Anda akan mengolah daging kurban Idhul Adha dalam menu apa? Tentu ada banyak pilihan untuk mengolah daging sapi yang anda peroleh. Anda bisa mengolahnya menjadi sate, gulai, oseng, rendang, soto, sup, atau lainnya.
Namun, seperti ditulis dalam laman Tempo.co, apa pun olahannya Anda harus mengetahui cara mengolah daging sapi dengan tepat. Ketidak tepatan dalam mengolah alih-alih akan menimbulkan risiko pada kesehatan. Sebab, daging sapi yang tidak dimasak dengan benar masih mengandung bakteri.
Dalam laman alodokter.com disebutkan bahwa daging sapi adalah sumber protein, vitamin B, dan mineral seperti zinc, fosfor, selenium, dan zat besi. Tapi daging sapi juga mengandung berbagai jenis lemak, terutama lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal.
Tingginya kadar lemak dalam tubuh akan meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan terjadinya obesitas. Makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL. Akibatnya, risiko terjadinya ateroskelerosis , penyakit jantung, dan stroke pun meningkat. Selain itu, terlalu sering makan daging merah, termasuk daging
Untuk itulah daging sapi perlu diolah dengan cara yang benar. Ada beberapa cara dalam mengolah daging sapi ini agar tetap higinis dan sekaligus lezat. Menurut Medical Editor dari SehatQ, dr. Karlina Lestari, berikut beberapa cara yang harus Anda lakukan untuk mengolah daging sapi dengan baik:
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu sebelum mengolah daging. Ini dapat membantu menghilangkan kuman dari tangan Anda agar tidak menempel pada daging.
- Pisahkan talenan untuk daging dan sayuran agar tidak ada kontaminasi bakteri.
- Pastikan memasak daging dengan matang. Jika Anda tidak memasaknya dengan matang atau undercook, ada kemungkinan besar daging tersebut masih mengandung bakteri seperti E.Coli atau parasit seperti toksoplasma.
- Jangan memasak daging sapi terlalu matang atau kehitaman karena sedikit gosong. Hal tersebut dapat menimbulkan karsinogenik atau zat pemicu kanker.
- Jangan menambahkan banyak garam karena dapat memicu tekanan darah tinggi dan gangguan ginjal.
- Jika Anda merupakan penderita asam lambung, jangan menambahkan banyak bumbu pedas seperti cabe pada masakan karena dapat meningkatkan asam lambung Anda.
- Jangan menggunakan santan berlebih untuk mencegah kolesterol naik.
- Sisa daging yang belum dimasak, dapat Anda taruh pada freezer dengan suhu sekitar -15 derajat Celcius
- Jangan taruh daging pada suhu ruangan selama lebih dari 2 jam karena dapat berisiko adanya kontaminasi bakteri.
- Jika Anda merendam daging, taruhlah juga dalam kulkas. Jangan menaruh rendaman daging di suhu ruangan karena akan mudah terkontaminasi bakteri. Kontaminasi bakteri dapat menyebabkan Anda mengalami keracunan makanan dengan gejala, seperti, mual, muntah, diare, demam, kram, dan nyeri perut.
Olahan daging sapi menjadi sop adalah pilihan terbaik dari segi kesehatan. Karena bukan hanya mengonsumsi daging, Anda juga dapat mengonsumsi sayuran.
Ada tip dari laman alodokter.com yang bisa melengkapi tip di atas.
- Simpan daging sapi di kulkas bersuhu 1 derajat Celcius atau di freezer bersuhu -18 derajat Celcius segera setelah membeli Hal ini berguna untuk menjaga daging tetap segar, mempertahankan nutrisi daging sapi, dan memperpanjang umur simpan makanan.
- Jika disimpan di kulkas, daging sapi mentah sebaiknya hanya disimpan selama satu atau dua hari. Sedangkan daging sapi masak, dapat bertahan selama tiga hingga empat hari.
- Apabila disimpan dalam freezer, daging sapi mentah bisa bertahan hingga tiga atau empat bulan, sedangkan daging sapi matang dua hingga enam bulan.
Simpan daging sapi dalam wadah bersih dan tertutup rapat. Jika ingin mencairkan daging sapi yang beku, taruh dalam lemari es untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Selamat menikmati olahan daging sapi yang sehat di hari istimewa ini.
Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.