x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 1 Desember 2020 17:23 WIB

4 Sentimen Positif Ini Geliatkan Pasar Saham 2021

Optimisme masyarakat akan pertumbuhan ekonomi pada 2020 cukup tinggi di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Saham-saham yang pada masa pandemi terdampak negatif, saat ini sudah mulai terlihat mulai pulih secara bertahap. Saham-saham itu jadi incaran investor. Diprediksi pada tahun depan pemulihannya akan lebih baik lagi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Optimisme masyarakat terkait pertumbuhan ekonomi pada 2020 cukup tinggi di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Tak mengherankan, optimisme ini memberikan dampak positif pada pasar saham Indonesia.

Karena sentimen positif membanjiri pasar saham Indonesia, tak ayal pasar saham mulai menggeliat. Investor retail menjadi penopang utama investasi saham di masa pandemi Covid-19, sementara investor institusi wait and see.

Kendati wait and see, kini para investor institusi sudah bersiap-siap masuk dan menikmati saham-saham. Ada beberapa daya pendorong yang membuat investor mulai menggeliat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saham-saham yang selama ini terdampak Covid-19 menjadi incaran investor. Investor ingin cepat-cepat untuk memilikinya. Apalagi saat ini investasi saham memang sudah sangat mudah semisal melalui aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas. Investasi dengan dana terjangkau untuk menikmati saham-saham yang sedang diskon terpapar Corona (cyclical dibandingkan saham defensif) menjadi sangat mungkin dan makin mudah dilakukan.

Saham-saham yang pada masa pandemi terdampak negatif dan saat ini sudah mulai terlihat proses pemulihan secara bertahap maka pada tahun depan pemulihannya diprediksi akan lebih baik lagi.

Lantas sentimen positif apa saja yang membanjiri pasar saham saat ini sehingga pergerakan saham mulai menggeliat?

1. Vaksin Covid-19

Vaksin Covid-19 menjadi salah satu sentimen positif pergerakan pasar saham pada 2021. Apalagi selama ini dampak Corona pada harga-harga saham memang sangat nyata. Dalam satu bulan terakhir ini ada perkembangan yang menggembirakan terkait Covid-19. Uji klinis fase ketiga sudah memasuki tahap finalisasi dengan tingkat keberhasilan mencapai 95%. Ini tentu saja sangat menggemberikan dan mendatangkan optimisme yang besar pada para investor.

2. Pemulihan ekonomi global dan nasional

Pertumbuhan ekonomi dunia pada triwulan III 2020 di banyak negara mulai membaik didorong oleh stimulus kebijakan dan peningkatan mobilitas. Ke depan, perbaikan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dan berlanjutnya stimulus kebijakan. Perbaikan ekonomi global ini mendorong kenaikan volume perdagangan dunia dan harga komoditas yang lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya.

Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global menurun didorong oleh ekspektasi positif terhadap prospek perekonomian global dan meredanya ketidakpastian pemilu AS. Terpilihnya Joe Biden menggantikan Donald Trump membuat optimisme pelaku pasar meningkat. Pelaku pasar berpandangan dengan terpilihnya Joe Biden, perdagangan dunia membaik karena kebijakan dagang dengan Tiongkok akan melunak.

Sementara itu, perekonomian Indonesia juga sedang mengalami pemulihan dan pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan mencapai 4,4%. Pertumbuhan ekonomi juga akan menunjukkan peningkatan pada 2021, serta pencairan dana pemerintah untuk bantuan sosial yang lebih besar pada semester II akan mendorong pertumbuhan ekonomi memasuki 2021.

3. Suku bunga global yang rendah

Perekonomian global pada 2021 diperkirakan masih dalam proses pemulihan. Hal ini didukung oleh kebijakan moneter dan fiskal di banyak negara maju yang bersifat ekspansif dengan suku bunga rendah mendekati nol persen.

4. Aliran dana asing (capital inflow)

Adanya ekspektasi bahwa pandemi akan bisa berakhir pada tahun 2021 berpotensi mendorong aliran modal mengalir ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Investor asing mulai berpartisipasi pada aset berbasis rupiah. Investor asing yang semula banyak menjual surat utang negara (SUN) yang dimilikinya, saat ini sudah mulai masuk kembali.

Meskipun ada banyak sentimen positif yang akan membanjiri pasar tahun depan, namun wajib hukumnya bagi para investor saham untuk terus memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 di dalam negeri. Aliran dana asing bisa berpotensi berbalik, manakala risikonya meningkat seiring dengan peningkatan kasus Covid-19.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

54 menit lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB