x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 2 November 2020 19:22 WIB

3 Musuh Besar dalam Investasi Saham

Dengan potensi return yang tinggi, tak mengherankan ketika investor memasuki dunia investasi maka seperti memasuki dunia liar dengan potensi risiko yang tinggi juga karena di dalam investasi saham berlaku prinsip high risk high return.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Investasi dimengerti sebagai saat menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk dikembangkan sehingga bertumbuh di masa depan. Pertumbuhan ini berupa return yang tidak tunduk pada inflasi.

Investasi berbeda dengan penyimpanan uang biasa yang tidak menumbuhkan atau pun kalau menumbuhkan hanya kecil di bawah inflasi. Sebagai alternatif penumbuhan aset, investasi menawarkan potensi return yang tinggi.

Dengan potensi return yang tinggi, tak mengherankan ketika investor memasuki dunia investasi maka seperti memasuki dunia liar dengan potensi risiko yang tinggi juga karena di dalam investasi saham berlaku prinsip high risk high return.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, karena dunia yang liar inilah, ada baiknya siapa pun yang memulai investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah berbasis aplikasi semisal aplikasi IPOT besutan Indo Premier, wajib mempelajarinya dengan seksama terlebih dahulu, terutama dengan mengenali musuh utama dalam diri yang menyebabkan seorang investor menderita kegagalan. Lantas apa saja musuh utama yang perlu diperhatikan investor dalam investasinya?

1. Harapan yang tak realistis

Bukan rahasia lagi, banyak investor baru memiliki harapan, dalam hal ini cuan yang terlalu tinggi namun tidak realistis. Di banyak benak investor, investasi saham itu adalah jalan paling mudah untuk meraup keuntungan yang besar tanpa risiko apa pun. Ini yang tidak tepat. Memang investasi saham berpotensi memberikan cuan tinggi, tapi bukan tanpa risiko. Dalam investasi keuntungan dan kerugian itu bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dan saling melengkapi. Ini artinya, yang berani memutuskan untuk mendapatkan cuan tinggi, harus siap juga dengan risiko kerugian yang setara.

2. Kurang paham risk management

Dalam investasi saham ada potensi kerugian, tetapi pada dasarnya kerugian itu bisa diminimalisir dengan risk management mulai dari pengenalan profil risiko hingga pemilihan jangka waktu yang tepat untuk investasi dananya: pendek, menengah atau jangka panjang.

3. Kepedean ambil risiko

Kepedean mengambil risiko yang terlalu besar merupakan kesalahan umum para investor. Hal ini biasanya mendera mereka-mereka yang berani mengambil risiko terlalu tinggi yang berujung pada ketidakmampuan mengendalikan apalagi menghentikan kepedeannya yang menggebu-gebu dalam mengambil risiko. Rasa percaya diri yang tidak bisa dihentikan bisa menghancurkan tujuan keuangan.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler