x

Indonesia bersama China

Iklan

Chika Lestari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Selasa, 11 Agustus 2020 07:31 WIB

Ekonomi Indonesia: yang Asing yang Menjajah, Benarkah?

Investor asing hadir di Tanah Air untuk mengucurkan modalnya, sekaligus memberikan manfaat agar neraca ekonomi Indonesia senantiasa subur hidup. Namun, sayangnya, sentimen anti asing alias xenofobia ini cukup ‘menghamburi’ di Indonesia. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pernahkah kalian mendengar mengenai xenofobia? Sebuah tindakan ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau sesuatu yang dianggap asing dan berbeda. Xenofobia dapat diderita oleh semua orang, tak terkecuali perekonomian di negara. 

Investor asing hadir di Tanah Air untuk mengucurkan modalnya, sekaligus memberikan manfaat agar neraca ekonomi Indonesia senantiasa subur hidup. Namun, sayangnya, sentimen anti asing alias xenofobia ini cukup ‘menghamburi’ di Indonesia. 

Padahal, daya membuktikan justru sebaliknya. Investor asing di Indonesia rupanya sangat kecil persentasenya. Foreign direct investment alias penanaman modal langsung oleh asing hanya sekitar 5% dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation/GFCF). 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mari kita bandingkan dengan Malaysia yang rasio FDI (foreign direct investment) terhadap GFCF adalah sekitar tiga kali lipat Indonesia. Lalu Vietnam, empat kali lipat Indonesia pada periode 2011-2016. Pun dengan Filipina yang kurang diminati oleh asing, juga memiliki ratio lebih besar dari Indonesia. Bisa disimpulkan, investor asing dalam pembentukan modal tetap bruto Indonesia berada di bawah rerata Asia. 

Data terbaru Bloomberg menyebutkan bahwa di antara negara Emerging Markets di Asia Tenggara, Indonesia paling rendah dalam menarik investasi langsung asing dalam persentase terhadap PDB. Pada Triwulan II-2018, investasi langsung asing yang mengalir ke Indonesia turun sebesar 12,9% dari triwulan yang sama tahun 2017. Pada tahun 2018 investasi asing langsung merosot tajam. Demikian pula investasi asing dalam bentuk portofolio.

Memang faktanya akumulasi PMA (penanaman modal asing) langsung di Indonesia meningkat terhadap PDB. Peningkatan pesat terjadi pada masa tahun 2011-2016. Namun, tetap saja peranan asing di ekonomi Indonesia tidak setinggi negara tetangga. 

Ekonomi Indonesia didominasi oleh BUMN/BUMD. Sebut saja seperti industri listrik, gas, air, pertambangan, minyak mentah, kilang minyak, perbankan, asuransi, konstruksi, bandara, pelabuhan, kereta api, jalan tol, bensin, pupuk, dan konstruksi. BUMN juga cukup besar di beberapa jenis usaha seperti garam, semen, baja, gula, perkebunan, penangkapan ikan, maskapai penerbangan, angkutan laut maupun darat. 

Dan, apakah Tanah Air kita dari Sumatera hingga Papua benar-benar dicengkeram oleh asing? Atau, apakah kita kekurangan sentuhan asing?

 

Ikuti tulisan menarik Chika Lestari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler