x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 1 Oktober 2020 17:33 WIB

Cerdas dalam Menentukan Tujuan Investasi

Kata cerdas dalam investasi sudah sering kita dengar, tetapi dengan penjelasan yang kadang justru menjadi lebih rumit. Padahal sesuatu yang cerdas seharusnya mudah dimengerti, karena telah dirumuskan sedemikian rupa. Tujuan investasi yang konkret akan memudahkan pemilihan strategi untuk mencapainya. Simak poin-poin berikut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kata cerdas dalam investasi sudah sering kita dengar, tetapi dengan penjelasan yang kadang justru menjadi lebih rumit dan sulit dimengerti. Padahal, sesuatu yang cerdas itu seharusnya mudah dimengerti karena telah dirumuskan sedemikian rupa.

Ketika bicara cerdas dalam konteks menentukan tujuan investasi maka sudah seharusnya pemahaman diarahkan pada pilar-pilar kecerdasan itu sendiri yang selanjutnya bisa berupa poin-poin penting atau langkah-langkah mudah yang bisa dipraktikkan.

Nah, berkaca pada pemakaaan kecerdasan di atas maka berikut ini akan ditujukkan 5 pilar kecerdasan dalam menentukan tujuan investasi yang wajib diketahui:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Tujuan spesifik

Ketika seseorang ingin berinvestasi maka hal pertama yang wajib diketahui adalah tujuan investasi. Tujuan investasi tiap orang bisa beda-beda. Ada banyak tujuan investasi yang dimiliki dari sekadar iseng hingga untuk mencapai tujuan tertentu. Nah, pada dasarnya investasi yang cerdas itu didasari oleh tujuan investasi yang konkret, semisal untuk persiapan dana pernikahan, studi lanjut, cicil rumah, beli mobil, persiapan dana pendidikan anak, jalan-jalan ke luar negeri hingga dana pensiun di hari tua. Tujuan investasi yang konkret akan memudahkan dalam pemilihan strategi untuk mencapainya.

2. Terukur (measurable)

Setelah memiliki tujuan yang konkret di atas maka harus dipastikan tujuan itu terukur dengan dana yang dimiliki dan dibutuhkan untuk mencapainya. Oleh sebab itu, ketika tujuan konkret sudah ditentukan, melihat dan menentukan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan konkret itu sangat penting. Semisal tahun depan ingin jalan-jalan ke luar negeri (semoga saja Corona sudah berakhir ya) maka tentukan biaya yang dibutuhkan dan yang saat ini dimiliki lalu asumsikan dengan imbal hasil investasi untuk menghitung cicilan investasi berkala yang paling mungkin.

3. Terjangkau

Tujuan investasi yang konkret itu sudah seharusnya benar-benar terjangkau dalam arti memang sudah sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki. Jangan sampai menjadi seperti pungguk merindukan bulan. Karena itu, tujuan investasi pada dasarnya harus disesuikan dengan kemampuan finansial dan bukannya gali lobang tutup lobang untuk keinginan yang tinggi, tapi kemampuan finansial tidak ada.

4. Realistis

Realistis itu sangat penting agar tujuan investasi itu benar-benat tercapai. Oleh sebab itu, sikap realistis ini perlu mewujud dalam langkah konkret saat penentuan besaran biaya, asumsi inflasi hingga asumsi imbal hasil investasi dengan data-data yang benar dan sesuai dengan kenyataan.

5. Jangka waktu tepat

Penentukan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan investasi yang konkret pada dasarnya sudah mengarahkan pada pilihan instrumen investasi yang bisa dipilih. Salah satu instrumen investasi yang komplit untuk bermacam-macam tujuan investasi dengan jangka waktunya adalah reksa dana, mulai dari reksa dana pasar uang (kurang dari 1 tahun), reksa dana pendapatan tetap (1-3 tahun), reksa dana campuran (3-5 tahun) reksa dana saham (5-10 tahun). Menariknya investasi reksa dana sudah sangat mudah dan terjangkau untuk dinikmati, semisal melalui aplikasi IPOT yang sudah 100 persen online dan dana yang dibutuhkan sangat terjangkau. Beragam tujuan investasi konkret di atas dapat mudah diwujudkan dengan smartphone di genggaman tangan.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler