Investasi Global Tiongkok, Indonesia Berada di Peringkat Rendah

Senin, 10 Agustus 2020 17:10 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemberitaan media menunjukkan investasi Tiongkok ke Indonesia terkesan sangat massif. Ditambah adanya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, kerjasama BUMN Tiongkok dengan beberapa BUMN Indonesia. Lalu ada proyek pembangkit listrik. Faktanya, peringkat Indonesia dalam China Going Global Investment Index (CGGII) tahun 2015 berada di urutan ke-44 dari 67 negara--tidak berbeda dari tahun sebelumnya. 

Pemberitaan media menunjukkan investasi Tiongkok ke Indonesia terkesan sangat masif. Ditambah dengan adanya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang merupakan kerjasama BUMN Tiongkok dengan beberapa BUMN Indonesia. Belakangan, Tiongkok menonjol di proyek pembangkit listrik. 

Kenyataan berbicara, rupanya peringkat Indonesia dalam China Going Global Investment Index (CGGII) tahun 2015 berada di urutan ke-44 dari 67 negara. Peringkat Indonesia tahun 2015 tidak berbeda dari tahun sebelumnya. 

Tiongkok merupakan investor terbesar ketiga di dunia. Sejak negara Panda ini melakukan ekspansi ke beberapa negara tahun 2005, investasi langsung ke luar negeri (outbond direct investment) tumbuh rata-rata 35% setahun, mencapai 123 miliar dollar AS di tahun 2014. 

Sebagian besar investasi langsung Tiongkok mengalir menuju negara maju. Selain itu, Tiongkok berinvestasi di negara lainnya seperti Norwegia, Denmark, Belanda, Belgia, Austria, Swedia, dan Spanyol. Deretan negara tersebut menduduki peringkat jauh di atas Indonesia. 

Di antara negara ASEAN pun, Indonesia masih tertinggal jauh. Di peringkat puncak investas asing Tiongkok wilayah ASEAN diduduki oleh Singapura (peringkat ke-2), Malaysia (peringkat ke-20), Thailand (peringkat ke-38), Filipina (peringkat ke-39), dan Vietnam (peringkat ke-40). 

Rencana investasi Tiongkok di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menonjol. Namun, realisasi sejauh ini cenderung tipis alias kecil. Bisa jadi, dengan keadaan seperti ini, Tiongkok akan lebih gencar menanamkan modalnya ke Indonesia. 

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler