x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Selasa, 15 Desember 2020 12:35 WIB

Investor Berebut Masuk ke Indonesia, Masa Depan Energi Ramah Lingkungan Cerah

Sebagai indikator kesungguhan itu adalah dengan melihat minat para investor asing yang menanamkan modalnya di bidang energi yang ramah lingkungan. Investor asing dari berbagai negara mulai berdatangan ke Indonesia untuk berinvetasi di sektor energi bersih. Hal itu terjadi lantaran dukungan penuh pemerintah yang menjadi lampu hijau. Apalagi PLN sebagai tulang punggung energi kelistrikan juga sangat responsif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tekad untuk meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) telah bulat. Pemerintah, sesuai komitmen dalam Paris Agreement, menghendaki peningkatan bauran EBT sebesar 23% pada 2025. Sebagai ilustrasi, bauran EBT pada tahun 2019 sebesar 12,20 % dan tahun 2020 sebesar 13,4%. Itu artinya, jika mengacu pada jumlah kenaikan di sana, target pada 2025 itu sungguh berat.

Namun tekad pemerintah itu bukan omong kosong. Sebab berbagai kebijakan strategis sedang dijalankan. Hasilnya memang belum terlihat sekarang, tapi tak lama lagi akan muncul kenaikan bauran EBT yang signifikan.

Sebagai indikator kesungguhan itu adalah dengan melihat minat para investor asing yang menanamkan modalnya di bidang energi yang ramah lingkungan. Investor asing dari berbagai negara mulai berdatangan ke Indonesia untuk berinvetasi di sektor energi bersih. Hal itu terjadi lantaran dukungan penuh pemerintah yang menjadi lampu hijau. Apalagi PLN sebagai tulang punggung energi kelistrikan juga sangat responsif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), investasi energi bersih pada setiap US$1 bakal memberikan imbal hasil sebesar US$ 3 hingga US$ 8. Adapun, total pasar investasi energi rendah karbon di Indonesia mencapai US$ 38,9 miliar.

Sejumlah kerjasama dan investasi dari luar negeri yang telah masuk salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata, salah satu PLTS terbesar di dunia. Investor yang masuk ke sana adalah Abu Dhabi Future-Energy Company PJSC-Masdar, dengan jumlah investasi US$129 juta.

Konsorsium PLTS Cirata merupakan kerjasama antara PJB melalui anak usahanya, PT PJB Investasi dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar. Dalam konsorsium itu, PJB Investasi memiliki porsi saham sebesar 51% sedangkan 49% sisanya dimiliki Masdar.

"Ini momen yang menarik. Proses pengadaannya tender terbuka dengan tetap mendukung Industri dalam negeri (TKDN)," kata Direktur Mega Proyek PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ikhsan Asaad, sebagaimana dikutip KONTAN.co.id, Minggu 13 Desember 2020.

Menurut Ikhsan, banyak investor yang tertarik membangun renewable energi di Indonesia saat ini. Investor tersebut berasal dari berbagai negara seperti Abu Dhabi, Arab Saudi dan beberapa negara Eropa lainnya. Melihat animo investor yang besar itu, PLN sudah menyiapkan roadmap pengembangan energi baru dan terbarukan sampai tahun 2030.

Saat ini PLN telah menyiapkan dua strategi dalam pengembangan Pembangkit EBT. Pertama, menerapkan penggunaan EBT pada daerah-daerah yang masih menggunakan energi berbahan bakar impor seperti pembangkit diesel. Tercatat ada 2.300 lokasi yang masih menggunakan diesel dengan total 2.000 MW. Untuk itu, langkah pertama tadi harus secepatnya dilakukan.

Sebab selain menurunkan impor BBM, dedieselisasi itu juga akan mengurangi defisit neraca perdagangan. Kemudian yang juga penting dicatat, hal itu akan menurunkan biaya pokok produksi listrik dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Perlu diketahui, saat ini masih banyak daerah yang listriknya hanya menyala selama 6 -12 jam. Hal itu dikarenakan pembangkit yang ada di sana masih menggunakan diesel.

Langkah kedua, pengembangan EBT tetap memperhatikan keseimbangan supply and demand. Termasuk di dalamnya menimbang keekonomian dan sustainability. Jangan sampai demam EBT akan membuat pasokan listrik berlebih dan tidak tepat guna. Oleh sebab itu dibutuhkan perhitungan matang terhadap pertumbuhan kebutuhan listrik di Indonesia.

Komitmen PLN untuk menggenjot bauran EBT dijalankan dengan sungguh-sungguh. Para investor yang berebut masuk dan ingin menanamkan modalnya dalam pembangkitan EBT menjadi salah satu indikator tekad itu. Dengan demikian, masa depan energi yang bersih dan ramah lingkungan akan semakin cerah. Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai bagian dari masyarakat dunia, yang bertekad menjadikan bumi lebih baik esok hari.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB