x

Iklan

JENITA TAMBUNAN

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Oktober 2020

Rabu, 21 Oktober 2020 06:56 WIB

Mari Mengenal Penanganan Limbah Rumah Tangga agar Hidup Lebih Sehat


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bumi yang kita tinggali ini menurut penilitian yang ada telah ada sejak zaman dahulu kala. Planet ketiga dalam sistem tata surya ini telah melewati berbagai masa-masa yang mengancam keberadaan bumi ini sendiri seiring dengan perkembangan alam dan juga pola hidup dari penghuninya yakni manusia yang memiliki pola hidup dinamis yang berarti perilaku mereka akan berubah seiring dengan perkembangan zaman.

Manusia sendiri memiliki andil besar dalam hal-hal yang terjadi pada bumi di abad ke-21 ini dengan perkembangan tejnologi yang berpengaruh sangat besar dalam membantu proses kehidupan manusia sehari-hari dalam melaksanakan aktivitas, namun hal itu tanpa disadari dari epnggunaan hal-hal tersebut tentunya juga memberikan dampak negatif kepada lingkungan dimana aktivitas itu dilakukan.

Salah satu dampak nyata adalah Efek Rumah Kaca yang diakibatkan oleh pelepasan zat gas kloroflurokarbon (CFC) yang berperan besar dalam anomali ini sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi meningkat dan mengakibatkan peningktan volume air laut yang bisa berakibat fatal jika terus terjadi secara terus-menerus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Efek Rumah Kaca yang diakibatkan oleh teknologi-teknologi penopang aktivitas, salah satu hal yang nantinya bisa menjadi faktor yang bisa mempengaruhi keadaan bumi jika kurang diperhatikan secara seksama adalah limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Angka kelahiran yang berbanding terbalik dengan angka kematian setiap tahunnya dapat menjadi pendorong utama akan terciptanya limbah rumah tangga yang tidak terkontrol pengolahannya sehingga dapat menjadi ancaman bagi lingkungan.

Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.

Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.

Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).

Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
• Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
• Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
• Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
• Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
• Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
• Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
• Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.

Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.

Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.

Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 3R (Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (pemukiman).

Oleh karena itu kita sendiri perlu tahu tentang bagaimana cara penanganan limbah-limbah tersebut sesuai dengan klasifikasi yang sudah ada dengan penanganan yang tepat. Adapun klasifikasi limbah-limbah tersebut adalah sebagai berikut;

Grey Water
Grey water adalah cairan limbah rumah tangga yang berasal dari hasil cuci- mencuci dan hasil memasak. Limbah ini harus diberlakkan berbeda dengan limbah yang berasal dari kotoran manusia. Sehingga limbah greywater tidak boleh di buang di septitank. Kandungan sabun yang ada di limbah ini, mampu membunuh mikroorganisme atau bakteri yang bertugas mengurai limbah manusia.Oleh karena itu, terkadang limbah grey water ini dibiarkan dialirkan secara sembarang ke selokan- selokan, yang pada akhirnya bermuara ke sungai. Hal ini menyebabkan air sungai menjadi tercemar. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mencegah semakin banyak air kotor jatuh ke sungai adalah dengan menanam tanaman yang bisa menyarap zat pencemar pada selokan.

Black Water
Black water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia. Limbah ini dibuang ke dalam septi tank yang didalamnya telah terdapat mikroorganisme. Kegunaan mikroorganisme ini dipakai untuk mengurangi lumpur tinja yang bertumpuk. Akan tetapi pembuatan septi tank yang salah dapat menyebabkan mikroorganisme tidak mau tumbuh di dalamnya. Septi tank yang baik dapat menggunakan teknologi biority.

Clean Water
Clear water adalah cairan yang keluar dari tetesan AC dan kulkas. Pada dasarnya air limbah ini adalah air bersih yang dapat dipakai untuk mencuci. Hanya saja, tempat penampungan tetesan air AC terkadang tidak dijaga kebersihannya, sehingga mengundang lumut dan bau yang tidak sedap.
Adapun cara menekan limbah rumah tangga dengan cara yang konvensional adalah sebagai berikut

Penggunaan Deterjen yang ramah lingkungan
Penggunaan deterjen sangat berpengaruh karena manusia melakukan kegiatan cuci-mencuci dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengontrol penggunaan deterjen yang biodegradable dapat dipastikan ini akan mengurangi zat-zat korosif dalam deterjen karena model deterjen ini biasanya mengandung sedikit busa.

Hemat air dalam kehidupan sehari-hari
Penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari sudah pasti dilakukan oleh manusia. Penggunaan air yang dikendalikan akan sangat mengurangi limbah air karena dengan tidak adanya pemborosan air, sirkulasi air di selokan dapat terkontrol sehingga aliran limbah rumah tangga yang terkurasi.

Menanami selokan dengan tanaman air
Menanami selokan dengan tanaman air mengalir dalam selokan agar zat-zat tersebut dapat tersaring saat air mengalir diselokan. Beberapa contoh tanaman yang dapat dipakai adalah bunga ungu, lidi air, bunga coklat hingga melati air.

Membuat SPAL (Sistem Pengolahan Air Limbah)
Dengan sistem ini dibutuhkan dua buah bak, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, diberi ruang yang berguna sebagai penangkap sampah, pasir dan minyak.

Ikuti tulisan menarik JENITA TAMBUNAN lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler