Ketika tulisan ini selesai dibuat pada 22 September 2020, menjelang pukul 00.00 GMT, jumlah kasus meninggal dunia secara global akibat Covid-19, berdasarkan data worldometers.info, sudah berada di angka 973.931 (sembilan ratus ribu, tujuh puluh tiga ribu, sembilan ratus tiga puluh satu) orang. Dan jika mengacu pada rata-rata kasus meninggal dunia akibat Covid-19 selama bulan September 2020, di tingkat global, yaitu sekitar 4.000 (empat ribu) kasus per hari, hampir bisa dipastikan, angka kematian itu akan segera menembus satu juta kasus sebelum akhir bulan September 2020, atau paling telat dua-tiga hari pertama bulan Oktober 2020.
Sebegitu mengerikankah? Jawaban jujurnya: iya, mengerikan. Ini beberapa catatan argumennya: Pertama, wabah Covid-19 hanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan untuk merenggut nyawa sejuta manusia di seluruh dunia, terhitung sejak Pemerintah China mengumumkan wabah corona pada 31 Desember 2019.
Kedua, belum ada tanda-tanda angka kematian itu akan segera berhenti. Dengan jumlah orang meninggal dunia rata-rata 4.000-an (empat ribuan) per hari, berarti ada sekitar 3 (tiga) orang meninggal dunia setiap menit, sekali lagi, setiap menit. Dengan kata lain, jika Anda menggunakan waktu sekitar 3 menit membaca tuntas artikel ini, maka selama Anda membacanya, ada sekitar 9 (sembilan) orang yang menghembuskan nafas terakhirnya akibat covid-19.
Ketiga, pada saat yang sama, berbagai negara saat ini praktis sudah memasuki gelombang lanjutan sejak Agustus 2020. Dan pertambahan harian kasus baru cenderung terus meningkat (pertambahan harian dengan kelipatan satu juta kasus berlangsung rata-rata 3 atau 4 hari). Jumlah kasus sembuh memang cukup besar, lebih dari 23 juta orang. Tapi jumlah kasus aktif juga masih besar: lebih dari 7 (tujuh) juta kasus.
Keempat, sejauh ini, berbagai riset tentang vaksin belum menunjukkan kabar menggembirakan. Dan semua tahu, bahkan setelah vaksin itu ditemukan, pun masih perlu waktu berbulan-bulan agar vaksinasi dapat merata di seluruh dunia
Kelima, tidak ada pilihan lain bagi semua orang, kecuali berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi berinteraksi atau melakukan kontak fisik dengan orang lain. Bersama mematuhi setiap protokol kesehatan untuk menyelamatkan kehidupan diri sendiri dan orang lain.
Syarifuddin Abdullah | 23 September 2020/ Safar 1440H
Sumber foto: harianjogja.com
Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.