Dilema Belajar Daring dan Luring di Masa Pandemi Covid-19

Senin, 7 Desember 2020 16:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hingga detik ini kasus yang di sebabkan oleh Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali negara Indonesia semakin bertambah. Di  tanah air, adanya kasus ini mengakibatkan warga negara  kehilangan akses menuju pembelajaran dan pendidikan. Hingga pada akhirnya Kemendikbud menerapkan belajar dari rumah selama masa pandemi ini

Hingga detik ini kasus yang di sebabkan oleh Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali negara Indonesia semakin bertambah. Di  tanah air, adanya kasus ini mengakibatkan warga negara kehilangan akses menuju pembelajaran dan pendidikan. Hingga pada akhirnya Kemendikbud menerapkan belajar dari rumah selama masa pandemi ini (id.wikipedia.org).

Lagi-lagi media kembali mengabarkan bahwa kasus Covid-19 di tanah air bertambah 6.089 pada hari Ahad, 6 Desember 2020. Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, Ahad (6/12/2020), jumlah kasus per hari ini tercatat 575.796 orang. Data ini dihimpun secara berkala setiap hari per pukul 12.00 WIB. Penambahan kasus terbanyak pertama terjadi di Jawa Barat, yakni 1.388. Total sampai saat ini menjadi 59.273 orang. (news.detik.com, 6/12/2020).

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa proses pembelajaran  dari rumah (daring/dalam jaringan) akan diperpanjang hingga kondisi pandemi di wilayah tersebut aman.

Mengingat untuk meminimalisir penyebaran wabah pandemi yang harus dilakukan yaitu dengan cara sosial distancing atau membatasi perjumpaan dengan orang lain  dan berbagai protokol kesehatan lainnya seperti; penggunaan masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter, dan mencuci tangan memakai sabun (Kompas.com,12/8/20) .

Namun, proses pembelajaran daring ini diharapkan penerapannya untuk wilayah tertentu saja. Yakni, wilayah yang termasuk  dalam daftar zona merah untuk memutus mata rantai peneyebaran virus covid-19 ini.

Sedangkan untuk wilayah lainnya yang tidak termasuk dalam daftar tersebut (wilayah zona hijau) diharapakan pemerintah segera mengambil langkah terbaik  untuk generasi bangsa  dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka (luring/luar jaringan).

Ditinjau dari berbagai aspek yang di timbulkan akibat pembelajaran daring  yang kurang efektif dan membosankan serta mengakibatkan para generasi bangsa  kehilangan semangat belajar, momen belajar bersama teman, dan kepercayaan diri mereka yang bahkan menjadikan mereka depresi akibat kurang bersosialisasi dalam lingkungan belajar. Dan untuk menyelamatkan generasi bangsa ini, alangkah baiknya pembelajaran  luring ini di berlakukan dengan tetap memerhatikan protokol yang dicanangkan pemerintah .

 

Penulis: El Khadhraa

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
el khadhraa

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler