Oh Wanita, Apa Indahnya? Apa Misterinya?
Minggu, 11 Oktober 2020 12:58 WIBBeberapa dari mereka seperti wanita jamak pada umumnya – susah dibilang jelita, tetapi sukar juga dikatakan berwajah biasa. Beberapa wanita lainnya begitu beruntung memiliki penampilan lahiriah yang sedap dipandang mata. Wanita jelita terkadang seperti fatamorgana. Seolah tiada, seakan-akan tak nyata.
Tentu saja aku punya cerita dengan foto wanita misterius yang sedang kau pandang. Aku tak akan memberitahumu sekarang. Kau ingin tahu kenapa? Sabarlah, nanti aku ceritakan. Sementara ini biarlah kau menggelatukkan gigimu dan menikmati penasaran barang sebentar.
Wanita adalah makhluk mulia yang misterius dan mempesona. Beberapa diantaranya terlihat seperti wanita jamak pada umumnya – susah dibilang jelita, tetapi sukar juga dikatakan berwajah biasa. Wanita-wanita seperti ini bila dikaruniai kecerdasan diatas rata-rata dan budi pekerti yang menawan hati cenderung mampu menggapai apa yang diinginkannya. Rasanya aku tidak perlu menyebut nama-nama wanita yang masuk kategori ini. Aku yakin kau banyak membaca dan mampu menyimpulkannya.
Beberapa wanita lainnya begitu beruntung memiliki penampilan lahiriah yang sedap dipandang mata; wanita-wanita berwajah rupawan yang mungkin dalam seumur hidupmu kau hanya bisa melongo memandang mereka di pariwara media massa, berita selebriti manca negara, dan film-film ternama. Sebenarnya aku bisa menggambarkan kecantikan wajah dan kemolekan tubuh mereka, tapi sekali lagi aku rasa itu tidak perlu. Aku yakin kau sering menonton acara hiburan dan mampu membayangkan wanita-wanita mana yang sebenarnya bisa aku ilustrasikan.
Wanita-wanita jelita terkadang seperti fatamorgana. Seolah tiada, seakan-akan tak nyata. Kalaupun mereka tampak di depan mata, tubuhnya laksana dipenuhi stiker bertuliskan ‘Dipandang Silakan, Dipegang Jangan’. Wanita-wanita inilah yang membius logika dan mampu menggerakkan bibir pria yang tertutup rapat sekalipun untuk tersenyum menggoda. Biasanya tak lama kemudian rayuan-rayuan gombal pulau kelapa mulai bertebaran di udara:
“You are gorgeous.”
“Vous etes vraiment belle.”
“Sei dolcissima.”
“Eres atractiva.”
“Anti faatatun jamilah jiddan.”
“Sampean kok ayu tenan.”
Pagi ini aku sedang tidak berselera bicara, walau aku tahu wanita di depanku sejak tadi mencuri pandang, seksama memandangi wajahku. Penampilannya sungguh chic bak wanita karir di Wall Street dengan setelan celana formal dan blazer yang senada. Sekilas saja aku melihatnya dan membatin, “Hmm, sungguh wanita cantik berbodi asyik!”
Dari kejauhan di antara restoran bernuansa Mediterania dan hamparan tulip beraneka warna, aku melihat seorang wanita setengah baya dan pria muda berpandangan tanpa bersuara. Keduanya seperti terpana dan tampak ragu berbicara. Aku mengambil ponselku di saku celana dan mulai mengabadikan momen pertemuan mereka.
@HaritsMasduqi
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Life and Times of Mankind
Jumat, 19 Februari 2021 13:34 WIBSurat Singkat kepada Kawan yang Ingin Belajar Sastra Secara Mandiri di Musim Pandemi
Sabtu, 26 Desember 2020 06:17 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler