Poster Diskusi Filsafat Timur
Di tengah hiruk-pikuk polemik seputar sains versus agama dalam memandang pandemi Covid-19 belakangan ini, sangat menarik menengok bagaimana pagebluk ditelaah dalam kaca mata Filsafat Timur. Ini adalah salah satu bidang filsafat yang dipandang dekat dengan pemikiran keagamaan dan kepercayaan, dan oleh sebagian yang lain diolok-olok memiliki pendekatan non-rasional dan tidak empiris.
Adalah kenyataan dewasa ini tak sedikit orang modern melirik kebijaksanaan Timur, misalnya Taoisme untuk menjadi pemandu dalam hidupnya. Sebuah artikel di qz.com menyebut bahwa membaca teks Tao Te Ching bisa membantu seseorang dalam melalui masa stres akibat pandemi. Tao Te Ching adalah karya Lao Tzu yang ditulis pada abad 5 SM.
Salah satu ciri Filsafat Timur adalah perkembangannya yang berbasis pada sistem kepercayaan tertentu dan pemikiran keagamaan. Maka kazanah filsafat mengenal Filsafat Islam, Filsafat India, Filsafat China, Filsafat Nusantara, dan sebagainya. Namun secara umum dikenal "Empat Tradisi Besar" dalam filsafat Timur, yaitu Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme.
Bagaimanakah pandemi dipendang dan ditelaah dalam kerangka Filsafat Timur tersebut? Apakah butir-butir pemikiran dalam Filsafat Timur relevan dalam menyediakan solusi menghadapi pandemi?
Blog jurnalisme warga Indonesiana.id (didukung Tempo.co, Koran Tempo, dan Majalah Tempo) akan menggelar diskusi online dengan tema Pandemi Dalam Pandangan Filsafat Timur, dengan pembicara Saras Dewi (dosen Fakultas Filsafat Universitas Indonesia) dan Lasiyo (Guru Besar Filsafat Universitas Gadjah Mada), pafa Jum'at, 3 Juli, pukul 18.00 - 17.00.
Diskusi yang dipandu Tulus Wijanarko (Redaktur Tempo) ini bisa diikuti secara streaming dalam akun TempoMedia di Facebook.
Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.