x

Petinju profesional asal Filipina Manny Pacquiao (kiri) bersama dengan petinju asal Indonesia Cris John (kanan) melayani permintaan foto bersama dengan fans disela-sela proses pengambilan untuk iklan di kawasan Bunker Kaliadem, Gunung Merapi, Bebeng, Sleman, Yogyakarta, 9 Juli 2015. TEMPO/Pius Erlangga

Iklan

Raiders Marpaung

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Juni 2020

Rabu, 29 Juli 2020 12:23 WIB

Wongso Suseno, Petinju Profesional Indonesia Pertama Peraih Gelar Internasional

Wongso Suseno semakin santer disebut-sebut sebagai calon penantang juara dunia kelas welter ringan versi WBC yang masih dikuasai oleh petinju Thailand Saensak Muangsurin. Akan tetapi kesempatan untuk menantang juara dunia saat itu sangat sulit, selain ada kemungkinan Saensak Muangsurin sengaja menghindari Wongso Suseno.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wongso Suseno, seorang mantan petinju profesional Indonesia asal Malang, dilahirkan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tiga bulan setelah Indonesia Merdeka, tepatnya 17 November 1945.

Pada 28 Juli 1975, Wongso Suseno di usia 30 tahun baru mendapat kesempatan menantang juara kelas welter ringan OPBF (Oriental and Pacific Boxing Federation) yang saat itu dikuasai oleh petinju Korea Selatan Chang-Kil Lee. Ia kemudian berhasil merebut gelar juara tersebut melalui kemenangan angka dalam pertarungan 12 ronde yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia sekaligus mencatatkan namanya sebagai petinju profesional Indonesia Pertama yang berhasil menyandang gelar Internasional.

Kemenangan tersebut melambungkan nama Wongso Suseno sekaligus membuat Chang-Kil Lee yang pernah menantang juara dunia kelas welter ringan versi WBA Antonio Cervantes dari Kolombia, pensiun dini di usia 26 tahun melalui pengunduran dirinya dengan rekor 26 kali menang dan hanya tiga kali kalah. Namanya mulai disebut-sebut sebagai calon penantang juara dunia kelas welter ringan versi WBC yang beberapa hari sebelumnya baru saja direbut oleh petinju Thailand Saensak Muangsurin dari tangan Perico Fernandes dari Spanyol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di usia 31 tahun Wongso Suseno kembali naik ring 10 April 1976 untuk berusaha mempertahankan gelarnya yang pertama menghadapi penantangnya Dan DeGuzman dari Philipina. Dengan gemilang Ia berhasil mempertahankan gelar juara kelas welter ringan OPBF tersebut melalui kemenangan TKO di ronde ke 11 dari rencana 12 ronde di Jakarta Indonesia.

8 Oktober 1976, dalam upaya menantang juara dunia, Wongso Suseno kemudian melakukan debut dalam menjalani karier di luar negeri, melanglang buana ke Seoul, Korea Selatan untuk menghadapi petinju tangguh tuan rumah Hubert Kang yang merupakan mantan juara kelas bulu OPBF. Dalam pertandingan tersebut ia berhasil mencatat kemenangan angka dalam pertarungan yang berlangsung 10 ronde.

24 Januari 1977,  Wongso Suseno di usia 32 tahun kembali naik ring untuk berusaha mempertahankan gelarnya yang kedua menghadapi penantangnya Sang Hyun Kim dari Korea Selatan. Kembali ia berhasil mempertahankan gelarnya melalui kemenangan angka dalam pertarungan 12 ronde di Jakarta Indonesia. Kemenangan tersebut semakin melambungkan nama Wongso Suseno karena lawan yang dikalahkannya bukan petinju sembarangan, tetapi petinju tangguh yang baru berusia 22 tahun dengan reputasi tak terkalahkan dari 17 kali pertarungannya.

Namanya semakin santer disebut-sebut sebagai calon penantang juara dunia kelas welter ringan versi WBC yang masih dikuasai oleh petinju Thailand Saensak Muangsurin. Akan tetapi kesempatan untuk menantang juara dunia saat itu sangat sulit, selain ada kemungkinan Saensak Muangsurin sengaja menghindari Wongso Suseno.

Pertarungan ketiga Wongso Suseno dalam upayanya mempertahankan gelar, kembali diadakan di Jakarta, Indonesia, 29 September 1977 karena kesempatan menantang juara dunia tak kunjung tiba. Pertarungan dijadwalkan berlangsung selama 12 ronde memperebutkan gelar kelas welter ringan OPBF melawan Moises Cantoja dari Philipina. Pertandingan berakhir sampai bunyi bel ronde terakhir berbunyi, hasilnya Wongso Suseno dinyatakan kalah angka sehingga ia kehilangan gelarnya.

Pertarungan antara juara kelas welter ringan OPBF Wongso Suseno melawan juara dunia kelas welter ringan versi WBC Saensak Muangsurin tidak pernah terjadi sampai Wongso Suseno mengundurkan diri di usia 37 tahun setelah mengalami kekalahan dari petinju Korea selatan Jun-Suk Hwang dengan KO di ronde ketiga dalam upayanya merebut gelar juara kelas welter OPBF di Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan 1 Agustus 1982. Sementara itu Saensak Muangsurin sudah lebih dulu pensiun setelah mengalami kekalahan dari petinju Korea Selatan Chung Jae Hwang dalam perebutan gelar juara kelas welter OPBF 5 April 1981.

Seandainya Wongso Suseno di masa jayanya mendapat kesempatan untuk menantang juara dunia kelas welter ringan versi WBC Saensak Muangsurin, diatas kertas Wongso Suseno akan mampu memenangkan pertandingan, karena faktanya 30 Desember 1978, Saensak Muangsurin kehilangan gelarnya setelah dikalahkan oleh Sang Hyun Kim yang nota bene adalah petinju yang pernah dikalahkan oleh Wongso Suseno.

Bahkan Saensak Muangsurin juga pernah mengalami kekalahan dari Dan DeGuzman, petinju yang juga pernah dikalahkan dengan TKO oleh Wongso Suseno.

Ikuti tulisan menarik Raiders Marpaung lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB