x

foto tersebut diambil ketika dilakukan pelatihan kepada guru kelas 6 SDN 2 Singojuruh

Iklan

beny andika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Agustus 2020

Minggu, 9 Agustus 2020 22:48 WIB

Mahasiswa KKN Unej kembangkan Metode Pembelajaran Online di Daerah Sulit Sinyal

artikel ini dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang inovasi pembelajaran online yang dapat dipilih selama pandemi covid19 berlangsung

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Coronavirus disease 2019 atau sering disingkat COVID-19 merupakan permasalahan kesehatan yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. proses transmisi yang sangat mudah dan cepat menyebabkan beberapa protokol pencehan penularan COVID-19 perlu diterapkan, salah satunya adalah menjaga jarak untuk meminimalisir terjadinya kerumunan masa yang berpotensi terjadinya kontak fisik dengan orang lain.

Anjuran untuk selalu menjaga jarak antar satu sama lain untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 direspon baik oleh Kementrian Pendidikan dan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19). Isi dari surat edaran tersebut yaitu untuk menginstruksikan pengalihan seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi di rumah masing-masing. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, tujuan utama diberlakukannya pembelajaran online di rumah masing-masing tidak lain adalah untuk mencegah terjadinya kerumunan masa yang beresiko tinggi menjadi media penyebaran COVID-19.

Protokol kesehatan yang menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk melakukan segala sesuatunya dirumah dan harus selalu menjaga jarak jika berada diluar rumah ternyata tidak menjadi hambatan bagi Universitas Jember untuk tetap melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Keputusan Kemendikbud untuk mengalihkan proses pembelajaran di sekolah menjadi di rumah masing-masing ternyata digunakan dasar bagi Universitas Jember untuk dijadikan topik KKN dimasa pandemi seperti sekarang ini dengan mengusung tema KKN Back to Village.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KKN Back to Village merupakan program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember  secara individual dengan sasaran masyarakat sekitar tempat tinggalnya masing-masing. Kurang efektifnya proses pembelajaran online yang selama ini telah berlangsung menjadi latar belakang bagi Universitas Jember untuk menjadikan inovasi pembelajaran online sebagai topik KKN Back to Village. Mahasiswa yang memilih topik “inovasi pembelajaran online bagi para siswa sekolah selama pandemi COVID-19” diberikan kesempatan untuk merancang program kerja dan inovasinya secara mandiri sehingga nantinya dapat diterapkan sasaran dengan harapaan agar proses pembelajaran online dapat berjalan dengan efektif.

Rabu, 1 Juli 2020 merupakan tanggal yang bersejarah bagi 3997 mahasiswa Universitas Jember. Pasalnya, tanggal tersebut merupakan hari penerjunan KKN Back to Village untuk yang pertama kalinya dalam sejarah Universitas Jember. Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam mensukseskan KKN Back to Village adalah Beny Andika. Beny Andika merupakan mahasiwa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam yang memilih topik KKN “inovasi pembelajaran online bagi para siswa sekolah selama pandemi COVID-19” dengan sasarannya adalah guru kelas 6 di SDN 2 Singojuruh, Banyuwangi. Inovasi pembelajaran online yang ingin diperkenalkannya adalah metode Low Cost and Easy Access (LC&EA).

Metode Low Cost and Easy Access (LC&EA) merupakan metode pembelajaran online yang berfokus pada penggunaan kuota internet yang rendah dan dengan sistem akses yang sederhana bagi siswa sekolah dasar. Menurut penjelasan Beny, Singojuruh merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi yang masih memiliki kesulitan dalam menjangkau jaringan internet di beberapa lokasinya.

Selain itu, tidak semua siswa kelas 6 SDN 2 Singojuruh memiliki gadget dan tidak semua gadget siswa tersebut memiliki kuota internet. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka metode LC&EA dirancang untuk mengatasinya agar proses pembelajaran online dapat berlangsung secara efektif.  Guru akan diberikan beberapa pelatihan dan materi tentang inovasi cara melakukan proses pembelajaran online berbasis LC&EA agar proses pembelajaran online dapat berjalan dengan efektif. Inovasi tersebut diantaranya, yaitu; 1) inovasi dalam mengatur siswa dan mekanisme absensi selama sekolah online; 2) inovasi kegiatan belajar-mengajar secara online; 3) inovasi dalam pemberian tugas kepada siswa secara online.

Berdasarkan keterangan dari hasil wawancara dengan guru kelas 6 SDN 2 Singojuruh, Puput Tri Sucipto, S.Pd., permasalahan yang dihadapi ketika pembelajaran online selain yang telah dijelaskan sebelumnya, ternyata para siswa menganggap bahwa ketika tidak pergi kesekolah, maka itu tandanya sekolah libur. Hal tersebut terjadi karena para siswa dan wali murid masih memiliki pemahaman yang sedikit akan pembelajaran online. Selain itu, presepsi guru yang menganggap bahwa pembelajaran online adalah ketika guru hanya memberikan tugas kepada siswa secara online tanpa adanya penjelasan materi sebelumnya menjadi hambatan dalam proses pembelajaran online.

Menurut penjelasan Beny, Mekanisme dari metode LC&EA adalah dengan membentuk kelompok belajar di masing-masing domisili tempat tinggal siswa. Setiap jam sekolah, para siswa berkumpul di masing-masing kelompok belajar sesuai domisili tempat tinggalnya dengan berpakaian seragam lengkap dan atribut perlengkapan sekolah seperti pada umumnya ketika pembelajaran di sekolah. Hanya saja, para siswa tidak berangkat ke sekolah kali ini, melainkan ke rumah salah satu siswa yang disepakati menjadi tempat pembelajaran online.

Guru akan memonitor setiap perkembangan para siswanya melalui grup whatsapp. Setiap informasi berupa file atau link materi, tugas, dan lain sebagainya disampaikan melalui grup whatsapp tersebut. Keunggulan whatsapp dijadikan sebagai media pembelajaran online adalah penggunaan kuota internet yang rendah dan mudah untuk digunakan pada skala anak sekolah dasar.

Beny juga menambahkan bahwa setiap kelompok belajar memiliki ketua kelompok masing-masing. Tentunya, dalam memilih ketua kelompok harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, yaitu siswa yang memiliki gadget atau orang tuanya. Tugas dari ketua kelompok adalah sebagai pembantu guru dalam mengatur siswa lain. Siswa yang tidak memiliki gadget dapat diwakilkan oleh ketua kelompok ketika hendak mengumpulkan tugasnya.

Guru nantinya akan melakukan kunjungan kesetiap kelompok belajar dengan tujuan untuk memonitoring berjalannya proses pembelajaran, memberikan penjelasan materi yang dirasa oleh siswa belum faham, dan mengkoreksi serta menilai tugas para siswa. Dalam implementasinya, setiap kali pembelajaran online berlangsung, setiap kelompok belajar harus selalu didampingi oleh satu wali murid dengan tujuan sebagai pengganti guru dalam membimbing para siswa.

uji coba metode LC&EA

Pembentukan kelompok belajar sesame domisili tempat tinggal menurut Beny memiliki potensi yang lebih rendah dalam penyebaran COVID-19 dibandingkan dengan membentuk kerumunan masa di sekolah. Meskipun demikian, protokol kesehatan harus tetap diterapkan. Hal tersebut sesuai instruksi Dosen Pembimbing Lapang (DPL) kelompok 42 KKN Back to Village drg. Agustin Wulan Suci D., MDSc. yang menjelaskan bahwa dalam setiap pelaksanaan KKN, mahasiwa harus tetap mematuhi setiap protokol kesehatan yang berlaku, yaitu dengan memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Ikuti tulisan menarik beny andika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB