Proyek Azorian CIA dan Pencurian Kapal Selam Uni Sovyet

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Proyek Azorian berkisah soal upaya CIA mengangkat kapal selam Uni Sovyet yang karam di Samudera Pasifik tahun 1968.

Kisah ini bermula dari buang sauhnya kapal selam Uni Soviet Golf II K-129 dari Pelabuhan Petropavlovsk, 1 Maret 1968, yang hendak melakukan patroli rutin menuju timur laut Hawai, barat laut pantai Amerika Serikat.Kapal itu disiagakan di sana agar siap melancarkan serangan nuklir jika terjadi perang.

Tahun-tahun itu adalah masa-masa ketegangan hubungan Uni Sovyet dengan Barat yang dipimpin Amerika Serikat, periode yang kemudian dikenal sebagai era Perang Dingin.

Saat tiba di Samudera Pasifik, kapal yang membawa rudal balistik nuklir dengan hulu ledak empat megaton, dan awak tujuh puluh orang itu, mengalami masalah yang menyebabkannya karam. Penyebabnya tak diketahui pasti. Sovyet pun melakukan pencarian terhadap kapal itu selama dua bulan, tapi tak membuahkan hasil.

Aktivitas tak biasa Angkatan Laut Soviet di daerah itu, yang kemudian diketahui sedang mencari kapal selamnya yang karam, mengundang perhatian Amerika Serikat. Musuh bebuyutan Sovyet ini juga melakukan pencarian yang nasibnya lebih baik dari Sovyet. Kapal AS berhasil menemukan bangkai kapal selam pada Agustus 1968, dan sebagian puingnya baru bisa diangkat tahun 1974 melalui operasi oleh badan intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA), yang diberi nama sandi Azorian Project  (ada yang menyebutnya sebagai Project Jennifer). Upaya kedua untuk mengambil puing lainnya pada tahun berikutnya dibatalkan karena cerita soal ini bocor ke pers.

Setelah cerita itu bocor ke pers tahun 1975, tahun-tahun berikutnya sangat sulit untuk mendapatkan informasi tentang Proyek Azorian di luar yang diterbitkan di surat kabar saat itu. Menanggapi permintaan informasi melalui Freedom of Information Act (FOA), CIA menolak mengakui proyek itu dan mengatakan "tidak mengkonfirmasi atau menyangkal."

Pada tahun 2010, CIA diizinkan mempublikasikan cerita soal itu dengan editing yang sangat banyak. Ada 50 halaman artikel yang menjelaskan Proyek Azorian dalam edisi musim gugur dalam jurnal internal CIA, Studies in Intelligence, tahun 1978.

Kini, proyek rahasia itu tersedia lebih detail berkat publikasi volume terbaru dari Foreign Relations of the United States (FRUS) yang disusun oleh sejarawan Departemen Luar Negeri. Serial FRUS itu merupakan sumber tak ternilai, yang berisi dokumen yang dideklasifikasi (menyatakan sebuah bahan menjadi tidak lagi bersifat rahasia), yang mencakup kabel diplomatik, memo internal, dan risalah rapat antara presiden dan penasihat terdekatnya. Dalam FRUS terbaru, National Security Policy: 1973-1976, terdapat sekitar 200 halaman soal Project Azorian. Sejumlah media menulis kisah soal Azorian ini, termasuk Mark Strauss dalam io9.com.

Menurut dokumen itu, pada tahun 1969, CIA mengumpulkan gugus tugas kecil insinyur dan teknisi untuk menyusun konsep bagaimana mendapatkan kapal selam itu. Hambatan teknologi dan logistik jadi pertimbangan utama karena ini menyangkut kapal selam 2.500 ton yang berbaring di dasar laut pada kedalaman 16.500 kaki. Tantangan lainnya adalah, bagaimana AS melakukan operasi besar-besaran tersebut tanpa menimbulkan kecurigaan atau terdeteksi oleh pengintaian Soviet.

Akhirnya, para insinyur itu memilih untuk membuat rencana yang terdengar seperti plot film James Bond. Rencana ini melibatkan tiga kapal. Kapal pertama adalah untuk pengambilan, dengan ruang di dalamnya yang dilengkapi dengan dasar yang bisa membuka dan menutup. Kapal kedua untuk penangkap kapal selam, dilengkapi dengan mekanisme pengambilan yang akan dirancang untuk bisa selaras dengan lambung kapal selam. Kapal yang berhasil diangkat itu diam-diam akan dirakit pada kapal tongkang besar dengan atap yang bisa dibuka. Kapal tongkang tersebut akan terendam sehingga bisa menyelinap di bawah laut, di bawah kapal pengambilan, membuka atapnya dan memberikan kapal yang sudah didapatnya. Semua dibayangkan tersembunyi dari setiap potensi pengintaian Sovyet.

CIA mengontrak Summa Corporation untuk pembuatan kapal ini. Summa Corporation adalah anak perusahaan Hughes Tool Company yang dimiliki oleh miliarder Howard Hughes. Kapal penemuan akan dibuat sepanjang 618 kaki, 36.000 ton, yang dijuluki Hughes Glomar Explorer (HGE). Untuk menghindari munculnya kecurigaan, Project Azorian mengarang cerita penyamaran bahwa HGE dibangun untuk usaha komersial swasta Hughes untuk melakukan penambangan mangan di dasar laut.

Saat Project Azorian berjalan beberapa tahun, pejabat pemerintah AS mulai ragu apakah keuntungan dari proyek itu sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Sebuah komite ad hoc diminta untuk mengkaji masalah ini yang akhirnya memutuskan bahwa masih ada banyak yang bisa diperoleh dari operasi ini. Meskipun rentang rudal SS-N-5 yang ada di kapal selam itu pendek dan tidak lagi dianggap sebagai ancaman utama bagi AS, itu masih bisa "menyediakan teknologi potensial penting", sesuai dengan yang baru-baru ini dikerahkan Uni Soviet, rudal jarak jauh SS-N-8. Dan peralatan kriptografi di kapal selam itu juga "akan bernilai sangat tinggi terhadap upaya intelijen AS melawan angkatan laut Soviet."

Akhirnya, pada 3 Juni 1974, sebuah memorandum dari Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih memberitahu Menteri Luar Negeri AS saat itu, Henry Kissinger: "Puncak dari usaha enam tahun, Proyek Azorian siap untuk mencoba untuk mendapatkan rudal balistik kapal selam Soviet dari kedalaman 16.500 kaki di Samudera Pasifik."

Menurut memo itu, kapal akan berangkat dari pantai barat AS pada 15 Juni 1974 dan dijadwalkan tiba di situs target pada 29 Juni 1974. Operasi pengambilan akan memakan waktu 21-42 hari, sekitar 30 Juni hingga 10 Agustus 1974. Manajer proyek memperkirakan, peluang keberhasilan proyek ini lebih dari 40 persen. Dua hari kemudian, operasi itu disetujui.

Misi pengambilan kapal selam, yang berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus 1974, hanya berhasil sebagian. Sebagian dari kapal selam itu bisa diambil, tapi sisanya terjatuh dari kapal penangkap menyusul kegagalan fungsi mekanis. Haruskah AS mencoba melakukan misi kedua? Pertanyaan ini mengemuka bersamaan dengan perubahan politik di Washington sejak Hughes Glomar Explorer berangkat ke laut. Presiden Richard Nixon mengundurkan diri pada 9 Agustus 1974 karena skandal Watergate. Ada keraguan, mengingat suasana saat itu, apakah CIA bisa mempertahankan operasi selama satu tahun lagi tanpa cerita itu bocor ke pers. Konsensus di kalangan intelijen AS cenderung untuk melanjutkan proyek tersebut.

Henry Kissinger punya kekhawatiran soal ini bisa segera bocor ke pers dan ia punya alasan yang kuat untuk itu. Sejak awal Januari 1974, wartawan New York Times Seymour Hersh sudah menyelidiki cerita soal Project Azorian ini. Direktur CIA William Colby dua kali bertemu dengan Hersh, yaitu pada 1 Februari 1974 dan 10 Februari 1975, dan mendesaknya untuk menunda publikasi soal itu.

Tapi, berapa lama lagi cerita soal itu tak dibuka oleh media? Kurang dari seminggu kemudian, berita itu ternyata tetap bocor dan itu bukan dilakukan oleh Seymour Hersh. Proyek ini menjadi pengetahuan publik karena perampokan yang terjadi pada 5 Juni 1974.

Hari itu markas perusahaan Summa Corporation milik Hughes di Los Angeles kecurian. Para pencuri membawa kabur uang tunai dan empat kotak dokumen. Berdasarkan pendataan yang dilakukan setelah kasus perampokan, diketahui bahwa dokumen yang hilang termasuk memo yang menjelaskan proyek rahasia CIA itu.

Beberapa bulan kemudian, polisi Los Angeles melaporkan bahwa mereka telah dihubungi oleh seorang perantara yang mengaku memiliki dokumen yang dicuri. Sang perantara tidak secara khusus menyebutkan adanya memo CIA soal Proyek Azorian. Sang perantara minta tebusan US$ 500.000 untuk dokumen itu.

Apa yang terjadi selanjutnya dapat digambarkan sebagai komedi kesalahan. CIA justru memberitahu FBI bahwa dokumen yang ditawarkan sang perantara mungkin termasuk memo sensitif terkait Project Azorian. FBI kemudian mengatakan kepada polisi Los Angeles soal memo rahasia tersebut, dan celakanya, polisi Los Angeles memberitahukannya kepada sang perantara.

Pada 7 Februari 1975, Los Angeles Times menerbitkan sebuah artikel singkat berjudul "U.S. Reported After Russ Sub" yang mengatakan bahwa "menurut kabar yang beredar di kalangan aparat penegak hukum setempat, Howard Hughes telah dikontrak CIA untuk mengangkat kapal selam nuklir Rusia dari bawah samudera ... operasi, menurut teori seorang penyidik, dilakukan oleh awak kapal pertambangan kelautan yang dimiliki oleh Hughes Summa Corp."

Sumber dari artikel itu samar dan terdapat sejumlah kesalahan dalam detailnya. Tapi, cerita soal Project Azorian itu mulai diketahui publik. Pada 18 Maret 1975, kolumnis Jack Anderson menyebut soal Hughes Glomar Explorer di acara radio nasional dan menyatakan niatnya untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang operasi rahasia itu. Dampak lanjutan dari pengumuman itu, wartawan lainnya, termasuk Seymour Hersh, tidak lagi merasa wajib untuk menunda untuk menurunkan beritanya. Keesokan harinya, beberapa surat kabar besar, termasuk Los Angeles Times, Washington Post, dan The New York Times, menerbitkan cerita di halaman depan yang mengungkapkan bahwa Hughes Glomar Explorer, dalam sebuah operasi yang dipimpin oleh CIA, telah mengambil sebagian dari kapal selam Soviet dari samudera Pasifik selama musim panas tahun 1974.

Yang mengejutkan bagi Gedung Putih, reaksi Soviet atas kabar itu hanya diam. Washington mengira Uni Sovyet akan marah seperti kasus insiden U-2 tahun 1960, ketika sebuah pesawat mata-mata Amerika Serikat ditembak jatuh di wilayah udara Uni Soviet.

CIA, dalam sebuah laporan April 1975, menduga bahwa keputusan Soviet untuk menahan diri merespon kabar ini karena sejumlah faktor. Antara lain, ini untuk menghindari rasa malu di dalam negeri dan di luar negeri karena harus mengakui untuk pertama kalinya soal hilangnya kapal selamnya dan menghindari ada pengakuan publik atas ketidakmampuan Soviet menemukan kapal selam itu.

Menurut laporan itu, CIA menyimpulkan bahwa Uni Soviet memiliki kepentingan untuk tidak mempublikasikan peristiwa itu lebih jauh. Namun CIA juga memperingatkan bahwa "Tampaknya tak diragukan lagi bahwa Soviet akan berusaha keras untuk menggagalkan atau mengganggu misi kedua." Berarti tinggal satu pertanyaan yang tersisa: Bagaimana Uni Soviet akan menanggapi jika AS meneruskan misi ini?

Pada 16 Juni 1975, Kissinger mengirim memorandum kepada Presiden Gerald Ford. Isinya, Kissinger menjelaskan bahwa Soviet sepertinya tidak akan membiarkan AS melakukan misi kedua. Sebuah kapal Soviet dikabarkan sudah di dekat lokasi itu sejak 28 Maret dan ada indikasi bahwa kapal itu akan tetap di sana. Karena itu, Kissinger menganggap kapal AS dalam keadaan bahaya. Selain itu, ada kemungkinan terjadi konfrontasi langsung dengan kapal angkatan laut Soviet. Melihat perkembangan tersebut, proyek yang total biaya operasinya sekitar US$ 800 juta (kalau dinilai dengan mata uang saat ini sekitar US$ 3 miliar) itu dihentikan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email [email protected]

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler