x

Iklan

Riki Sualah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Juli 2020

Rabu, 18 November 2020 07:18 WIB

Sulawesi Tengah: Patron Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi

Pandemi berhasil merobohkan gerbang pertahanan terakhir dari sebuah perusahaan. Hal ini mengakibatkan berbagai sektor di dunia terkena dampak dan gulung tikar. Namun, di sebuah wilayah Timur Indonesia tepatnya Pulau Sulawesi, ekonomi masih berjalan dengan baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi berhasil merobohkan gerbang pertahanan terakhir dari sebuah perusahaan. Hal ini mengakibatkan berbagai sektor di dunia terkena dampak dan ‘gulung tikar’. Kepailitan beberapa perusahaan tentunya berkesinambungan dengan goyahnya ekonomi sebuah negara, tak terkecuali Indonesia. 

Namun, di sebuah wilayah Timur Indonesia tepatnya Pulau Sulawesi, ekonomi masih berjalan dengan baik. Menurut data Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah I-2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, ekonomi Sulawesi Tengah tetap naik cukup signifikan. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulteng, Ir. Christina Shandra Tobondo mengamini realita ekonomi tersebut. Dirinya menyampaikan, berdasarkan data realisasi investasi sampai Triwulan III Tahun 2020 yaitu kumulatif realisasi periode Januari-September 2020 yang mencapai Rp21,95 Triliun, meningkat sebesar 18,84% dibandingkan dengan periode yang sama pada Tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 18,47 Triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total realisasi investasi tersebut menyumbang 90,70% terhadap target tahun 2020 yaitu Rp24,20 Triliun. Capaian realisasi investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja indonesia sebanyak 7.085 orang. Capaian realisasi investasi sampai Triwulan III periode Januari-September Tahun 2020, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp4,19 Triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp17,76 Triliun. 

Sampai dengan Triwulan III periode Januari-September Tahun 2020 berdasarkan lokasi proyek dengan nilai realisasi terbesar (lima besar) yaitu Kabupaten Morowali (Rp15.76 T), Kabupaten Morowali Utara (Rp3,28 T), Kabupaten Poso (Rp2,34 T), Kota Palu (Rp268,27 M), dan Kabupaten Banggai (Rp107,0 M). Kemudian, berdasarkan sektor usaha, ada enam sektor usaha dengan nilai investasi terbesar sampai dengan Triwulan III periode Januari-September Tahun 2020 antara lain Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp15,74 T, 71,1%).

Sektor Pertambangan dan Penggalian berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Sulteng, sektor ini rupanya bertumbuh sebesar 10,10% dan berada di posisi ke-2. Pertumbuhan ekonomi ini terjadi berkat banyaknya smelter yang berada di Sulawesi Tengah. 

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMP2ST) Sulteng, mencatat penyebaran smelter di Sulawesi Tengah, di antaranya adalah perusahaan-perusahaan smelter yang beroperasi di dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kawasan PT Cor Industri Indonesia (CORII), kawasan PT Transon Group, dan kawasan PT Wosindo Mineral Perkasa (WMP).

Dengan bukti bahwa ekonomi yang terus terkatrol naik, dapat memungkinkan Sulawesi Tengah akan menjadi patron bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama di masa pandemi.  Namun, apakah kita siap untuk menjaganya agar selalu terkatrol naik, atau kita malah berasumsi negatif terhadap pertumbuhan Sulawesi Tengah. Pertanyaannya adalah, kita termasuk di sisi manakah?

Ikuti tulisan menarik Riki Sualah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler