x

Posko penimbangan bisa menjadi alternatif posyandu di masa pandemi

Iklan

Pencerah Nusantara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Agustus 2020

Kamis, 17 September 2020 05:47 WIB

Walau Posyandu Tutup, Posko Penimbangan Bisa Jadi Alternatif pada Masa Pandemi Covid-19

Walau Posyandu Tutup, Posko Penimbangan Bisa Jadi Alternatif pada Masa Pandemi COVID-19

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Posko penimbangan bisa menjadi alternatif posyandu yang tutup pada masa pandemi COVID-19, khususnya di wilayah Kecamatan Andir, Kota Bandung. (Sumber gambar: Dok. Pencerah Nusantara)

Semenjak Maret hingga Juli 2020, kegiatan posyandu di Kecamatan Andir dinonaktifkan, dikarenakan kekhawatiran timbulnya klaster Covid-19 di posyandu. Penonaktifan posyandu seperti pisau bermata dua. Sebab, ia juga berdampak pada banyaknya anak balita yang tidak terpantau tumbuh kembangnya. Terlebih pada anak yang mengalami malnutrisi, pemantauan nutrisi sangatlah penting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bulan Februari dan Agustus merupakan bulan penimbangan dan pemberian (BPB) Vitamin A balita. Momen BPB tersebut seharusnya menjadi ajang pemantauan tumbung kembang balita kembali setelah sekian lama tidak dilaksanakan. Sebagai alternatif di masa pandemi, pemantauan tumbuh kembang balita bisa dilaksanakan dengan format posko penimbangan dan pemantuan balita, alih-alih melalui posyandu. Lalu, apa yang membedakan kedua pelayanan kesehatan tersebut? 

Menurut Ahli Gizi Puskesmas Garuda, Hari S., “Posyandu dan posko penimbangan berbeda. Sebab, tidak semua kegiatan di posyandu ada di posko penimbangan, seperti edukasi, imunisasi, dan pemeriksaan ibu hamil.” Dengan begitu, posko penimbangan hanya menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Namun, posko penimbangan juga berfungsi membuat jadwal undangan bagi balita sasaran agar tidak berkerumum di posko. Tidak hanya itu, jika biasanya yang melakukan penimbangan balita di posyandu adalah kader, di posko penimbangan dan pemantauan, ibu balita harus menimbang dan mengukur anak balitanya secara mandiri.

Pelaksanaan posko penimbangan balita membutuhkan waktu lama karena persiapan protokol kesehatan yang harus dipatuhi, dimulai dari pertemuan lintas sektor antara puskesmas dengan pihak kecamatan, kelurahan, dan perwakilan kader di Kecamatan Andir hingga pembahasan sistem pelaksanaan bulan penimbangan balita di masa pandemi yang disesuaikan dengan regulasi yang ada. 

Di samping itu, alat pelindung diri bagi kader-kader yang bertugas, alur meja pelaksanaan penimbangan balita, pemberian Vitamin A, dan hal lainnya yang dapat menunjang penerapan protokol kesehatan juga dibahas. Selanjutnya, sosialisasi kepada setiap perwakilan kader posyandu Kecamatan Andir mengenai peniadaan posyandu menjadi posko penimbangan dan pemantauan balita serta sistem pelaksanaannya juga dilakukan. 

Setelah persiapan yang cukup matang, pelaksanaan posko penimbangan di Kecamatan Andir dilakukan dengan sistem undangan terjadwal 10 orang per waktu yang ditentukan. Penetapan waktu ini menunjukkan kapan balita dan orang tua harus datang agar tidak berkerumun. Di sisi lain, ibu balita juga wajib menggunakan masker di posko penimbangan.

Selain itu, kader juga wajib menggunakan APD seperti baju lengan panjang atau jas hujan, faceshield, masker, sepatu tertutup dan sarung tangan. Saat ibu balita dan balita datang ke posko, mereka diarahkan oleh kader untuk mencuci tangan dan mengukur suhu.

Kemudian ke meja pendaftaran, dilanjutkan ke meja penimbangan dan pengukuran yang dilakukan oleh ibu balita. Selanjutnya, ke meja pemberian Vitamin A dan pencatatan hasil penimbangan serta pengukuran. Pelaksanaan posko penimbangan terbilang berjalan cukup baik dan dapat menerapkan protokol kesehatan sehingga ke depannya penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang balita dapat terus berlangsung setiap bulan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan sistem alur meja yang sudah disepakati bersama. 

 

Tentang Pencerah Nusantara COVID-19

Pencerah Nusantara adalah inovasi untuk mengurangi kesenjangan pelayanan publik di bidang kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sehat dan sejahtera. Pencerah Nusantara adalah gerakan penguatan pelayanan kesehatan primer (puskesmas) yang terdiri dari tim pemuda multi-profesi kesehatan yang ditempatkan di puskesmas dengan masalah kesehatan untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Pencerah Nusantara COVID-19 hadir membantu puskesmas di wilayah Jakarta dan Bandung dan menguatkan puskesmas menghadapi pandemi COVID-19 selama periode enam bulan penempatan. Sejak tahun 2015, model intervensi puskesmas berbasis Tim Pencerah Nusantara diadopsi Kementerian Kesehatan sebagai Nusantara Sehat.  

 

Penulis:

Priska Natasya (Ahli Gizi)

Pencerah Nusantara Kecamatan Andir, Kota Bandung

Ikuti tulisan menarik Pencerah Nusantara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler