Utang bagian dari kehidupan, tapi hidup yang terjerat utang justru akan membuat sengsara seumur hidup. Memang sih, tak ada larangan untuk berutang. Namun, yang namanya utang perlu disikapi dengan bijak.
Tak semua utang itu negatif. Pada dasarnya ada dua jenis utang, yakni utang jelek dan utang baik. Utang jelek adalah utang yang dipergunakan untuk konsumsi, termasuk saat kepepet semisal bayar rumah sakit. Utang jelek ini biasa juga disebut dengan utang konsumsif.
Sementara itu, utang baik adalah utang yang menjadikan peminjam makmur. Biasanya utang baik ini, entah utang di bank atau ke orang tertentu, dengan tujuan untuk investasi atau bisnis yang tentunya bakal menghasilkan lebih besar dari bunga atau angsuran yang harus dibayar.
Karena utang ini positif maka kadang jenis utang ini disebut juga dengan utang produktif. Utang ini tentu tidak merugikan, tetapi justru mendatangkan keuntungan.
Nah, jika utang yang dimaksud adalah utang yang jelek maka mau tidak mau utang itu harus diberesi. Utang jelek kehadirannya justru merugikan.
Cara melunasi utang jelek ini yakni dengan segera mengalokasikan uang impian yang dimiliki. Uang-uang impian ini adalah uang-uang yang dialokasikan untuk mimpi-mimpi besar mulai beli rumah, beli mobil, beli kendaraan, beli apartemen, liburan ke luar negeri dan lain sebagainya.
Alangkah nggak eloknya memiliki dana untuk mimpi besar, tapi pada saat yang sama memiliki utang yang jelek yang jsutru akan menghancurkan kondisi keuangan.
Oleh sebab itu, yang namanya utang jelas itu wajib tidak dilakukan dan kalau pun terpaksa memanfaatkannya maka wajib segera untuk melunasinya, dengan begitu kondisi keuangan akan terjamin.
Daripada utang-utang jelek hanya untuk hal-hal yang tidak produktif, sebaiknya lakukan efisiensi uang tak produktif itu dan dialokasikan untuk dana darurat, salah satunya diinvestasikan melalui aplikasi IPOT yang memudahkan dalam investasi.
Dana darurat wajib dimiliki untuk persiapan hal dan kejadian yang tak diinginkan terjadi. Idealnya, dana darurat itu 3x biaya hidup untuk single, 6x biaya hidup untuk pasangan, 9x biaya untuk keluarga dengan 1 anak/tanggungan hingga 12x biaya hidup untuk keluarga dengan 2 anak/tanggungan atau lebih.
Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.