x

Iklan

Ozza Konveksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2020

Rabu, 15 Juli 2020 12:22 WIB

Pengertian Konveksi Pakaian

Pengertian Konveksi Pakaian

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Konveksi(konfeksi) adalah industri yang memproduksi pakaian jadi dalam jumlah besar (bukan satuan). Pakaian yang diproduksi meliputi baju, celana, jaket, seragam, dan sebagainya. Proses bisnis ini dapat dibilang tidak begitu rumit, yaitu mengubah bahan kain atau pakaian setengah jadi menjadi pakaian yang utuh dengan model yang sudah ditentukan oleh pemesan.

Keberadaan konfeksi sangat menunjang terhadap kemajuan industri pakaian jadi di Indonesia, karena selain mengerjakan pembuatan pakaian dari pemesan untuk pasar lokal, konfeksi juga bisa menerima pembuatan pakaian jadi skala besar untuk pasar lokal maupun pasar ekspor.

Pada kenyataan nya saat ini terjadi kekeliruan penyebutan istilah oleh sebagian masyarakat indonesia, dimana istilah konfeksi banyak disebut dengan istilah konveksi. Istilah ini banyak digunakan baik oleh pelaku bisnis maupun oleh pemesan. Penggunaan konveksi selanjutnya lazim digunakan untuk merujuk jasa pembuatan baju skala besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara luas, konveksi masuk dalam kategori Industri Tekstil dan Produk Tekstil disingkat industri TPT Indonesia. Industri ini terdiri atas beberapa jenis industri yang membentuk sebuah struktur dari hulu ke hilir. Rangkaian mencakup industri serat dan benang (fiber), pemintalan, penenunan dan perajutan, persetakan atau pengecapan serta industri pakaian jadi (garmen). Industri pemintalan dan penenunan sudah ada semenjak zaman belanda di Indonesia.

Konveksi adalah usaha di bidang busana jadi yang dibuat secara besar-besaran. Jadi, konfeksi adalah perusahaan pakaian jadi yang dibuat secara besar-besaran. Dimana barang yang diproduksi dibuat berdasarkan ukuran standar S, M, L, dan XL dalam jumlah yang banyak. Busana jadi atau ready-to-wear (bahasa Inggris) dan Pret-a-porter (bahasa Perancis), tidak diukur menurut pemesan, melainkan menggunakan ukuran standar atau ukuran yang telah dibakukan.

Jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, tidak banyak jenis individual yang terlibat dalam industri konveksi pakaian. Ada penjual kain (produsen, distributor atau eceran); pengusaha konveksi itu sendiri, yang memiliki dan menjalankan unit bisnis; penjahit pakaian (yang dapat berlaku sebagai penjahit tunggal maupun kolektif); dan ada juga pihak ketiga seperti pembordir baju, penjual label baju maupun packaging.

Konveksi pakaian terdiri dari beberapa level skala usaha. Konveksi skala besar sering kita dengar dengan istilah garmen atau pabrik garmen. Pabrik garmen mengkaryakan banyak sekali tenaga kerja. Karena skalanya yang cukup besar, penjualannya dapat menembus pasar internasional. Seringkali garmen tidak hanya berlaku sebagai konveksi pakaian saja tapi juga memproduksi bahan mentah seperti benang atau kain.

Konveksi skala menengah-keatas juga memiliki banyak tenaga kerja. Jangkauan penjualan biasanya skala nasional dan juga multinasional. Perbedaannya dengan konveksi skala besar yaitu jumlah pengerjaan produk, tempat dan luas lokasi usaha, jumlah pekerja dan bentuk badan hukum yang diterapkan.

Yang terakhir dan yang paling kecil adalah konveksi pakaian skala industri rumahan. Pekerjanya tidak banyak, paling banyak sekitar 20 orang. Konveksi ini biasanya mempekerjakan kenalan, saudara atau tetangga. Melayani jumlah pemesanan jahit pakaian dalam partai kecil.

Di Yogyakarta sendiri Ada beberapa Jasa Konveksi Jogja yang cukup terkenal seperti Ozza Konveksi.

Ozza Konveksi merupakan perusahaan jasa konveksi di jogja yang telah berdiri sejak tahun 2011 dengan berbagai penghargaan diantaranya : The Winner Indonesian Award (2015) dan Indonesia Most Recommended Business Award (2016). Menerima pesanan konveksi kaos, jaket, topi, seragam, almamater dan produk pakaian lainnya secara offline maupun online dan mengirimkannya ke seluruh kota di Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Ozza Konveksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler