Situs Liyangan terletak di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Situs ini ditemukan pertama kali pada tahun 2008 oleh para penambang pasir di sekitar wilayah tersebut.
Awalnya mereka tidak menyadari telah menemukan sebuah situs peradaban penting di tanah Jawa. Situs Liyangan ini merupakan sebuah pemukiman purbakala yang merekam jejak kehidupan kuno abad 2-11 masehi. Sampai saat ini, bangunan-bangunan yang ditemukan masih sebagian, diperkirakan situs ini akan menjadi situs terbesar yang pernah ditemukan.
Situs Liyangan ini berisikan candi, rumah-rumah, lumbung padi, dan tempat pemujaan. Bahkan sempat ditemukan arca berbentuk sapi (arca nandi) yang terbuat dari emas. Arca ini sekarang disimpan di museum di Jakarta.
Situs Liyangan, Temanggung, Jawa Tengah.
Situs ini sempat hilang terkubur material gunung Sindoro yang pada waktu itu meletus. Terkubur hingga kedalaman 12 m di bawah permukaan tanah.
Penemuan situs ini menarik perhatian peneliti purbakala baik dari Indonesia, maupun Dunia. Hal ini bisa terjadi karena memang situs ini adalah situs peradaban terbesar, bahkan besarnya bisa mengalahkan candi Borobudhur.
Situs ini terletak diantara segitiga candi besar, yaitu Borobudur, Gedong Songo, dan Dieng. Masih banyak misteri yang belum bisa diungkap oleh para peneliti berkaitan dengan hal itu.
Selain itu, di Kecamatan Ngadirejo juga ada sebuah candi, yaitu Candi Pringapus. Didekatnya juga ada sebuah sendang atau kolam pemandian yang konon katanya sudah ada sejak jaman dahulu.
Selain menyimpan berbagai cerita sejarah yang masih misterius, situs ini juga menyimpan jutaan keindahan. Dengan latar Gunung Sindoro dan hamparan sawah yang hijau, membuat mata kita dimanjakan oleh pesonanya. Tempat ini cocok menjadi destinasi wisata setelah pandemi Covid ini berakhir.
Selain menyajikan pemandangan yang indah, di sini wisatawan bisa belajar sejarah, khususnya sejarah pulau Jawa pada jaman Kerajaan Majapahit. Udara yang sejuk ditambah dengan pemandangan khas pegunungan tentunya akan membuat wisatawan betah untuk berlama-lama berkunjung di sini.
Tentunya akibat karantina saat pandemi membuat kita merasa jenuh dan bosan. Maka tempat ini menjadi tujuan wisata yang tepat bagi anda yang membutuhkan pemandangan dan udara yang sejuk. Barangkali untuk menjernihkan pikiran setelah pandemi berakhir kelak.
Ikuti tulisan menarik Novian Tri Saputra lainnya di sini.