x

Iklan

ulfa rosaindah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Juli 2020

Kamis, 2 Juli 2020 06:23 WIB

Waspada DBD: Mahasiswa KKN UM 2020 Membagikan Obat Abate di Desa Jambesari

Setiap Tahun Desa Jambesari mengalami wabah penyakit DBD. Mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Jambesari sangat prihatin akan banyaknya warga yang tertular, maka mahasiswa KKN UM 2020 berinisiatif untuk membagikan obat Abate sebagai langkah awal dalam membantu mencegah meratanya penyakit DBD.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Malang (24/06/2020). Setiap tahun Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan Akademik yaitu Kuliah Kerja Nyata. Dengan keadaan pandemi Covid-19 yang sedang mewabahi Negara Indonesia ini, maka kegiatan KKN ini tetap diberlangsungkan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintahan yang mengusung tema KKN edisi Covid-19. Jadi, dalam KKN edisi sekarang mahasiswa diinstruksikan untuk tidak tinggal di desa KKN, melainkan tetap menjalankan program kerja di tempat masing-masing (online) dan menghasilkan produk-produk yang bermanfaat untuk desa atau produk yang dapat meningkatkan potensi desa.

Pemberian produk abate dan selebaran brosur pencegahan DBD

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

    Jambesari merupakan desa yang memiliki kemungkinan besar dalam terjangkitnya wabah demam berdarah. Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. “Desa Jambesari Kecamatan Poncokusumo selalu terjangkit penyakit DBD setiap tahunnya dengan penularan dari dusun ke dusun lainnya, seperti kasus dimulai dari RT 30 Dusun Sumbersari menular ke RT 24 lanjut ke RT 26 dan seterusnya”. Ujar Bapak Agus selaku perangkat desa. Penularan DBD terjadi karena adanya virus yang dibawa oleh seekor nyamuk dari lingkungan yang kumuh, seperti pekarangan yang dibiarkan terbengkalai, sampah yang tidak diolah dengan benar, dan kurangnya kebersihan didalam rumah. Maka, mahasiswa yang sedang melangsungkan KKN di Desa Jambesari berinisiatif membagikan obat abate dalam memutus rantai penularan penyakit DBD.

    Abate salah satu obat berbentuk serbuk atau bubuk yang digunakan sebagai pemberantas nyamuk dan jentik-jentiknya (telur nyamuk). Obat abate ini mengandung Temephos yang direkomendasikan oleh WHO sebagai pengendali jentik nyamuk secara kimiawi, sehingga penyakit demam berdarah tidak akan merajalela kemana-mana. Selain pemberian obat abate adapun pengasapan fogging yang tujuannya sama, yaitu sebagai pemberantas nyamuk. Penyemprotan asap fogging telah dilakukan dari pihak desa sebagai upaya preventif  dalam mencegah penularan DBD.

    Pada kemasan abate berukuran 5 gram terselip selebaran brosur yang berisikan tentang gambaran umum DBD serta pencegahannya. Disini, mahasiswa membagikan obat abate ke setiap rumah warga sekaligus sedikit memberikan edukasi dalam bentuk sosialisasi door to door. Adapun tujuan dari diadakannya sosialisasi yaitu mendemonstrasikan cara pemakaian obat abate yang benar dan menghimbau warga Desa Jambesari untuk selalu hidup bersih dan sehat. Tanggapan masyarakat setelah diberikannya abate dan kegiatan sosialisasi sangat baik. terbukti dengan hasil wawancara dengan salah satu warga “Alhamdulillah terimakasih atas pemberian obat abatenya yang sangat bermanfaat ini, dikarenakan desa memang sedang terjangkit penyakit DBD walaupun belum menyeluruh” pungkas Bapak Endro sebagai salah satu warga Dusun Pabrikan. Setelah diberikannya obat abate ke seluruh masyarakat Desa Jambesari, semoga dusun yang belum tertular penyakit DBD dijauhkan dari wabah ini, dan yang sudah tertular semoga cepat sembuh dari penyakit DBD nya dan tetap menjaga kesehatan tubuh, hidup bersih, serta isitirahat yang cukup.

Ikuti tulisan menarik ulfa rosaindah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu