x

Iklan

Rifda AH @rifdaamem

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Oktober 2020

Kamis, 3 Desember 2020 07:00 WIB

Puisi | Bukan Media Oposisi

Terkadang beriringan itu berat Dan seringnya sendiri itu hikmat Bisa bertafakkur juga tadabbur Dan bukan berkata bersamaan itu kufur Namun juga tak jarang tercebur Dan mengambil banyak waktu karena terlalu terhibur Aku akui aku memang tak banyak bercampur Namun bukan berarti aku tidak berbaur

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aku kemanakan orang yang sayang padaku
Aku bagaimanakan kisah hidup yang belum mulus ini
Aku tidak bisa hadir untuk keluarga
Juga tak bisa merangkul warga
Mungkin belum

Aku tidak terobsesi
Aku bukan pencari sensani

Aku hanya menikmati hidup ini
Hanya menempuh jalanku sendiri dengan cara diriku

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan egois
Aku tetap menghargai jalan orang lain
Aku tetap mengikuti jalan yang pernah aku pesan
Aku hanya menjalaninya dengan caraku
Aku hanya melewatinya sebisaku

Aku melangkah sesuai selera
Namun bukan menurut hawa nafsu

Terkadang beriringan itu berat
Dan seringnya sendiri itu hikmat
Bisa bertafakkur juga tadabbur
Dan bukan berkata bersamaan itu kufur
Namun juga tak jarang tercebur
Dan mengambil banyak waktu karena terlalu terhibur
Aku akui aku memang tak banyak bercampur
Namun bukan berarti aku tak berbaur

Untuk mengikuti jalan seperti orang-orang bukan tak mampu
Tapi memaksa bukan jenis diriku
Silahkan paksa aku, namun juga tak semuanya mau
Aku pun tidak seutuhnya bisa dirayu
Karena juga tergantung siapa ayu

Untuk apa kau menghina
Untuk apa kau berprasangka

Apa kau tau
Melarang orang seperti aku hanya akan menjadikanku semakin tak peduli
Maka dimatamu aku akan menjadi semakin rusak
Padahal aku hanya berdiri di kaki sendiri
Karena hati kecil yang selalu berkata benar itu masih mengatakan
Bahwa aku tidaklah salah seutuhnya dan kau tidaklah seutuhnya benar
Ini bukan menghakimi
Sebenarnya ini juga adalah suara banyak orang yang bicara belum berani
Bukan mereka pengecut tapi mereka hanya tak mampu berkusut

Dari dulu tanpa sengaja aku selalu mengambil resiko
Yang menjadikan pertahananku mulai tak kokoh
Tapi itu sering terjadi saat gedungku telah tinggi, maka juga tak akan ku biarkan orang menggerogoti

Jika aku telah dicam seperti penjahat
Aku juga telah lama melihat orang-orang sepertimu adalah mafia
Tapi karena posisi itu aku seakan yang oposisi
Ketenaranmu menjadi pelindung aksi
Dan orang-orang darimu tak sanggup pergi
Karena bagi mereka engkau sedang menjalankan misi
Juga karena sebelum ini kau yang banyak mengkritsi
Maka kau dianggap pembela hak asasi
Padahal kau tak memandang segala sisi
Banyak yang tereliminasi
Padahal mereka lah yang butuh resi
Namun kau banyak asumsi
Kau tak patutnya mengklarifikasi

Dan aku pun terkena, namun harus ku katakan itu juga karena aku telah banyak dikenali
Akhirnya aku yang dikenai
Karena dengan yang lain belum banyak kau ketahui

Aku tak selalu berkata aku benar
Dan kau harusnya juga begitu pada dirimu
Dan jika kau tau kau juga sama denganku
Maka untuk apa lagi kau mengambil adu
Dan untuk apa begitu kaku?

Juga untuk apa menyalahkan diriku
Dan begitu memojokkan aku
Ada sisi yang engkau tak tahu
Karena sejatinya yang mengetahui diri sendiri ada pemilik badan itu

Aku tak sedih karena kehadiranmu yang mengacaukanku
Yang membuatku tak bisa menerima itu adalah kenapa cara itu yang kau pilih
Dan kenapa itu adalah kau ini

Tapi aku akan tetap seperti dulu

Aku yang acuh tak acuh

Ikuti tulisan menarik Rifda AH @rifdaamem lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB