x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Sabtu, 12 Desember 2020 07:33 WIB

Ekspor Mainan ke Mancanegara, Yuli Bersyukur Jadi Mitra Binaan Pertamina

Dengan ketekunan dan pengalaman yang dimilikinya, Yuli tidak hanya menjual produknya di dalam negeri. Ia telah mengekspor mainannya ke beberapa negara seperti Korea dan Malaysia. Tak hanya berhenti di situ, Yuli terus berusaha memperluas pasar internasionalnya. Bersama Pertamina, sesuatu yang awalnya terlihat seolah mustahil telah mejadi kenyataan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berbagai macam jalan bisa mengantarkan seseorang jadi pengusaha. Modal awal adalah niat, kemudian ditunjang dengan kreativitas. Dalam proses ini, para calon pengusaha memang harus memahami medan yang digelutinya. Tanpa pengetahuan yang memadai, usaha tidak akan berkembang. Bahkan besar kemungkinan justru malah akan tumbang.

Pertamina menjadi jembatan untuk menempuh jalan lempang. Mitra binaan Pertamina mendapatkan arah yang jelas dan motivasi yang kuat agar bisa mengatur strategi bisnis mereka. Tidak hanya itu, Pertamina juga memberikan bantuan permodalan, peningkatan kualitas usaha dan perluasan pasar sampai mancanegara.

Hal itu telah dialami banyak orang. Mitra binaan Pertamina yang juga menunjukkan geliat kesuksesan itu adalah Yuli Setiawati, binaan Pertamina yang memiliki usaha menjual mainan anak. Yuli tidak hanya menjual mainan anak, tapi mainan yang dijamin aman untuk anak-anak. Sebab telah banyak beredar di pasaran, mainan anak yang bahannya sebenarnya berbahaya bagi anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka melalui Binuki Toys, Yuli mewujudkan harapan banyak orang tua untuk menjaga keselamatan anak mereka dalam memilih mainan.

Ide bisnis Yuli itu awalnya muncul sewaktu ia ingin memberikan mainan pada anak-anaknya. Saat itulah ia memikirkan faktor keamanan bagi anak-anaknya dari mainan yang dibelinya. Karena pergulatan pikiran itu, maka lahirlah ide untuk membuat toko mainan sendiri. Berbeda dengan toko mainan kebanyakan, toko mainan yang diidamkan Yuli adalah yang aman bagi anak-anak.

Namun kegamangan tidak berhenti di sana. Yuli awalnya memang menjual mainan yang diimpor dari China dan Jerman. Dalam perjalanan itu kembali ada pertanyaan yang mengusiknya, yaitu bisa tidak seandainya mainan itu diproduksi sendiri. Bukankah banyak bahan yang tersedia dan aman digunakan untuk membuat mainan? Dari sanalah tekad untuk memproduksi mainan yang aman dan bersifat edukatif dilakukan.

“Keuntungan dari menjual mainan import tersebut, kemudian saya kumpulkan dan saya jadikan modal untuk membeli mesin satu per satu,” kata Yuli, sebagaimana dikutip Bisnis.com, Kamis, 10 Desember 2020.

Di toko mainan itu, ada banyak jenis mainan yang dijual. Misalnya mainan untuk mengenal huruf, angka. Ada juga mainan yang mengajarkan mengaji dan cara berwudhu. Yuli juga membuat mainan yang memperkenalkan nama sayur, buah dan nama-nama binatang. Tentunya mainan seperti itu disesuaikan dengan umur anak. Yang pasti setiap mainan diberi warna dan gambar yang menarik.

Yuli telah menjadi mitra binaan Pertamina sejak 2015. Banyak hal telah ia pelajari sebelum mencapai kesuksesan seperti sekarang. Dulu Yuli pernah gentar menghadapi banjirnya mainan dari China. Sejak lama sudah dikenal, produk buatan China sangat murah. Namun sejak menjadi binaan Pertamina, Yuli telah mempelajari kiat usaha untuk melawan dominasi barang impor dari China.

“Kami terus berinovasi dengan ide-ide kreatif lainnya. Semua ini tidak terlepas dari peran Pertamina dalam memberikan tips dan trik mengembangkan usaha, serta pemasarannya. Untuk itu, kami sangat bersyukur menjadi salah satu Mitra Binaan Pertamina,” jelasnya.

Selain kreativitas, yang membuat Yuli berani bersaing dengan barang impor adalah karena produknya  memiliki kualitas. Meski begitu, harga jual mainannya relatif terjangkau. Produk Binuki Toys dibanderol mulai dari Rp15 ribu hingga Rp150 ribu. Setiap bulan Yuli mendapatkan omzet Rp30-40 juta.

Dengan ketekunan dan pengalaman yang dimilikinya, Yuli tidak hanya menjual produknya di dalam negeri. Ia telah mengekspor mainannya ke beberapa negara seperti Korea dan Malaysia. Tak hanya berhenti di situ, Yuli terus berusaha memperluas pasar internasionalnya. Bersama Pertamina, sesuatu yang awalnya terlihat seolah mustahil telah mejadi kenyataan.

Setiap orang berpeluang untuk sukses, hanya saja jalan menuju kesuksesan itu harus diperjuangkan sekuat tenaga. Yuli telah membuktikan kemauan keras dan keuletannya selama ini telah membuahkan hasil. Ia tidak saja berhasil mengadang masuknya mainan murah dari China, tapi juga mampu membuktikan ia memiliki keunggulan. Yuli adalah salah satu kisah dari mitra binaan Pertamina yang membanggakan.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler