x

Nadiem Makarim tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 21 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

Iklan

Dara Safira

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Januari 2020

Sabtu, 4 Juli 2020 17:47 WIB

Presiden, Harapan Perubahan Itu Adalah Nadiem


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Utak atik isu ganti Menteri Kabinet Indonesia Hebat. Memanfaatkan momentum kemarahan Presiden Jokowi tanggal 18 Juni lalu saat rapat kabinet

Berbagai spekulasi muncul. Siapa lmenteri yang ayak diganti Presiden. Mulai 'nongol' analisa sebut-sebut nama; Menteri ini layak diganti, Menteri itu jangan --dengan berbagai alasan juga.

Salah satunya dalam wacana ganti Menteri itu, terselip nama Nadiem Makarim. Sekarang sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nadiem, ada yang mengatakan perlu diganti, tapi tidak sedikit juga tak masuk dalam pendapat mencuat harus di reshufle.

Nadiem adalah tokoh muda. Istilahnya, dari generasi milenial. Anak muda sukses yang membangun bisnis transportasi online Gojek. Sampai jadi berstatus Decacorn.

Karena anak mudanya, Nadiem terasa masih melekat semangat perubahannya. Masih menempel keberaniannya. Anak muda memang begitu identiknya.

Visinya masa depan. Apalagi, Nadiem sudah punya stigma sebagai sosok technologyman. Semua itu memang tampak jelas terbukti. Dari kerja Nadiem sebagai Mendikbud.

Yang paling berani itu, ditiadakannya lagi Ujian Nasional (UN). Tanpa banyak wacana, Nadiem mengeksekusi tidak ada lagi UN. Diubah dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Pengganti UN tidak lagi dibuat menjadi beban bagi murid. Tak seperti UN yang momok menakutkan untuk murid. Lulus dan tidak hanya ditentukan hitungan 3 hari.

Nadiem sangat berani. Memang tipikal anak muda. Ketika waktu yang lama UN hanya jadi ajang wacana agar ditiadakan lagi, namun tidak ada yang berani mengeksekusinya, Nadiem justru sebaliknya.

Dia ditentang oleh banyak kalangan yang selama ini mengagungkan UN tetap dilakukan. Namun putusan Nadiem didukung Presiden. Dan jadi heboh.

Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka adalah perubahan lain dilakukan Nadiem. Anak muda ini menghapuskan beban kerja administratif Guru. Hal yang selama ini merepotkan Guru. Jadi Guru hanya fokus mengajar. Betul-betul fokus mencerdaskan anak bangsa.

Pun di kampus, jadi lebih fleksibel. Tidak kaku lagi dengan perizinan yang 'ribet' ketika ingin mendirikan sebuah Prodi. Kampus punya keleluasaan.

Mahasiswa juga tidak melulu belajar di kelas untuk menyelesaikan SKS-nya. Boleh diganti dengan kerja magang. Mahasiswa dari prodi lain juga bisa merasakan kuliah di prodi berbeda yang sesuai minat dirinya.

Nadiem membawa perubahan di sekolah, Guru, kampus, Dosen dan mahasiswa. Karena identitas anak muda memang tinggi pemikiran perubahannya.

Dan Presiden perlu memahami itu --seharusnya. Presiden perlu orang berkarakter semangat perubahan dan berani dalam membantu kerjanya. Nadiem kiranya memenuhi aspek itu.

Keberanian, jalan perubahan, masih banyak lagi dilakukan Nadiem. Sulit menjabarkan keseluruhan dari kebijakan revolusioner Nadiem. Misalnya saja; soal dana Bantuan Operasional Sekolah.

Kini langsung ditransfer ke sekolah. Tidak usah lagi berbelit mengurusnya ke pemerintah daerah --Dinas Pendidikan. Dengan begitu, aktivitas dan operasional sekolah tidak lagi terganggu karena kurang dana.

Bahkan sekolah swasta pun saat ini berhak dengan dana BOS. Guru Honorer akhirnya tak terkatung-katung lagi penggajiannya sebab dana BOS langsung diterima sekolah.

Yang terpenting adalah ada aksi nyata perubahan. Perubahan itu jelas hasilnya karena menterinya bekerja. Nadiem sudah terbukti bekerja. Ada program perubahan direalisasikannya. Dengan sangat cepat.

Keberanian eksekusi juga dibutuhkan dalam kerja pemerintahan saat ini. Makanya; Presiden marah karena banyak Menterinya terkesan kurang berani. Dan Nadiem, harus diakui anak muda yang berani.

Pak Presiden, jangan hentikan langkah keberanian dan perubahan yang dibawa Nadiem.

Nadiem adalah perubahan itu sendiri.*

Ikuti tulisan menarik Dara Safira lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler