Sukoharjo, Sukoharjo 10 Agustus 2020 – Salah satu Kampus Negeri di Solo yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS) tetap mengadakan KKN di masa pandemic Covid-19. KKN ini bertemakan KKN UNS Era Covid-19 yang diikuti oleh lebih dari 2.000 mahasiswa dibagi menjadi 3 batch. KKN ini dilakukan secara individu untuk berkontribusi di daerah masing-masing mahasiswa dengan memperhatikan protocol Kesehatan dan keamanan.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN era Covid-19 yaitu Ragil Setiawan(20), Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer UNS di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Susi Wuri Ani, S.P., M.P. Lokasi pelaksanaan KKN berada di SD MI Muhammadiyah Dimoro, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tema besar KKN yang dilakukan yaitu “Pendidikan Selama Covid-19” yang dipilih sesuai dengan kondisi disekitar. Berbagai program kerja yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 45 hari antara lain yaitu Pelatihan dan Sosialisasi Penggunaan E-learning dalam Pembelajaran daring di era Covid-19, Pemberian Alat Kebersihan, Pemberian Module Penggunaan E-learning, Pemberian Poster tentang New Normal, dan Pemberian Benner terkait melawan Covid-19.
Kegiatan diatas dilakukan berdasarkan penelusuran saudara Ragil Setiawan dimana sekolah tersebut belum memanfaatkan media pembelajaran yang mendukung kegiatan daring ini seperti Edmodo, Google Classroom, dsb. “Sekolah tersebut belum menggunakan media pendukung saat melakukan kegiatan pembelajaran daring, hanya menggunakan aplikasi Whatsapp untuk memberikan tugas kepada siswa(i) mereka sehingga siswa tidak mendapatkan materi pembelajaran melainkan hanya sebatas tugas saja yang membuat orang tua murid kesulitan dalam menjelaskan kepada anaknya,” ujar Ragil Setiawan.
Kegiatan KKN ini mendapatkan respon sangat positif dari guru-guru di SD MI Muhammadiyah Dimoro, Grogol, Sukoharjo. Dapat dilihat dari ekspresi guru dan antusias guru pada saat melakukan kegiatan, serta Kepala Sekolah Bapak Wahyono yang mengapresisasi KKN Covid-19 dari UNS. “Kegiatan ini sangat membantu kami selaku guru/tenaga pengajar yang belum pernah diberikan sosialisasi maupun pelatihan penggunaan media pembelajaran tersebut,” ujar Bapak Wahyono.
Ikuti tulisan menarik Ragil Setiawan lainnya di sini.