x

Bayi memegang botol sabun bayi

Iklan

haikal luthfi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Agustus 2020

Minggu, 11 Oktober 2020 06:21 WIB

Mengenal Bayi Tabung, Bagaimana Prosesnya?

Bayi tabung merupakan salah satu metode mutakhir yang diklaim efektif dapat membantu wanita mendapatkan kehamilannya. Lantas, bagaimana prosesnya? Simak ulasan selengkapnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasangan yang mendambakan momongan. Program ini dikenal juga dengan sebutan in vitro fertilization (IVF), merupakan teknologi reproduksi yang diklaim efektif membantu wanita mendapatkan kehamilan.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, selama prosesnya, sel telur matang dikumpulkan dan diambil di laboratorium. Kemudian sel telur yang telah dibuahi (embrio) dipindahkan ke rahim. Satu proses IVF membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Terkadang langkah-langkah ini dibagi menjadi beberapa bagian dan prosesnya bisa memakan waktu lebih lama.

Ilustrasi fertilisasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara ini mungkin menjadi pilihan bila seseorang telah didiagnosis seperti:

  • Endometriosis atau kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim
  • Kuantitas sperma yang rendah
  • Masalah pada rahim atau saluran tuba
  • Masalah ovulasi
  • Masalah antibodi yang membahayakan sperma atau sel telur
  • Ketidakmampuan sperma untuk menembus atau bertahan di lendir serviks
  • Kualitas sel telur yang buruk
  • Penyakit genetik
  • Masalah kesuburan yang tidak dapat dijelaskan

Selain itu, prosedur ini juga rumit dan mahal. Adapun terdapat beberapa proses untuk melakukan bayi tabung seperti yang dikutip dari laman HaiBunda, meliputi:

  1. Obat kesuburan untuk merangsang produksi telur

Biasanya dokter akan memberikan obat kesuburan, berupa suntikan untuk merangsang ovarium agar menghasilkan banyak sel telur. 

Prosedur ini penting untuk mengantisipasi beberapa sel telur yang tidak bisa berkembang atau ketidakmampuan sperma untuk membuahi. Untuk memeriksa ovarium digunakan alat ultrasonografi transvaginal. Selain itu, ada pengambilan sampel tes darah untuk memeriksa kadar hormon dalam tubuh.

  1. Pengambilan sel telur

Selanjutnya, sel telur akan diambil melalui prosedur bedah kecil yang menggunakan ultrasound untuk memandu jarum berlubang melalui rongga panggul. Dalam proses ini, dokter akan memberi obat bius untuk mengurangi dan menghilangkan kemungkinan rasa tidak nyaman.

  1. Menyiapkan sperma

Pada pria akan diminta untuk memberikan sampel sperma. Setelah siap, maka selanjutnya akan digabungkan dengan sel telur.

  1. Proses inseminasi

Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan sel telur akan dicampur bersama dan disimpan dalam wadah di laboratorium untuk mendorong terjadinya pembuahan. Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan tingkat keberhasilan pembuahan lebih rendah. Untuk mengatasinya, injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI) dapat digunakan.

Melalui prosedur tersebut, satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Kemudian, sel telur tersebut akan terus dipantau untuk memastikan terjadi pembuahan dan pembelahan sel. Setelah ini terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan dianggap sebagai embrio.

  1. Embrio dipindahkan ke rahim

Embrio biasanya dipindahkan ke rahim wanita 3-5 hari setelah pengambilan sel telur dan pembuahan. Prosesnya dilakukan dengan tabung kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk memindahkan embrio.

Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit bagi kebanyakan wanita, meskipun ada beberapa kemungkinan mengalami kram ringan. Jika prosedur berhasil, implantasi biasanya dilakukan sekitar enam hingga 10 hari setelah pengambilan sel telur.

Ikuti tulisan menarik haikal luthfi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler