x

Iklan

husnul khatimah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 Oktober 2020

Jumat, 30 Oktober 2020 16:29 WIB

Pengalaman Menulis dan Mempublikasikan Artikel Ilmiah

Tulisan ini keluar sebagai peserta pengirim ketiga dari 10 pengirim pertama yang terpilih dan berhak menerima sertifikat pada Lomba Menulis Esai dengan tema "Share Pengalaman Menulis dan Publikasi Artikel Ilmiah" oleh rampung Indonesia yang diselenggarakan pada bulan Juli 2020, meski tidak diterbitkan dan terdapat revisi pada beberapa bagian isi artikel.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menulis merupakan hobi saya sedari kecil dahulu. Tentunya selain membaca sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Saya, menuangkan isi hati dalam sebuah diary meski yang saat itu masih menggunakan buku tulis. Juga menyusun rangkaian kata ke dalam susunan bait puisi, menulis cerita bahkan menulis karya ilmiah tentunya yang sederhana adalah dunia saya. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran favorit saya terutama materi mengarang, sebuah mata pelajaran yang banyak dianggap membosankan dan banyak disepelekan oleh banyak siswa di masa itu.

Saya juga pernah mencoba mengirim tulisan ke berbagai redaksi majalah di pulau Jawa di masa itu, saat itu masih tinggal di pulau Sulawesi. Bahkan pernah mengikuti lomba menulis ketika di jenjang SD, SMP sampai SMA meskipun tidak pernah sama sekali meraih juara Part ini ada kisah tersendiri namun tidak diuraikan di sini karena berbeda dengan ketentuan tema.

Saya adalah pendatang baru atau istilah kekiniannya newbie dalam menulis dan mempublikasi artikel ilmiah. Berawal dari amanah untuk mengajar mahasiswi prodi Komunikasi Penyiaran Islam di institusi kami dengan mata kuliah Penulisan Akademik. Sama halnya dengan menulis dan publish artikel ilmiah saya seorang newbie, menjadi dosen pun saya juga seorang newbie. Apatah lagi pengalaman pertama langsung mengajar mata kuliah yang menjadi momok sekaligus paling urgent, meski saya lihat di seluruh universitas mata kuliah ini hanya dinilai dengan 2 SKS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sambil mengajar mata kuliah ini saya juga mengikuti pelatihan menulis dan mempublish artikel ilmiah yang diadakan setiap Senin sore. Ini wajib diikuti seluruh dosen di institusi kami, yang dibina oleh seorang pegiat Student Rihlah Indonesia yang artikelnya telah berhasil menembus jurnal SINTA 2 dan jurnal internasional terindesk scopus. Itu sebuah prestasi yang luar biasa di usianya yang masih sangat terbilang muda dan baru saja menyelesaikan magisternya di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Kami dibimbing bagaimana menulis yang baik dan benar sesuai kaidah penulisan ilmiah. Dimulai dari memilih judul, termasuk di dalamnya bagaimana meramu skripsi, tesis atau disertasi menjadi sebuah artikel jurnal. Lalu menyusun abstrak, dilanjutkan pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka, dengan menggunakan mendeley yang diajarkan per bab setiap pertemuan, yang langsung kami tuangkan dalam sebuah tulisan dan akan beliau revisi.  

Beliau juga mengarahkan kami berkunjung ke website yang khusus mempublikasikan artikel ilmiah, seperti garudaristekdikti.go.id dan cara mengirimkannya. Termasuk di dalamnya ada tip dan motivasi agar tetap bersabar dan konsisten ketika direvisi berkali-kali bahkan ditolak sekalipun. Selanjutnya materi yang saya dapatkan selama pelatihan saya ramu dalam media pembelajaran berupa power point kemudian diajarkan kembali ke mahasiswi.

Pada dasarnya menulis artikel ilmiah bukanlah hal baru bagi saya. Belajar dan penugasan menulis karya ilmiah setiap tahun akhir di bangku sekolah sudah kami jalani sejak di bangku SD sampai SMA setiap selesai Ujian Akhir Nasional. Meskipun tentu saja masih sangat sederhana dan tentunya belum sekomplit dengan artikel jurnal di masa kini. Bahkan jauh dari kata layak untuk sebuah tulisan ilmiah. Ditambah lagi penugasan selama menempuh kuliah di jenjang S1 dan S2., hampir semua dalam bentuk makalah. Belum lagi pada saat skripsi dan tesis di bawah asuhan langsung dosen yang sangat perfeksionis dalam kaidah penulisan ilmiah.

Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada cara saya mengarahkan dan membimbing mahasiswi dalam menulis dan mengirimkan artikel ilmiah mereka ke jurnal institusi kami. Karena mata kuliah ini memang mengarahkan peserta didik untuk mempublikasikan tulisan mereka di jurnal institusi kami khususnya Prodi Komunikasi Penyiaran Islam.

Prodi ini baru saja mengadakan webinar dengan tema Dakwah di Masa Pandemi COVID-19 dan dilanjutkan dengan publikasi artikel proseding dosen dan mahasiswa. Termasuk di dalamnya tulisan saya Analisis Kemandirian Pesantren Berbasis Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi COVID-19.

Selama proses belajar mengajar, ketika saya mengarahkan mereka untuk menulis, maka saya pun ikut menulis. Saat saya mengarahkan mereka untuk mencoba mengirimkan artikelnya di jurnal institusi kami, yaitu jurnal Rayah al-Islam, maka saya pun mengirim terlebih dahulu. Saya juga membimbing mereka mulai dari membuat akun sampai tahap submit artikel.

Saya juga mengajarkan mereka mencoba mengirimkan artikel ke jurnal yang berkaitan dengan ilmu komunikasi dari institusi lain yang telah terindeks SINTA 4 dan 5. Saya pun terlebih dahulu mengirimkan ke jurnal Laa Maisyir SINTA 4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, tentunya sesuai dengan background pendidikan saya ekonomi syariah dengan konsentrasi zakat.

Maka tidak heran jika melihat judul yang saya sebutkan di atas rata-rata berkutat dengan persoalan zakat. Artikel tersebut sampai saat ini telah melewati enam kali revisi, dan alhamdulillah tulisan tersebut sudah publish pada bulan September 2020 dengan judul Pemberdayaan dan Peningkatan Kemandirian Mustahiq Menjadi Muzakki.

Semua itu saya lakukan karena mengingat perkataan Ustadz Dr. Khalid Basalamah hafidzahullah bahwa jika ingin mad’u (objek dakwah) mengikuti apa yang kita sampaikan maka terelebih dahulu diri sendirilah yang harus mengamalkannya. Maka arahan ini saya terapkan di dalam mengawal mahasiswi dalam proses menulis.

Bahkan saya mengajar dan membimbing tulisan mahasiswi dalam bahasa Indonesia, sedangkan mereka menulisnya dalam bahasa Arab, maka saya cukup mengoreksi dari kaidah penulisan tanpa tata bahasanya karena keterbatasan saya memahaminya. Sebuah tindakan yang sangat unik bukan? Dan alhamdulillah dengan segala keterbatasan ini tulisan mahasiswi saya berhasil publish di jurnal Rayah Al-Islam SINTA 5 pada bulan April 2020 dengan judul Manhaj Da’wah Al Syaikh Muhammad Ibn ‘Abdil Wahhab Fi Kitabi Al Tauhid Al Lazi Huwa Haqqullah ‘Ala Al ‘Abid. Kemudian pada bulan Oktober 2020 artikel saya juga publish dengan judul Optimalisasi Zakat Melalui Pemberdayaan Muzakki di jurnal yang sama. 

Bukan saya tidak mencoba belajar bahasa ini. Saya sudah beberapa kali ikut belajar di lembaga ini di sela-sela kesibukan saya yang tentu saja tidak akan seintensif dengan mahasantri yang memang fokus di dalamnya.

Mengajar dan belajar menulis dan publikasi artikel ilmiah merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Betapa tidak ada begitu banyak drama terjadi di dalamnya. Bagaimana menguatkan dan memotivasi diri sendiri sekaligus mahasiswi, karena menulis artikel ilmiah bukanlah hal yang familiar bagi lembaga pesantren yang selama ini banyak berkutat dengan sistem klasik. Terlebih lagi ini adalah kesempatan langka untuk mempublikasikan tulisan kita yang dahulu tidak kami dapatkan di masa perkuliahan.

Ditambah lagi hobi menulis ini telah lama ditinggalkan karena mengambil jurusan semasa program sarjana dan menjalani profesi yang banyak berkutat dengan angka. Hal itu membuat semakin jauh dari passion menulis. Wallahu 'alam bis shawab, semoga bermanfaat.

Sukabumi, 01 Agustus 2020 direvisi kembali pada 29 Oktober 2020

 

 

 

Ikuti tulisan menarik husnul khatimah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler