x

Iklan

Lia Angraini Simanjuntak

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Oktober 2020

Jumat, 23 Oktober 2020 10:05 WIB

Pemanfaatan Hidrogen Peroksida sebagai Sumber Cahaya

Penulis Adalah Mahasiswi Bilingual Pendidikan IPA Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kita pasti pernah melihat glow stick atau light stick, dalam bentuk gelang atau stick pada umumnya.

Glow stick sendiri awalnya dimanfaatkan atau dipakai oleh tim SAR dalam menemukan orang atau benda ditempat gelap yang minim cahaya, serta maanfaat lainnya adalah karena glow stick tahan terhadap tekanan, tidak menggunakan baterai, water proof dan tidak menimbulkan api sehingga aman terhadap kemungkinan kebocoran gas.

Glow stick pertama kali di ciptakan oleh seorang Ilmuan kimia bernama Edwin Chandros. Glow stick pertama kali dibuat dari bahan kimia oxalyl chloride dan hydrogen peroxide yang ternyata dapat menghasilkan warna-warna yang menyala selama 24 jam. Dulu fungsi Glow stick digunakan dalam kondisi darurat tapi semenjak tahun 1980, penggunaaan glow stick bergeser dari penggunaan darurat menjadi alat pemeriah suasana, seperti memeriahkan acara acara konser.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Unsur apa yang terdapat dalam glow stick?

Mungkin beberapa dari kita penasaran zat apa saja yang terkandung di dalam glow stick sehingga bisa menimbulkan cahaya. Glow stick sendiri mengandung zat kimia yang disebut Cyalume dimana terdiri dari Hidrogen Peroksida dan fluorescent dye. Salah satu yang sifat Luminescane adalah zat yang dapat menyala, tepatnya jenis chemoluminesce karena dapat bercahaya dari dua zat yang saling bereaksi. Cara penggunaan Glow stick ini pun beragam yaitu dengan menggoyangkan glow stick tersebut atau mematahkannya dengan cara dibenggokkan agar zat dari Hidrogen  Peroksida dan fluorescent dye dapat menyatu secara merata sehingga menimbulkan cahaya.

Lama penggunaan Glow stick sendiri tergantung dari seberapa bagus kandungan dari hidrogen  Peroksida dan fluorescent dye. Biasanya semakin bagus semakin lama cahaya cahaya akan bertahan, penggunaan Glow stick biasanya dapat bertahan dalam rentang waktu 6 jam. Walaupun glow stick memiliki kualitas yang bagus dapat menyala dalam 12 sampai 24 jam. Glow stick juga hanya bisa digunakan sekali pakai, jika interaksi dua zat kimia tersebut sudah selesai bereaksi cahaya akan mati dan glow stick sudah tidak bisa digunakan kembali. Sebelum interaksi selesai nyala glow stick juga tidak bisa dihentikan.

Selain itu ternyata kandungan yang terdapat dalam glow stick sangat berguna dalam kehidupan sehari hari kandungan dalam glow stick juga bisa merusak atau membahayakan bagi tubuh dan lingkungan di sekitar. Produk yang mengandung hidrogen peroksida terlalu tinggi dapat menyebabkan bahaya serius hingga kematian.

  1. Jika kita tertelan hidrogen peroksida dengan kandungan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi atau tukak lambung dengan gejala seperti mual, muntah, serta muntah darah.
  2. Dapat menyebabkan iritasi pada mata hingga menyebabkan kerusakan pada mata dan kerusakan organ tubuh lainnya.
  3. Menghirup, menelan, kontak dengan kulit maupun mata dapat menyebabkan luka parah, luka bakar, atau bahkan kematian. Paparan larutan hidrogen peroksida yang lebih pekat (konsentrasi > 10%) dapat menyebabkan perforasi kornea.

Nah itulah manfaat serta bahaya dari zat yang terkandung dalam glow stick. Semoga artikel ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan bagi kita.

Ikuti tulisan menarik Lia Angraini Simanjuntak lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler