x

Kalung antivirus Corona. shopee

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 8 Juli 2020 15:58 WIB

Sesat Kalung AntiCorona Pak Menteri Pertanian

Beginilah jadinya bila pejabat mulai kehabisan akal melawan pandemi Corona. Ketika para pakar vaksin sedunia berjibaku di laboratorium mencari penangkal virus SARS-CoV-2 ini, mendadak Mentan Syahrul Yasin Limpo muncul dengan kalung “ajaib”-nya, kalung anticorona. Dia mengklaim temuan para peneliti di kementeriannya itu dapat membunuh virus corona. Ketimbang sibuk memproduksi kalung, Mentan sebaiknya konsentrasi di bidang penyediaan pangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beginilah jadinya bila pejabat di negeri ini mulai kehabisan akal melawan pandemi Coronavirus Disease 2019. Ketika para pakar vaksin sedunia masih berjibaku di laboratorium mencari penangkal virus SARS-CoV-2 ini, mendadak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo muncul dengan kalung “ajaib”-nya. Tanpa tedeng aling-aling, dia mengklaim temuan para peneliti di kementeriannya itu dapat membunuh virus corona.

Pernyataan Syahrul itu tentu saja menyulut kontroversi. Banyak orang mempertanyakan kebenaran klaim kalung yang diberi nama “Anti Virus Corona Eucalyptus” itu. Sulit diterima nalar jika serbuk berbahan eukaliptus tersebut dapat mematikan virus yang sampai kini telah membunuh lebih dari 500 ribu orang di seluruh dunia itu.

Apalagi cara kerjanya juga tak begitu meyakinkan. Produk ini diklaim dapat mengeluarkan aroma secara lambat melalui lubang-lubang kemasannya. Konon, semakin lama kita menghirup aroma eukaliptus tersebut, semakin banyak virus yang terbasmi. Untuk meyakinkan orang ramai ihwal temuan tersebut, Syahrul kini mengenakan kalung itu ke mana-mana laksana jimat dan siap memproduksinya secara massal pada Agustus nanti.

Kita semua tahu, temuan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian tersebut sejatinya cuma jamu herbal yang berfungsi sebagai aromatherapy. Menyebar klaim bahwa kalung eukaliptus itu dapat membunuh virus corona sungguh tak bertanggung jawab. Apalagi, seperti diakui sendiri oleh tim penelitinya, produk itu baru mendapat izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan sebagai jamu. Klaim hiperbolik Menteri Syahrul jelas menyesatkan masyarakat.

 
Ketimbang sibuk memproduksi kalung yang belum jelas faedahnya, lebih baik Menteri Pertanian membereskan pekerjaan rumahnya di bidang penyediaan pangan. Pagebluk Covid-19 selama tiga bulan terakhir dikhawatirkan bisa merembet menjadi krisis pangan jika rantai produksi makanan tak dijaga dengan seksama. Urusan mencari vaksin yang bisa membunuh virus corona biarlah menjadi pekerjaan Kementerian Riset dan Teknologi serta barisan peneliti yang sudah bekerja keras di berbagai laboratorium di seluruh Tanah Air.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Joko Widodo perlu memperingatkan bawahannya itu agar tidak menyebar klaim anti-sains yang bisa menjadi tertawaan khalayak ramai. Untuk melalui krisis ini dengan selamat, kita memerlukan jajaran pemerintahan yang andal dan bisa dipercaya. Kalau pernyataan para menteri tak disaring baik-baik, kredibilitas pemerintah bisa tergerus dan semua kebijakannya tak lagi dipatuhi orang ramai.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB