x

Tanaman Sorgum di Kebun Mang Ayi Memasuki Fase Berbunga, Minggu 16 Agustus 2020

Iklan

DonnaSorentyMoza

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Agustus 2020

Selasa, 18 Agustus 2020 15:09 WIB

Sorgum, Covid 19 dan Ikhtiar Ketahanan Pangan Petani Kopi di Lampung Barat

Petani Kopi di Kabupaten Lampung Barat bersama Posko Lamban Baca (Rumah Baca) melakukan penanaman Sorgum guna tersedia nya sumber pangan alternatif di luar beras di masa Pandemi Covid 19.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kehadiran Wabah Covid 19 di awal Tahun 2020 berdampak luas pada sendi-sendi kehidupan masyarakat secara global. Kabupaten Lampung Barat yang mayoritas masyarakat nya adalah petani kopi turut merasakan hal yang sama. Tersumbatnya jalur perdagangan global (ekspor–impor) dan potensi terjadi nya krisis ekonomi imbas Covid 19 diprediksi berdampak pada tingkat kesejahteraan dan ketahanan pangan petani di negeri ini termasuk petani kopi Lampung Barat.

Melihat hal tersebut, Lamban Baca sebagai Gerakan literasi masyarakat yang mengedepankan literasi kontekstual sebagai landasan berpikir, mencoba mengambil langkah mitigasi ketahanan pangan bagi petani kopi Lampung Barat melalui jaringan Lamban Baca. Salah satu rumusan yang dihasilkan adalah menyiapkan kebun pangan alternatif diluar beras.

Selanjutnya, Posko Lamban Baca dan Rebung Cendani, jejaring literasi nasional yang juga mitra strategis pembangunan Lamban Baca di Lampung Barat melakukan pendiskusiaan rutin terkait hal ini dan menyimpulkan untuk segera melakukan penanaman sorgum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sorgum dipilih sebagai pangan alternatif diluar beras karena proses penanaman yang mudah, masa panen cepat dan kandungan gizi yang tinggi dibandingkan beras. Selain itu, Sorgum dipilih guna menghidupkan kembali keberagaman pangan lokal yang kini mulai langka. Disinilah fungsi literasi pangan sebagai edukasi bagi masyarakat khusus nya generasi muda yang terputus pengetahuan nya terkait keberagaman pangan lokal lokal.

Target jangka pendek penanam sorgum adalah tersedianya keberagaman pangan guna terwujud nya ketahanan pangan rumah tangga petani kopi Lampung Barat di masa Pandemi Covid 19. Adapun target jangka panjang nya adalah mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Lampung Barat.

Langkah awal dimulai dengan penyediaan bibit sorgum gratis bagi petani kopi yang dilakukan Rebung Cendani. Sementara, Lamban Baca bertugas mengkoordinir petani, lahan dan melakukan pendampingan penanam Sorgum (Proses penanaman hingga masa panen). Juga melakukan komunikasi strategis dengan pihak terkait dalam hal ini Pemeritah Kabupaten Lampung Barat ditiap tingkatan (Pemeritah Kabupaten – Pemerintah Pekon/desa).

 

Benih Sorgum Mang Ayi, Pertengahan Juni 2020

Ya, agar program ini (penanaman sorgum) berjalan maksimal dan lahan milik pemerintah yang tak terpakai dapat digunakan sebagai kebun kolektif sorgum. Hal ini berkorelasi dengan Surat Edaran Bupati Lampung Barat Nomor : 060/331/III.9/2020 Tentang Himbauan Pelaksanaan Program Pangan Mandiri (PM) Untuk Mendukung Penyediaan Pangan Di Masa Terjadinya Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Penjajakan yang dilakukan Posko Lamban Baca terhadap Pemkab Lampung Barat membuahkan hasil. Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengizinkan lahan milik pemerintah Kecamatan Pagar Dewa dan Kelurahan Sekincau menjadi kebun percontohan Sorgum di Lampung Barat. Dan pada 31 Mei dan 31 Juni 2020 dilakukan penanam Sorgum oleh pihak terkait di dua lokasi tersebut.

Namun proses ini tak berjalan mudah. Sejumlah bibit pemberian Rebung Cendani gagal tanam disejumlah tempat. Minim nya pengetahuan terkait Sorgum berbalut rendah nya potensi ekonomi komuditas Sorgum menjadi penyebab utama nya. Belum lagi prediksi sejumlah ahli yang mengatakan Lambar tak cocok bagi penanaman Sorgum menyurutkan langkah pihak terkait memaksimalkan penanaman Sorgum di Lampung Barat.

Ditengah, lika liku proses penanaman Sorgum di Lampung Barat, secercah harapan hadir di Fajar Bulan, Way Tenong. Mang Ayi salah satu jejaring petani kopi Lamban Baca yang mendapatkan bibit sorgum pada 22 Mei 2020 mengabarkan keberhasilan penanaman Sorgum di kebun pribadi milik nya. Sebuah proses berliku yang tidak dengan mudah dilalui. Menurut Mang Ayi, Bibit Sorgum yang ditanam nya hilang tak jelas di usia 3-4 Minggu.

Kebun Sorgum Mang Ayi, 16 Agustus 2020

“Ya bibit yang berusia muda 50 % hilang. Kemungkinan dimakan segera atau sejenis nya. Untuk menutupi bibit yang hilang saya melakukan penanam ulang. Alhamdulillah membuahkan hasil. Saat ini tanaman Sorgum sudah memasuki malai (pembungaan). Jika taka da kendala, September Sorgum nya bisa dipanen,” jelas nya.

Sejak awal, penanam Sorgum dilakukan tanpa memikirkan nilai ekonomis nya, tambah Mang Ayi. Kalaupun tak laku Sorgum akan dikonsumsi sendiri dan dijadikan benih lokal Lampung Barat agar kedepan nya bisa berkembang dengan baik disini.

“Alhamdulillah sekarang Sorgum yang ditanam sudah ada yang cari via Lamban Baca. Harga nya juga diatas beras lho. Tapi saya mau fokus pembenihan bibit lokal dulu. Kalau ada lebih nya, ya baru dijual lah hahaha,” ujar nya sambil terseyum.

Diakhir wawancara, dengan penuh semangat Mang Ayi berkata bahwa setelah proses panen kopi selesai, diri nya bersama Lamban Baca melakukan penanaman Sorgum kembali di lahan milik nya juga lahan petani lain nya yang sudah terkoordinir oleh Posko Lamban Baca.

Tentu saja, senyum manis Mang Ayi dan Posko Lamban Baca merupakan capaian sementara yang masih menunggu proses selanjut nya hingga panen tiba. Kedepan, ada banyak tantangan yang harus dilewati. Diantara nya : penanggulangan hama tanaman, faktor cuaca yang tak menentu dan proses paska panen hingga penjualan. Semoga Ikhtiar mewujudkan Ketahanan Pangan bagi petani kopi di Lampung Barat dimasa pandemi Covid 19 bisa terwujud. Semoga ya…

 

Ikuti tulisan menarik DonnaSorentyMoza lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB