x

Iklan

Riki Sualah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Juli 2020

Jumat, 16 Oktober 2020 05:51 WIB

Produktifnya Sulteng Walau Pandemi Menerpa

Menurut data, sektor usaha Pertambangan dan Penggalian turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Sulteng, sektor ini bertumbuh sebesar 10,10 persen.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi yang melanda seluruh dunia telah membuat beberapa perusahaan lesu bahkan bangkrut. Hal ini dikarenakan kurangnya konsumsi masyarakat terhadap beberapa kebutuhan hidup akibat dari banyaknya jumlah pekerja dirumahkan atau bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, hal ini berbanding terbalik pada suatu provinsi di Indonesia, tepatnya Sulawesi Tengah. 

Berdasarkan laporan Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah Semester I-2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, perekonomian Sulawesi Tengah semester I-2020 dibanding semester I-2019 (c-to-c) tumbuh 2,36 persen. 

Walaupun diterpa pandemi, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tetap naik cukup signifikan. Menurut data, sektor usaha Pertambangan dan Penggalian turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Sulteng, sektor ini bertumbuh sebesar 10,10 persen berada di posisi ke-2.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu industri yang masih aktif bergerak ada di daerah Morowali. Daerah ini telah bergerak maju selangkah dari kawasan di sekitarnya. Morowali kini telah banyak berubah. Kini, masyarakat Morowali dapat menikmati listrik dan telekomunikasi selayaknya masyarakat di Pulau Jawa. Pertumbuhan secara ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sudah terlakoni di kawasan tersebut. 

Lantas, ada opini mengenai Morowali bahwa daerah tersebut tidak berkontribusi bagi negara maupun daerah. Apakah hal tersebut masih berlaku? Jika pada akhirnya, secara data dan kenyataan, pertumbuhan positif telah terjadi di kawasan tersebut. 

Mengapa harus mengajukan sentimen negatif, disaat kontribusi positif lebih baik daripada harus melontarkan hal-hal tidak penting. Berkarya dan bekerja lebih baik, daripada harus membual sana-sini. You only live once, remember?

 

Ikuti tulisan menarik Riki Sualah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler