x

Iklan

Aksa Adhitama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2020

Selasa, 15 September 2020 05:59 WIB

Haircut 40% Bikin Nasabah Jiwasraya Cemas


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejumlah nasabah produk tradisional PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengaku cemas. Hal itu terjadi menyusul adanya potensi penyesuaian manfaat atau haircut mencapai 40 persen, terutama produk asuransi pensiunan yang mereka ikuti sejak beberapa tahun terakhir.

Penyesuaian manfaat atas produk Jiwasraya akan terjadi jika restrukturisasi Jiwasraya hanya menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 20 triliun. Hal ini dikarenakan ekuitas negatif Jiwasraya hingga Juli 2020 telah menyentuh Rp 37,4 triliun, sementara asetnya terus menurun dan saat ini telah berada di kisaran Rp 16,6 triliun.

"Teman-teman nasabah yang lain sebenarnya tidak keberatan jika diminta ikut restrukturisasi atau dipindah ke IFG Life. Tapi yang mengganjal dan berat itu penyesuaian manfaat atau haircutnya yang sampai 40 persen. Nasabah tradisional itu banyak yang pensiunan," ungkap salah satu nasabah Jiwasraya, Agung Setiawan di Jakarta, Minggu (13/9/2020).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti yang diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan BUMN tengah membahas rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan disalurkan ke PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dalam rangka mendorong industri keuangan non bank, termasuk pendirian IFG Life yang menjadi pengganti Jiwasraya dalam program restrukturisasi.

Terkait wacana pendirian IFG Life, manajemen BPUI sendiri mengaku butuh modal Rp24,7 triliun yang berangkat dari sejumlah sumber. Dimana modal Rp 24,7 triliun tadi, nyatanya masih membuka peluang adanya potensi penyesuaian manfaat atas produk hingga 40 persen.

Menyusul adanya potensi penyesuian haircut ini, Agung pun mendesak pemerintah bersama pemangku kebijakan lainnya memiliki empati terhadap nasabah Jiwasraya yang berangkat dari kelas ekonomi menengah ke bawah.

"Jadi jangan teriak-teriak minta dukungan saja saat kampanye. Kami yang wong cilik juga sedang susah karena dampak dari pandemi Covid-19. Jadi Kami keberatan jika haircut sampai 40 persen," kata Agung.

Sebelumnya, nasabah yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya kembali menuntut kejelasan atas investasi mereka pada produk JS Saving yang tak kunjung dibayarkan sejak Oktober 2018 silam.

Mereka menyambangi Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Keuangan untuk meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menepati janjinya untuk menyelesaikan masalah di Jiwasraya.

Jika kasus ini terus terkatung-katung, mereka meyakini kepercayaan masyarakat kepada perbankan dan BUMN akan menurun drastis. Pasalnya, permasalahan gagal bayar Jiwasraya ini belum terselesaikan selama hampir 2 tahun sampai sekarang.

"Kami hidup susah susah apalagi selama pandemi banyak yang hidup cuma bergantung pada tabungan sedangkan uang yang kami harapkan untuk membantu kehidupan kami harus tersita Jiwasraya dan tidak ada ujungnya," ujar Forum Nasabah dalam keterangan resminya. Jumat (11/9).

Ikuti tulisan menarik Aksa Adhitama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu