Eks Kepala Intelijen Venezuela Tewas Ditembak di Caracas

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Maduro menyebut Eliézer Otaiza sebagai pahlawan dalam peristiwa 27 November 1992.

Mantan direktur badan intelijen Venezuela, Eliézer Otaiza, tewas ditembak sekitar Sabtu 26 April 2014 pagi di Baruta, pinggiran ibukota Caracas. Kendaraan anti pelurunya ditemukan di bagian lain di daerah yang sama. Kepala Libertador Bolivarian Municipality, daerah administratif di ibukota Caracas, ini terakhir terlihat dalam keadaan hidup Jumat malam setelah meninggalkan rumah temannya di Caracas.

Menteri Dalam Negeri Venezuela Miguel Rodriguez Torres, Selasa 29 April 2014, kepada wartawan mengatakan, tubuh Otaiza ditemukan hari Sabtu, tetapi butuh waktu hampir dua hari untuk mengenalinya karena tidak adanya dokumen yang ditemukan di mayat itu.

Otaiza dikenal sebagai pendukung setia presiden Venezuela yang sangat populer, Hugo Chavez. Ia menjadi suporternya sejak awal 1990-an saat Chavez menjadi tokoh oposisi. Pada bulan Februari 1992, Chavez memimpin kudeta militer yang gagal mengusir Presiden Carlos Andrés Pérez. Tapi, saat itu Otaiza tak ikut serta karena berada di luar Venezuela. Tapi ia memainkan peran utama dalam upaya kudeta kedua.

Ia terkena tembakan beberapa kali di dada tapi selamat berkat rompi antipeluru yang ia kenakan. Media pemerintah Venezuela menyebut Otazia memainkan "peran penting dalam peristiwa yang mengarah ke terjadinya revolusi Bolivarian" dan menjadi pendukung kuat Chavez sepanjang hidup sang presiden.

Otaiza pernah memimpin unit elit korps penjaga Presiden Venezuela Chavez. Setelah itu, ia ditunjuk menjadi direktur Direktorat Nasional Intelijen dan Dinas Pencegahan (Dirección de Servicios de Inteligencia y Prevención-Disip), yang kemudian berganti nama menjadi Bolivarian Intelligence Service, badan intelijen utama Venezuela saat ini.

Menteri Miguel Rodriguez Torres, yang juga memimpin Bolivarian Intelligence Service, mengatakan, di tubuh Otaiza ditemukan setidaknya empat luka tembak. Polisi mengaku belum menemukan motif atas pembunuhan itu. Presiden Nicholas Madura menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya pria yang disebut Maduro sebagai "pahlawan peristiwa 27 November."

Tanggal itu menandai upaya kudeta kedua kelompok pendukung Chavez terhadap Carlos Andrés Pérez. Kudeta pertama pada 4 Februari 1992 dipimpin oleh Chavez. Kudeta kedua dilakukan oleh pendukungnya karena saat itu Chavez masih di dalam penjara akibat kudeta yang gagal sebelumnya. Setelah bebas, Chavez ikut Pemilu Presiden 1998 dan menang. Ia menjadi presiden selama enam periode, meninggal 5 Maret 2013, sebelum masa jabatannya berakhir.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email abdulmanan1974@gmail.com

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler