x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Rabu, 25 November 2020 12:42 WIB

Rawat Mangrove, Bakti Pertamina yang Diakui Dunia

Dulu kondisi mangrove Desa Labuhan, Kabupaten Bangkalan, Madura rusak parah. Desa itu menjadi gersang dan tidak produktif. Kemudian setelah dilakukan pembenahan, desa itu telah berubah jadi desa wisata yang mampu menghidupkan ekonomi masyarakat setempat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kepedulian terhadap lingkungan adalah syarat penting untuk menjaga kelangsungan hidup seluruh makhluk di muka bumi. Kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia telah memasuki fase yang sangat memprihatinkan. Di laut, timbunan sampah, rusaknya hutan mangrove dan naiknya permukaan air laut menjadi ancaman utama.

Kepedulian untuk merawat lingkungan telah dilakukan oleh banyak pihak. Masyarakat internasional juga terus menggalang persatuan untuk menghadirkan masa depan bumi yang lebih baik. Untuk menghargai kerja keras itu, banyak cara dilakukan. Salah satunya dengan memberikan penghargaan.

Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang bergerak dalam usaha hulu migas, baru saja meraih penghargaan ‘Great Practice Award’ dalam kategori Best Practice pada ajang Global Corporate Sustainable Award (GCSA) 2020. Acara itu diselenggarakan oleh Alliance for Sustainable Development Goals (ASDGs).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen kepada PHE yang diwakili oleh Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Teddy Surachmat. Penyerahan penghargaan itu dilakukan di acara Global Corporate Sustainability Forum, di The Grand Hotel Taipei, Taiwan, pada 18 November 2020.

Penghargaan tersebut diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja keberlanjutannya di masa mendatang. Hal itu juga hendaknya memacu perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk dapat bersaing di kancah global. Untuk mengharumkan nama Indonesia.

Pertamina melalui anak usahanya itu diberi penghargaan atas kerja kerasnya dalam mewujudkan Program Ekowisata Mangrove Labuhan.  Penilaian dilakukan secara menyeluruh. Misalnya mengenai strategi, kemitraan, dampak program, tingkat keefektifan dan aspek keberlanjutan program. Diukur pula capaian program dan nilai leadership yang dihasilkan.

"Penghargaan ini menjadi bukti upaya PHE dalam berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menjadi tantangan untuk terus berinovasi dan menebar manfaat lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Corporate Secretary PHE, Whisnu Bahriansyah, sebagaimana dikutip Pertamina.com, Minggu, 22 November 2020.

Ajang pemberian penghargaan itu dilakukan oleh dewan juri GCSA 2020 yang terdiri dari 11 experts dalam bidang CSR & Sustainability. Mereka berasal dari kalangan profesional, akademisi dan pemerintahan di tingkat internasional. Penilaian dilakukan seobyektif dan seprofesional mungkin.

Program Ekowisata Mangrove Labuhan dikembangkan dengan mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat secara sosio-ekonomi, dengan aspek pelestarian lingkungan. Itu artinya, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam program tersebut. Mereka bukan penonton, tapi mengalami sendiri proses tersebut.

Dulu kondisi mangrove Desa Labuhan, Kabupaten Bangkalan, Madura rusak parah. Desa itu menjadi gersang dan tidak produktif. Kemudian setelah dilakukan pembenahan, desa itu telah berubah jadi desa wisata yang mampu menghidupkan ekonomi masyarakat setempat.

Masyarakat diberdayakan untuk mengembangkan ekowisata dengan melakukan konservasi mangrove. Kawasan terumbu karang juga tak luput dari pemeliharaan. Masyarakat juga dilatih untuk mengembangkan produk olahan lokal untuk menambah pendapatan ekonomi.

Program Ekowisata Mangrove Labuhan telah membuktikan, bagaimana mengubah sebuah kondisi yang memprihatinkan menjadi bermanfaat bagi banyak orang. Oleh sebab itu, program baik tersebut harus terus dikembangkan di banyak tempat. 

Penghargaan untuk upaya baik Pertamina dan anak usahanya itu adalah bukti dari komitmen yang dilakukan perusahaan. Mereka tidak sekadar membuat program, tapi memiliki peta yang jelas. Hal itu menjadi dorongan untuk membuat perubahan. Sebuah keseriusan yang lahir dari hati yang hasilnya diakui dunia. Membanggakan.

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB