x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Rabu, 5 Agustus 2020 11:02 WIB

KUIM Malaysia dan UNIAT Jakarta Perkuat Konsep Kampus Merdeka

Bertajuk “Tingkatkan Kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi”, Universitas Islam Attahiriyah (UNIAT) Jakarta dan Kolej University Islam Melaka (KUIM) Malaysia perkuat konsep kampus Merdeka sebagai realisasi pengembangan akademik kampus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Bertajuk “Tingkatkan Kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi”, Universitas Islam Attahiriyah (UNIAT) Jakarta dan Kolej University Islam Melaka (KUIM) Malaysia hari ini (4/8) menggelar teleconference sebagai realisasi kerjasama dalam pengembangan akademik. Hal ini sekaligus menegaskan pentingnya perguruan tinggi membuka jalan kolaborasi dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam kelembagaan kampus di tengah era digital dan revolusi industry 4.0. Teleconference ini dipimpin langusng oleh Dr. Suherman Saji.M. Pd. (Rektor UNIAT) dan Prof Madya Ts. Dr. Afizan bin Azman (Pimpinan KUIM) serta civitas akademika dari kedua perguruan tinggi.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai universitas Islam tertua di Jakarta, UNIAT bertekad untuk terus meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tinggi agar dapat mencapai visinya sebagai universitas Islam modern. Sehingga diharapkan UNIAT dapat memainkan peran lebih besar dalam memberi kontribusi keilmuan dan tradisi akademik kepada masyarakat.

"Teleconference ini UNIAT dan KUIM gelar sebagai upaya meningkatkan kualitas tri darma perguruan tinggi. Kami diskusikan program magang, pertukaran mahasiswa dan dosen serta implementasi riset dan publikasinya sebagai antisipasi penerapan Kampus Merdeka,” ujar Dr. Suherman Saji, M. Pd. dalam sambutannya.

 

Mengacu pada upaya meningkatkan kualitas kampus sebagai basis pengajaran dan penelitian, pihak KUIM pun memaparkan pentingnya kampus khususnya UNIAT memperhatikan aspek kurikulum yang mengikuti standar industri. Agar kampus dapat dipilih mahasiswa dalam pengembangan kualitas akademik.

“KUIM sangat menyambut baik kegiatan teleconference ini. Kampus di manapun perlu melakukan kolaborasi ilmiah di era digital. Bila perlu, KUIM mendukung UNIAT untuk membuka program studi yang ada di KUIM tapi belum ada di UNIAT, baik program S2 maupun s3. Tujuannya, agar kualitas pembelajaran terus ditingkatkan,” kata Prof Madya Ts. Dr. Afizan bin Azman (Pimpinan KUIM).

 

Acara teleconference yang berlangsung akrab dan hangat ini juga dihadiri pimpinan UNIAT lainnya seperti:  Warek 1 Dr. Irfana Tungga buana SE, M. Pd, Warek 2 Drs. Dj. Nachrowi M.M, Warek 3 Dr. Indra Fachrizal M.M., dan Warek 4 Dr. Achmad Erawan M.M, beserta jajaran Dekanat seperti: Dekan Fak. Agama, Dr. Mumun Mulyati, M. M.Pd., Dekan Fak. Ilmu Pendidikan Dr. Anco S., MP.d, Dekan Fak Hukum Dr. Hamdan SH, MH, Dekan Fak Kesehatan. Dr. Darmawan M. Kes., Dekan Fak Teknik Bambang Mulyanto, ST, MT, Dekan Fak Ekonomi, Drs H Sudarto MM, Wadir Program Pascasarjana. Wahyu SE, M.M, Kabiro Akademik M Yunus M. Pd, Kabiro Keuangan dan SDM.  Ikut serta pula Ketua Umum Yayasan Adiniyah Attahoriyah, H.M. Nabil, SH dan Ketua Pembina Yayasan H. Ir. Zahir SA serta Dewan Kurator Ridho Madalofa SE serta civtas akademika KUIM Malaysia.

 

Diawali pemaparan tentang UNIAT oleh H.M. Nabil SA, SH dna program revitalisasi kampus UNIAT yang dipimpin Ridho Madalofa SE (Ketua Dewan Kurator), beberapa program peningkatkan kualitas tri dharma perguran tinggi yang disiapkan UNIAT dan KUIM  untuk menjadi perguruan tinggi Islam yang modern di era revolusi industry 4.0, antara lain: 1) bidang pendidikan, UNIAT akan memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di luar prodi, di luar kampus, dan atau di luar negeri sebagai implementasi konsep kampus merdeka melalui  program magang, bekerja di kawasan industri selama 2 semester, pertukaran mahasiswa dan dosen, 2) bidang riset, memperkuat riset di UNIAT dan KUIM serra hasilnya untuk dipublikasi di jurnal ilmiah, dan 3) bidang pengabdian masyarakat yang terus diperkuat agar memiliki kontribusi kepada masyarakat luas.

 

UNIAT dan KUIM pun berkomitmen untuk menjalin Kerjasama lebih intensif dalam upaya pengembangan kompetensi dosen, di samping memperkuat tradisi akademik di kalangan civitas akademika masing-masing. Hal ini sekaligus menjadi cerminan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarkampus dalam penerapan kebijakan "Kampus Merdeka" di era revolusi industri seperti sekarang.

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler