Sebagian masyarakat merasa harus menggunakan sarung tangan saat beraktifitas diluar rumah. Dengan anggapan mereka akan tetap aman karena tidak menyentuh langsung benda-benda yang mungkin saja sudah terkontaminasi oleh virus Covid-19.
Ternyata hal itu justru menempatkan diri Anda pada risiko yang lebih besar tertular virus Covid-19. Sebagai contoh, Anda menyentuh suatu benda yang sudah terkontaminasi virus Covid-19. Virus itu memang tidak menempel ke tangan Anda, melainkan ke sarung tangan.
Lalu dengan sarung tangan yang sama Anda menyentuh handphone atau pakaian yang Anda pakai. Virus bisa saja berpindah ke barang-barang pribadi Anda. Peristiwa ini disebut sebagai kontaminasi silang.
Penggunaan sarung tangan plastik hanya dianjurkan kepada para petugas medis yang berkontak langsung dengan pasien. Dalam prosedur klinis, sarung tangan plastik dibuang setelah merawat pasien. Dr.Giuseppe Aragona, penasehat medis dari Prescription Doctor menegakkan sarung tangan plastik tidak dapat dicuci karena bersifat sekali pakai karena strukturnya yang tipis dan mudah robek.
Selain itu, cara menggunakan atau melepaskan sarung tangan yang tidak benar pun turut meningkatkan risiko kamu tertular virus Covid-19. Sedangkan, sarung tangan berbahan dasar karet maupun non karet, keduanya sama-sama tidak bisa melindungi dirimu dari jahatnya virus yang sudah menginfeksi jutaan orang di dunia ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan orang-orang lebih baik mencuci dan membersihkan tangan daripada harus menggunakan sarung tangan plastik.
Lalu, bagaimana cara melepaskan sarung tangan dengan benar?
1.Cubitlah sarung tangan pada daerah pergelangan tanpa menyentuh lengan atas, lalu bukalah sarung tangan hingga membalik bagian luar dan dalam sarung tangan.
2.Dengan hati-hati, selipkan jari-jari tangan kosong ke bagian sarung tangan lainnya.
3.Lepas sarung tangan hingga terbalik (bagian luar menjadi bagian dalam), hingga menutupi sarung tangan lainnya yang dipegang.
4.Buang sarung tangan dengan tepat di tempat sampah medis atau umum.
5.Lakukan sanitasi tangan dengan sabun atau cairan pembersih.
Selain berdampak ke aspek kesehatan, ternyata dengan pemakaian sarung tangan plastik bisa menimbulkan masalah baru terhadap pencemaran lingkungan hidup. Sampah dari seluruh perlengkapan untuk mencegah infeksi virus terlihat di banyak tempat di dunia.
Sarung tangan dan perlengkapan lainnya dihimbau untuk dibuang di tempat aman seperti tempat sampah umum.
Dihimbau untuk tidak buang begitu saja ke tempat sampah daur ulang ataupun tanah karena dapat terkontaminasi oleh patogen yang bisa membahayakan kesehatan dan bisa menimbulkan ancaman biohazard bagi orang-orang yang membersihkannya.
Sejumlah organisasi peduli lingkungan juga menghimbau untuk membuang sampah sarung tangan plastik ke tempat yang seharusnya dengan tepat, apalagi sampah tersebut bisa hanyut ke sungai maupun laut, dan bisa membahayakan kelangsungan hidup dari biota laut.
Dari yang sudah pembaca pahami diatas, dengan begitu, memakai sarung tangan plastik sekali pakai bukanlah keputusan yang tepat, karena tidak menjamin kita terhindar dari Covid-19, dan juga banyaknya sarung tangan yang terbuang sembarangan dapat merusak lingkungan.
Pada akhirnya, dengan sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik, terbukti sebagai cara yang paling efektif dalam menekan penularan virus Covid-19. Ditambah, dengan taat mengikuti protokol kesehatan. Seperti, menggunakan masker ketika berada di tempat umum, dan melakukan physical distancing.
Ikuti tulisan menarik diana wijaya lainnya di sini.