x

Gambar sebuah mobil listrik Nikola

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Jumat, 11 Desember 2020 18:53 WIB

Siap Songsong Era Kendaraan Listrik, Giliran Toyota Unjuk Gigi

Era baru kendaraan listrik sebenarnya sudah datang. Di Eropa, penjualan kendaraan fosil akan segera dihentikan. Perancis melarang penjualan mobil berbahan bakar bensin pada tahun 2040. Sementara Inggris, Jerman, Irlandia dan Belanda pada tahun 2030. Negara paling cepat yang melarang penjualan mobil bensin pada 2025 adalah Norwegia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Geliat persaingan mobil listrik semakin menegangkan. Di Amerika Serikat, General Motors mulai melakukan langkah agresif untuk menghentikan dominasi Tesla. Tidak tanggung-tanggung, GM mempersiapkan 30 model mobil listrik sampai 2025 nanti.

Tidak hanya itu, GM juga berkolaborasi dengan Nikola Corp untuk menghalau sepak terjang kampiun mobil listrik itu. Bahkan tak lama sebelumnya, kerja sama serupa dengan Honda Motor Co juga telah dilakukan. Ini seperti memukul genderang perang lebih keras. Produsen kendaraan listrik telah banyak yang turun gelanggang.

Persaingan sengit itu sebenarnya tidak hanya terjadi di luar negeri. Indonesia juga tengah mempersiapkan langkah-langkah penting untuk ikut bermain dalam pergulatan keras itu. Misalnya membangun pabrik baterai di Morowali, Sulawesi Tengah. Selain persiapan itu, beberapa BUMN disinergikan untuk menyongsong era kendaraan listrik, yakni PLN, Pertamina, Mind Id dan Antam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal ini, PLN sebagai tulang punggung kelistrikan tanah air akan menjadi penentu lahirnya zaman baru itu. Sebab pasokan listrik dan fasilitas pengecasan umum akan menjadi kebutuhan dasar. Sebagai perusahaan negara yang diberi amanat untuk mengelola kelistrikan tanah air, PLN dikabarkan telah melakukan beberapa persiapan.

Beberapa SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) telah dirancang untuk menyambut kedatangan era kendaraan listrik. Tujuannya agar dimungkinkan mengecas kendaraan dengan cepat (fast charging). Hal itu mengingat, daya yang dibutuhkan untuk mengecas mobil listrik memang lumayan besar. Dengan adanya SPKLU itu nantinya orang tidak akan terganggu kelistrikan rumahnya ketika ingin mengecas kendaraan. Sebab SPKLU nantinya menggantikan keberadaan pom bensin.

Tidak hanya BUMN yang telah bersiap menyambut datangnya era kendaraan listrik, beberapa produsen otomotif juga telah membuat kesepakatan dengan pemerintah. Toyota misalnya, memastikan akan mengembangkan mobil listrik di Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

Kabar baik ini menyusul pabrikan Korea Selatan, Hyundai yang lebih dulu membangun pabrik mobil listrik di Bekasi, Jawa Barat. Komitmen Toyota untuk serius bermain di kendaraan listrik jelas akan membuat harga kendaraan lebih kompetitif. Konsumen akan memiliki banyak pilihan. Selama ini persoalan kendaraan listrik yang paling utama adalah harganya yang masih tergolong mahal.

"Toyota berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi, dan juga mengurangi impor minyak bagi kendaraan bermotor. Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia," kata Asia Region CEO Toyota Motor Corporation, Yoichi Miyazaki dalam pernyataan resmi Kemenko Perekonomian, sebagaimana dikutip CNBCIndonesia, Selasa 8 Desember 2012.

Toyota menyiapkan dana investasi hingga US$ 2 Miliar dalam 5 tahun ke depan. Dalam prediksi Toyota, konsumsi bahan bakar akan mengalami penurunan hingga 126 juta liter bahan bakar pada tahun 2025. Oleh sebab itu, merk otomotif yang paling banyak diproduksi di dunia itu tengah berancang-ancang lebih total menggarap mobil listrik.

Kabar baik ini tentu harus segera diikuti oleh kebijakan pemerintah untuk memberikan kelonggaran, baik untuk produsen kendaraan listrik dan pemiliknya. Sebab sampai saat ini harga komponen utama kendaraan listrik, yakni baterai masih sangat mahal. Masyarakat juga perlu diyakinkan bahwa kendaraan listrik aman dan mudah perawatannya.

Era baru kendaraan listrik sebenarnya sudah datang. Di eropa, produksi kendaraan fosil akan segera dihentikan. Perancis melarang penjualan mobil berbahan bakar bensin pada tahun 2040. Sementara Inggris, Jerman, Irlandia dan Belanda pada tahun 2030. Negara paling cepat yang melarang penjualan mobil bensin pada 2025 adalah Norwegia.

Indonesia tentu harus segera menyusun perencanaan yang sama. Jangan sampai negara yang punya potensi menjadi pemain utama di penyediaan baterai kendaraan listrik ini nantinya malah hanya jadi penonton saja. 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu