x

WNI dilockdown

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 10 September 2020 12:15 WIB

Kini Sudah 59 Negara Takut Indonesia karena Corona dan Melockdown WNI

Memang sangat disesalkan, apa yang selama ini dikhawatirkan terjadi, benar-benar terjadi, Indonesia menjadi negara yang ditakuti dunia bukan karena prestasi hebat dan kewibawaannya sebagai bangsa besar yang terhormat, namun ditakuti masyarakat dunia karena warganya lekat dengan virus corona dan membiarkan bebas berpandemi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Kendati bukan prestasi positif, fakta bahwa kini sudah ada 59 negara yang berhasil melarang warga negara Indonesia (WNI) masuk ke negara mereka akibat Pandemi Covid-19 harus disikapi super positif oleh Presiden Jokowi dan segenap kabinetnya. Pasalnya, atas prestasi terhadap kebijakan antisipasi, pencegahan, dan penanganan Covid-19 di Indonesia yang dilakukan pemerintah hingga membuat masyarakat sulit diajak bekerjasama, akhirnya mendapatkan hasil yang signifikan. WNI di larang masuk ke wilayah 59 negara di dunia. Dan, bukan mustahil negara lain pun akan mengikuti jejak untuk ikutan melarang WNI masuk ke negara mereka.

Inilah slogan yang terbukti, "proses tak mengkhianati hasil". Artinya, proses penanganan corona yang tak serius, hasilnya juga seiring-sejalan, WNI di lockdown oleh 59 negara lain.

Saya kutip dari SINDOnews, Rabu (9/9/2020), Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa penutupan WNI ke 59 negara tersebut merupakan momen kita untuk introspeksi terhadap penanggulangan pandemi Covid-19 di dalam negeri, yang belum menunjukan penurunan grafik dari kasus positif dan penularan virus corona yang tetap tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta dan reaksi dari 59 negara atas pelarangan WNI masuk ke negara mereka, kembali wajib dijadikan momentum dan pengingatan keras bagi bangsa dan negara ini.

Sebab takkala negara dan rakyat lain di dunia bersatu padu mengantisipasi, mencegah, dan menangani Covid-19, pemerintah Indonesia di pimpin Presiden jelas-jelas tak seirus dan tak tegas mengurus corona.

Yang ada malah terus membikin persoalan demi persoalan dan masalah yang berpusar pada ekonomi, politik, oligarki, dan dinasti politik hingga terus membikin bumi pertiwi tumbuh subur perseteruan yang sangat mengancam disintegrasi bangsa.

Sejatinya, bila 59 negara lain kini melockdown WNI, siapa sih WNI yang dirugikan? Apakah mungkin WNI yang menyandang label sebagai rakyat jelata yang dalam kehidupan sehari-hari untuk makan saja susah dalam situasi pandemi corona?

Sudah pasti, WNI yang dirugikan adalah kalangan rakyat kalangan menengah atas, para hedonis, elite partai hingga para pemimpin bangsa di parlemen maupun pemerintahan yang jelas-jelas memiliki kepentingan bisnis (ekonomi) dan lainnya.

Kira-kira, berapa perbandingan jumlah rakyat jelata dan rakyat kalangan menengah atas, para hedonis, elite partai hingga para pemimpin bangsa di parlemen maupun pemerintahan Indonesia? Jawabnya, jumlahnya akan lebih banyak rakyat jelata, sehingga siapa yang dirugikan tak dapat masuk ke negara lain menjadi benderang.

Selama ini "mereka" semua terus lebih mementingkan ekonomi dari pada nyawa rakyat, dan pada akhirnya kepentingan "ekonomi mereka" pun terhalang oleh sikap dan perbuatannya sendiri. Namun, tetap saja yang menjadi korban adalah rakyat jelata.

juga harus dijadikan alat untuk mempersatukan Indonesia sebagai bangsa.

Kendati pemerintah melalui Kemenlu telah mengiba dan memohon agar negara-negara tersebut tetap membuka pintu bagi WNI, khususnya untuk kepentingan hubungan diplomatik, politik, dan ekonomi, tetap saja ditolak

Karenanya, inilah saatnya "Indonesia" instrospeksi, sadar diri, dan rendah hati, lalu menghormati keputusan dari 59 negara sebagai bentuk kedaulatan mereka dengan tetap menjaga hubungan diplomatik sebagai sesama negara di dunia dan jelas "Indonesia" tetap memiliki kepentingan strategis bagi WNI yang harus masuk ke negara-negara itu, baik kepentingan bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan lainnya.

Sayang, meski sudah dipastikan ada sebanyak 59 negara memberlakukan pembatasan izin masuk warga negara asing, termasuk dari Indonesia, pihak Kemenlu belum merilis negara-negara tersebut, meski di antaranya telah pasti disebut yaitu Malaysia, Arab Saudi, dan Jepang, Brunei Darussalam, dan Australia.

Lebih miris, di saat WNI dilockdown negara lain, Kemenkes justru mencabut aturan perjalanan masyarakat dari rapid test, sementara Jokowi baru menyebut kesehatan (nyawa) adalah kunci memutus mata rantai corona.

Padahal dengan sikap 59 negara tersebut, berbagai pihak termasuk DPR telah menyerukan gerakan pasti, agar pemerintah Jokowi kembali membikin masyarakat dunia kembali percaya kepada Indonesia karena berhasil menangani corona.

Memang sangat disesalkan, apa yang selama ini dikhawatirkan terjadi, benar-benar terjadi, Indonesia menjadi negara yang ditakuti dunia bukan karena prestasi hebat dan kewibawaannya sebagai bangsa besar yang terhormat, namun ditakuti masyarakat dunia karena warganya lekat dengan virus corona dan membiarkan bebas berpandemi.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu