x

Iklan

Susilo Mardani Akbar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2020

Jumat, 18 Desember 2020 06:05 WIB

Ketakutan, Ketakutan, dan Ketakutan

Kehidupan kreatif tidak lah selalu berhubungan dengan pekerjaan di bidang seni, kehidupan kreatif disini adalah menjalani kehidupan dengan lebih mengandalkan keingintahuan daripada rasa takut. Dengan kehidupan kreatif akan menjadikan kehidupan lebih bermakna.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap manusia membawa harta karun terpendam, hal ini merupakan salah satu siasat paling kuno dan paling tulus yang dimainkan alam semesta dalam kehidupan manusia, baik itu demi kebaikan maupun tidak. Alam semesta mengubur permata tak dikenal itu didalam setiap diri manusia, kemudian alam semesta mengamati apakah manusia itu berhasil menemukannya atau tidak. Permata itu lah yang dinamakan kehidupan kreatif.

Kehidupan kreatif tidak lah selalu berhubungan dengan pekerjaan di bidang seni, kehidupan kreatif disini adalah menjalani kehidupan dengan lebih mengandalkan keingintahuan daripada rasa takut. Dengan kehidupan kreatif akan menjadikan kehidupan lebih bermakna.

Rasa takut selalu membayang hingga membuat kita melupakan keberanian bahkan tidak memilikinya, cobalah untuk mendapatkannya. Kehidupan kreatif adalah jalan untuk menuju keberanian. Mengapa kita membutuhkan keberanian? Karena ketakutan ibarat kuburan terpencil tempat impian-impian kita mengering di tengah teriknya sinar matahari, dan kita tidak mengetahui bagaimana mengatasinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dulu saya mengalami rasa takut itu, ketika saya memulai untuk menulis, ketakutan itu datang seperti makhluk hitam bermata merah bergigi panjang yang sangat menakutkan hingga membuat saya tidak berani untuk menulis, rasa takut itu menghilangkan daya kreatif yang ingin saya tulis. Ketakutan penulis pemula selalu berpikiran bahwa tulisannya tidak akan ada tempat di hati para pembaca.

Dibawah ini adalah beberapa ketakutan yang pernah saya jalani dalam kehidupan hingga akhirnya saya tidak bisa menjalani kehidupan kreatif:

  • Saya takut bahwa diri sendiri tidak berbakat
  • Saya takut akan ditolak atau dikritik bahkan yang terburuk diabaikan
  • Saya takut bahwa tak ada seorang pun yang menghargai
  • Saya takut orang lain akan meremehkan
  • Saya takut apa yang dikerjakan tidak cukup penting dari segi politik, emosional, atau artistik untuk bisa mengubah kehidupan orang lain
  • Saya takut impian yang saya punya ini memalukan
  • Saya takut tidak memilih pengetahuan yang tepat untuk mencapainya
  • Saya takut dianggap sebagai orang yang membosankan, atau orang bodoh, atau amatiran, atau narsis
  • Saya takut membuat keluarga marah dengan pengakuan yang saya buat
  • Saya takut karena sudah terlalu tua untuk memulai
  • Saya juga takut karena masih terlalu muda untuk memulai
  • Saya takut karena kehidupan tidak pernah bahagia
  • Saya takut karena tidak pernah sampai pada puncak ketenaran

Itu merupakan ketakutan-ketakutan umum yang manusia miliki, jika di catatkan lebih lagi maka tidak akan ada habisnya dan cukup membuat saya depresi menghadapi ketakutan yang dibawa oleh diri sendiri. Akhirnya, saya sadar bahwa memelihara ketakutan hanyalah suatu kesia-sian belaka dalam kehidupan.

 

 

Ikuti tulisan menarik Susilo Mardani Akbar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler