x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 7 Oktober 2020 14:16 WIB

Tip Menghadapi Kegagalan dalam Investasi

Kunci utama menghadapi kegagalan dalam investasi adalah tidak terburu-buru dalam membuat keputusan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Investasi termasuk salah satu cara terbaik untuk mengamankan dan menjaga kestabilan kondisi keuangan di masa depan. Namun seperti halnya bisnis, ada risiko yang harus siap diterima. Pasalnya, ada kenyataan yang tidak selalu berbuah manis, seperti halnya kegagalan dalam investasi yang bisa dialami siapa pun.

Kegagalan dalam investasi bisa dialami siapa pun. Namun karena di awal memulai investasi, misalnya investasi saham, sudah mengetahui profil risiko diri atau tingkat toleransi atas kerugian, tentu saja tidak perlu berlebihan dalam menghadapi setiap kegagalan dalam investasi.

Pun bagi mereka yang tidak mengenal dengan baik sejak awal profil risikonya, kunci utama menghadapi kegagalan dalam investasi adalah tidak berlebihan atau tidak terburu-buru dalam membuat keputusan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siapa pun yang menghadapi kondisi kegagalan dalam investasi membutuhkan ketenangan dan kejernihan dalam berpikir untuk melakukan langkah-langkah konkret yang bijak. Berikut ini tip yang sebaiknya dimiliki investor yang sedang menghadapi kegagalan dalam investasi:

1. Tenang dan berpikir jernih

Kepanikan biasa dialami investor yang mengalami kegagalan dalam investasi. Menyadari bahwa banyak kepanikan justru menjerumuskan pada keputusan-keputusan yang salah, sebaiknya saat mengalami kegagalan dalam investasi berusaha lah untuk tetap tenang dan berpikir dengan jernih. Benar bahwa kegagalan besar ini bisa mengacaukan keuangan secara menyeluruh, tetapi jika semakin terburu-buru dalam mengambil keputusan justru banyak dampak buruknya. Satu hal yang perlu terus disadari saat gagal dalam investasi adalah tidak membuat keputusan dengan terburu-buru.

2. Cari akar masalah

Setelah tenang dan pikiran jernih, carilah akar masalah yang menyebabkan kegagalan dalam investasi. Investigasi secara mendalam perlu dilakukan pada sumber utama yang menyebabkan kegagalan dalam investasi. Dengan tahu penyebab utamanya maka untuk selanjutnya kesadaran untuk menerima kegagalan perlu ditumbuhkan. Setelah tahu penyebab kegagalan maka akan mudah pula dalam mencari solusinya, yakni solusi yang tetap sesuai dengan permasalahan konkret.

3. Konsultasi dengan orang lain

Tak ada salahnya dalam menghadapi kondisi gagal dalam investasi berkonsultasi dengan pihak lain yang dianggap lebih mumpuni dalam investasi. Konsultasi ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan kesalahan-kesalahan yang tidak boleh terulang lagi di kemudian hari.

4. Tak perlu lama-lama dalam penyesalan

Menyesali kegagalan dalam investasi itu manusiawi, tetapi hendaknya tidak berlama-lama atau lantas menjadi trauma dalam investasi. Sadari betul bahwa yang namanya kegagalan itu menjadi kemungkinan dari yang namanya investasi. Belajar dari kegagalan adalah hal utama yang kadang harus dialami setiap investor.

Kegagalan menempa kemampuan seseorang untuk menjadi investor yang ulung. Kalau pun merasa tidak mampu berinvestasi pada instrumen yang membuat gagal, masih ada instrumen lain yang bisa dipilih. Misalnya merasa gagal dalam investasi saham maka bisa memilih instrumen lain seperti reksa dana dengan risiko yang lebih rendah yang saat ini mudah dilakukan dalam satu aplikasi, semisal aplikasi IPOT yang sudah bisa untuk investasi saham sekaligus reksa dana dengan mudah dengan ponsel di genggaman tangan.

5. Terus belajar

Keberhasilan dalam investasi itu memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Investasi butuh pengorbanan dan perjuangan, terutama supaya mau terus belajar dan tidak gampang putus asa. Supaya sukses, siapa pun perlu membangkitkan kembali semangat dalam investasi. Bangkit setelah kegagalan akan memberikan manfaat lebih besar karena seseorang pada dasarnya bisa belajar dari kegagalan itu sendiri.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler