x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Rabu, 9 Desember 2020 14:53 WIB

Tukar Sampah dengan Oli, Upaya Pertamina Merawat Bumi

Kabar baiknya, masih banyak orang yang tidak patah semangat. Mereka terus berjuang mencari jalan keluar dari persoalan global itu. Berbagai penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah sampah, terutama plastik. Dan berkat kegigihan itu, masa depan penanganan sampah tidak benar-benar suram. Masih ada harapan untuk menjadi lebih baik. Meskipun untuk itu diperlukan kesadaran kolektif guna mewujudkannya. Sebagaimana yang telah berhasil dilakukan oleh Singapura.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di dunia ini, banyak orang yang putus asa menghadapi sampah. Manusia terus menciptakan sampah yang sulit diurai. Sementara proses penanggulangan sampah berjalan lebih lambat. Akhirnya kerusakan ekologis makin memburuk. Kehidupan di muka bumi terancam jika tidak dilakukan penanganan segera.

Beberapa negara seperti Singapura, telah berhasil mengontrol pengolahan sampah mereka. Tapi jika melihat wilayah dan jumlah penduduknya yang kecil, Singapura memang sewajarnya mampu melakukan itu. Untuk negara dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk besar seperti Indonesia, diperlukan tindakan ekstra keras untuk mengatasi persoalan sampah.

Kabar baiknya, masih banyak orang yang tidak patah semangat. Mereka terus berjuang mencari jalan keluar dari persoalan global itu. Berbagai penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah sampah, terutama plastik. Dan berkat kegigihan itu, masa depan penanganan sampah tidak benar-benar suram. Masih ada harapan untuk menjadi lebih baik. Meskipun untuk itu diperlukan kesadaran kolektif guna mewujudkannya. Sebagaimana yang telah berhasil dilakukan oleh Singapura.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertamina adalah sebagian kelompok yang memilih untuk tidak menyerah. Melalui anak usahanya PT Pertamina Lubricants, kepedulian untuk menangani sampah terus ditingkatkan. Konsistensi itu dibuktikan dengan dilakukannya edukasi agar terbit kesadaran kolektif di tengah masyarakat. Salah satu contoh Program itu adalah Sampah Tukar Oli melalui Bank Sampah Berkah Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara.

"Di tahun 2020 ini, kami bersinergi dengan Bank Sampah Berkah untuk memberikan stimulus kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi keliling dan sistem jemput sampah untuk para nasabah. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan semakin memupuk rasa kepedulian masyarakat terhadap sampah dan dampaknya kepada lingkungan,” kata Manager Production Unit Jakarta Yus Ardianto, sebagaimana dikutip CNBCIndonesia, Senin, 7 Desember 2020.

Sampah itu selain ditabung dan dapat ditukar dengan Oli Pertamina, juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi. Misalnya dibuat kerajinan furniture drum bekas non-b3 yang sudah dimanfaatkan oleh tim Kreatif Bank Sampah Berkah. Juga beberapa benda lain yang bisa dimanfaatkan kembali tanpa harus mengurainya.

Mereka yang telah terdaftar sebagai nasabah Bank Sampah Berkah Program Sampah Tukar Oli dapat memanfaatkan program tersebut. Caranya dengan menukarkan 10 kilogram sampah dengan 1 liter pelumas Pertamina atau akumulasi tabungan sampah minimal 10 kilogram dalam jangka waktu 3 bulan. Pelumas yang disediakan berupa Enduro Matic, Enduro Matic G, Enduro Racing, Enduro 4T, dan Prima XP.

Apa yang dilakukan Pertamina melalui anak usahanya adalah contoh yang baik. Bank sampah itu bekerja menjemput sampah, menyediakan kantong sampah, dan buku tabungan bagi nasabahnya. Proses kerja layaknya konsep perbankan itu bisa dijadikan teladan bagi kelompok masyarakat yang lain. Selain mengurangi sampah, kegiatan itu merupakan edukasi secara langsung kepada masyarakat untuk bersatu menanggulangi sampah.

Tercatat sejak tahun 2018 Production Unit Jakarta (PUJ) telah ikut berpartisipasi mengembangkan Bank sampah Berkah di Kelurahan Tugu Selatan. Dan selama itu pula kerja sama yang baik itu terus dilakukan. PUJ telah memberikan berbagai pelatihan cara mengolah sampah. Mereka juga memberikan mesin cacah dan mesin press sampah plastik.

Saat ini, Bank Sampah Berkah telah memiliki 200 nasabah aktif melalui 4 unit kecil Bank Sampah di lingkungan Rukun Tetangga (RT). Dengan adanya kerja sama itu, kepedulian warga terhadap sampah menjadi hal pokok bagi setiap lapisan masyarakat. Sebab masyarakat yang diberdayakan akan mengalami langsung proses menanggulangi sampah di lingkungannya.

Tentu kabar baik itu masih dalam skala kecil. Untuk menghadirkan kesadaran kolektif secara luas, pemerintah harus mengadopsi cara yang sama. Masyarakat harus diajak untuk ikut berpartisipasi dan aktif dalan proses penanggulangan sampah. Bentuknya bisa bermacam-macam, tidak hanya reward berupa oli. Kesadaran untuk menanggulangi sampah adalah kewajiban bersama. Tidak cukup hanya mengandalkan petugas kebersihan. Karena sampah adalah persoalan seluruh umat manusia. Untuk memastikan masa depan bumi tetap layak sebagai rumah yang kita huni bersama.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler