x

pssi

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 1 Agustus 2020 15:58 WIB

Apakah Pak Presiden akan Menandatangani Keppres, Ketum PSSI menjadi Manajer Timnas?

Melalui tulisan ini, bila memang jabatan manajer timnas akan dibuat Keppresnya seperti panitia piala dunia oleh Pak Jokowi, jangan sampai pak presiden menandatangani Keppres yang isinya ada manajer timnas dijabat Iwan Bule. Atau agar persoalan ini tak menjadi polemik berkepanjangan dan terus menjadi perbuncangan berbagai pihak dan publik sepak bola nasional, mohon kepada ketua umum PSSI, tarik ucapan dan pernyataannya tentang jabatan manajer timnas yang akan diembannya. Jangan mempermalukan diri sendiri di hadapan publik sepak bola dunia. Indonesia negara besar, rakyatnya banyak. Masa, untuk mencari seorang manajer saja tidak bisa? Lagi pula sebagai ketua umum PSSI, bila timnas berprestasi, yang akan dapat pujian bukan manajer dan pelatih serta pemain semata, tapi karena prestasi ketuanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Sejujurnya, sejak PSSI nampak tidak jelas langkahnya dalam pembenahan dan "bersih-bersih" di dalam tubuh organisasinya sendiri, selama PSSI masih di jabat oleh ketua umum yang sekarang, saya sudah malas membuat catatan tentang PSSI.

Bila PSSI harus mengurus Timnas dan menyiapkannya untuk event di berbagai kelompok umur, hingga Piala Dunia, itu memang sudah tugas PSSI. Namun, PSSI tidak pernah mikir, siapa dan harus seperti apa pondasi sepak bola nasional itu.

Tengok, timnas U-16 yang kini dipegang oleh Bima, apa itu hasil dari pekerjaan PSSI? Semua publik sepak bola nasional juga tahu, timnas paling muda itu binaan dan hasil kerja keras siapa, lalu dengan mudah bahkan "gratisan" malah ikut seleksi saja bayar saat ditarik menjadi pemain klub Liga 1 untuk kompetisi pro elite.

Jadi, PSSI ini memang tidak pernah belajar dan tidak pernah mau berbenah untuk sektor sepak bola akar rumput. Dan, bila akhirnya timnas tak berprestasi, juga menjadi budaya yang biasa.

PSSI hanya jadi kendaraan politik dan tempat mencari "duit" para pengurusnya dari kompetisi yang ada sponsornya.

Di sisi lain, apakah Plt Sekjen PSSI itu, akan terus dijabat sampai kepengurusan PSSI berakhir?

Bahkan kini, sang ketua umum PSSI sedang mempermalukan diri sendiri, sebab pura-pura tak tahu cara berorganisasi dan merangkap jabatan sebagai manajer Timnas U-20.

Dunia memang sudah terbalik lama bila ngomongin PSSI. Selama ini semua manajer timnas itu bertangungjawab kepada Ketua Umum PSSI. Ini ketua umum malah jadi manajer, jadi dia bertanggungjawab pada diri sendiri?

Memang belum ada Keppernya, tapi wakil panitia Piala Dunia saja yang sudah ada Keppresnya di jabat oleh wakil ketua PSSI. Sementara Timnas U-20 ikut event Piala Dunia. Luar biasa, panitia piala dunianya wakil ketua PSSI, ketua PSSInya menjadi manajer peserta piala dunia. Warganet pun bilang, "mikir dong!"

Saya sendiri melihat keputusan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule rangkap jabatan menjadi manajer Timnas Indonesia menjadi sedih. Sudah terlalu banyak masalah di PSSI, "mbok ya" ketuanya jangan malah membuat blunder lagi.

Ketua panitia piala dunia diambil alih oleh Presiden dan menunjuk Menpora yang duduk di situ saja sudah jadi jawaban bahwa Pak Presiden tak percaya kepada PSSI, meski yang terpublikasi alasannya karena ada uang rakyat (APBN) di dalam penyelenggaraan piala dunia.

Sehingga saat Iwan Bule menasbihkan diri menjadi manajer timnas, dunia internasional pun tentu terkejut dan bisa jadi tertawa. Malah, boleh saja keputusan Iriawan ini masuk MURI dan guinness world records.

Apa Iwan sudah kehabisan akal dan tak lagi dapat memilih orang yang dapat duduk sebagai manajer. Bila benar manajer timnas U-20 ini nanti Keppresnya sampai ditanda tangan oleh Presiden dan benar Iwan menjadi manajer timnas U-20,  siapa nanti yang akan disalahkan? Iwan atau Pak Presiden?

Harap disimak, bahwa dalam  event besar seperti Piala Dunia U-20 2021 mendatang, Ketua Umum PSSI adalah sangat terhormat dan menjadi simbol, karena sebagai Presiden federasi sepak bola di Indonesia. Duduk di tribun kehormatan, menjadi pendamping tamu kebesaran dari wakil delegasi lain, wakil AFC, hingga FIFA.

Sebenarnya, tidak ada yang salah, bila manajer timnas tidak duduk di banch pemain, namun di tribun kehormatan tamu undangan, toh keberadaannya tetap di dalam satu stadion. Namun, lazimkah hal ini terjadi? Sebab, inilah kali pertama, manajer timnas, sekaligus juga ketua federasi sepak bola negara bersangkutan.

Di lihat dari sisi sumber daya manusia, seperti tidak ada SDM saja di Indonesia. Dilihat dari sisi organisasi, tidak ada pertanggungjawaban pada diri sendiri. Di lihat dari etika, kok tidak malu mengangkat diri sendiri.

Melalui tulisan ini, bila memang jabatan manajer timnas akan dibuat Keppresnya seperti panitia piala dunia oleh Pak Jokowi, jangan sampai pak presiden menandatangani Keppres yang isinya ada manajer timnas dijabat Iwan Bule.

Atau agar persoalan ini tak menjadi polemik berkepanjangan dan terus menjadi perbuncangan berbagai pihak dan publik sepak bola nasional, mohon kepada ketua umum PSSI, tarik ucapan dan pernyataannya tentang jabatan manajer timnas yang akan diembannya. Jangan mempermalukan diri sendiri di hadapan publik sepak bola dunia.

Indonesia negara besar, rakyatnya banyak. Masa, untuk mencari seorang manajer saja tidak bisa?

Lagi pula sebagai ketua umum PSSI, bila timnas berprestasi, yang akan dapat pujian bukan manajer dan pelatih serta pemain semata, tapi karena prestasi ketuanya.

Jujur, nulis artikel ini, penting gak penting. Sebab, seharusnya hal seperti ini tidak perlu ada dan memang tak pernah ada kisahnya di dunia, kecuali di PSSI, Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler