x

Iklan

Meri Ana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Rabu, 28 Oktober 2020 06:45 WIB

Apakah Benar Morowali Lepas Kontribusi Terhadap Indonesia?

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh STIE Panca Bhakti Palu pada Mei 2020 berjudul "Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014-2018", dipaparkan bahwa realisasi pendapatan daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan yang fluktuatif antara Rp483.774.319.000,00 sampai dengan Rp1.618.632.403.000,00.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebuah opini mengenai kontribusi kawasan industri di Morowali bagi Indonesia sedang beredar deras. Di dalam opini disebutkan bahwa kawasan industri Morowali nihil kontribusi terhadap daerah bahkan negara. 

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh STIE Panca Bhakti Palu pada Mei 2020 berjudul Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014-2018, dipaparkan bahwa realisasi pendapatan daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan yang fluktuatif antara Rp483.774.319.000,00 sampai dengan Rp1.618.632.403.000,00.

Sedangkan untuk Kabupaten Morowali, tercatat peningkatan dari tahun 2014 hingga 2018. Dimulai pada 894,453,131 (2014), 835,127,978 (2015), 945,930,993 (2016), 1,144,840,491 (2017), dan 1,598,815,372 (2018). 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan realisasi pendapatan daerah Morowali berasal dari berbagai macam jenis kontribusi, salah satunya adalah kawasan industri Morowali yang bergerak di bidang smelter pertambangan mineral. Perusahaan yang bergerak di bidang smelter ini berkontribusi terhadap negara. Kontribusi tersebut berupa devisa yang mereka ciptakan untuk negara yang kemudian disalurkan kepada daerah. 

Morowali telah bergerak maju bagi daerahnya, maupun Indonesia. Di kawasan tersebut, masyarakat kini juga dapat menikmati listrik dan telekomunikasi selayaknya masyarakat di Pulau Jawa. Pertumbuhan secara ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sudah terlakoni di kawasan terpencil tersebut. 

Lantas, apakah benar kawasan industri di Morowali lepas tangan dan tidak berkontribusi bagi Indonesia? Jika tidak, mengapa ada opini yang menyatakan demikian? Ada apa dibalik ini?

Ikuti tulisan menarik Meri Ana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler