Semarang, 13 November 2020. - Desa Sodong yang terletak di Barat Kota Semarang, tepatnya di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. Warga desa ini menjadikan tanaman anggrek sebagai lapangan pekerjaan sampingan akibat dampak wabah Covid-19. Tanaman anggrek mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi.
Budidaya anggrek ini dipelori oleh warga Sodong, yaitu Angga Jati Waluyo. Awalnya Angga hanya ingin menjadikan tanaman ini sebagai tanaman hias saja namun melihat adanya peluang usaha untuk masyarakat, jadi angga menjadikan anggrek sebagai pekerjaan sampingan akibat banyaknya masyarakat yang terkena PHK akibat Ccovid-19.
Kini di Sodong memiliki kebun anggrek sendiri yang telah di budidayakan oleh karang taruna yang sekarang sudah diketuai oleh Subur. Dengan penuh sabar remaja karang taruna melatih ibu-ibu untuk membudidayakannya. Salah satunya adalah ibu Nur. Dia mengaku sangat senang bisa belajar berkebun disini, selain dapat menghasilkan uang berkebun ternyata sudah menjadi salah satu hobby nya. "Saya senang di Desa sendiri ada bubidaya tanaman anggrek, karena berkebun sekarang sedang menjadi tren dan termasuk hobby saya," kata bu Nur.
Selain untuk dibudidayakan, kini Desa Sodong menjadikan tanaman anggrek sebagai salah satu tempat wisata, yaitu "Kampung Anggrek" yang dibuka setiap hari senin-minggu dari jam 09.00 - 16.00 WIB. Banyak para wisatawan terpana oleh keindahan dari bunga anggrek yang ada di Kampung Anggrek.
Selain jenisnya bermacam-macam, para wisatawan mengaku anggrek yang dijual di sini pun murah. Harga anggrek di Kampung Anggrek dibandrol dengan harga Rp 30-60 ribu.
Ditulis oleh Vina Lukfiana Handayani (170406069)
KKN UIN Walisongo 75 RDR, Aqidah Filsafat Islam
Ikuti tulisan menarik Vina Lukfiana Handayani lainnya di sini.