Syukurnya, Pandemik Hadir Ketika Teknologi Informasi Sudah Semaju Saat Ini
Rabu, 23 Desember 2020 06:42 WIBEra digital makin memudahkan dunia pendidikan termasuk dalam masa pandemik saat ini yaitu melalui pembelajaran online. Namun ada permasalahan pada sistem pembelajaran secara online ini. Permasalahan tersebut umumnya adalah keterbatasan dalam sejumlah hal seperti kuota internet, kapasitas ponsel, kekuatan jaringan internet, dan keterampilan menggunakan teknologi informasi.
Satu hal yang disyukuri dalam suasana pandemi ini yaitu teknologi internet serta ponsel pintar sedang berkembang dengan pesatnya. Opsi pembelajaran online pun muncul sebagai obat mujarab untuk mengatasi ancaman mandeg-nya proses pelimpahan ilmu pengetahuan di kalangan akademisi. Malah bisa lebih menguntungkan belajar lewat online jika memang akademisi memliki kemampuan penguasaan teknologi digital informasi serta biaya pengadaan kuota jaringan internet yang memadai untuk menyimak dan merespon perkuliahan. Pendidikan melalui alat digital justru membuka gua harta karun pengetahuan bagi mahasiswa secara sumber literatur dan referensi perkuliahan sangat melimpah di internet. Termasuk pula, panduan atau bantuan pemahaman sebuah materi via online (mengingatkan kita pada Ruang Guru, Brainly dan situs belajar online sejenisnya di internet) .
Dampak pandemi Covid-19 telah membuat perguruan tinggi menyadari bahwa kita harus selalu siap setiap saat dengan amunisi yang cukup untuk melawan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Skenario saat ini juga telah membuat sektor pendidikan menyadari pentingnya terus berkembang dan merangkul kemajuan teknologi informasi.
Sebuah penelitian memperkirakan pada tahun 2030 akan ada 1,5 juta pekerjaan digital baru di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa 65% anak yang memasuki sekolah dasar saat ini suatu saat nanti akan menemukan diri mereka dalam pekerjaan yang saat ini belum pernah ada . Kreativitas adalah salah satu keterampilan penting yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa depan. Oleh karena itu, sektor pendidikan harus mempersiapkan talenta yang dibutuhkan untuk menghadapi lingkungan digital. Digitalisasi pendidikan tinggi akan membantu mengurangi beberapa kekhawatiran berkaitan kelemahan keterampilan digital.
Namun tidak segampang itu karena adanya permasalahan atau tantangan pada sistem pembelajaran secara online ini. Permasalahan tersebut umumnya adalah keterbatasan dalam sejumlah hal seperti kuota internet, kapasitas ponsel, kekuatan jaringan internet, dan keterampilan menggunakan teknologi informasi.
Dengan demikian ditawarkan solusi sebagai berikut:
Pertama, intervensi pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengadakan internet service provider. Ini dikhususkan bagi dosen dan mahasiswa cukup dengan menyerahkan nomor ponsel pribadi ke administrasi di kampus.
Kedua, kesiapan pengelola lembaga pendidikan untuk menyiapkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet untuk pembelajaran berbasis internet termasuk pula perangkat pendukun fisik lainnya.
Ketiga, akademisi harus selalu memperkaya dan meng-upgrade keilmuan pengembangan kompetensi untuk mendukung kinerja dalam bidang e-learning. Karena itu workshop dan pelatihan e-learning sebaiknya senantiasa diadakan baik dalam bentuk pembimbingan ataupun evaluasi sistem pembelajaran e-learning yang sudah ada. Karena itu kampus harus menyediakan biro pembimbingan khusus mengenai daring.
Keempat, sumbangsih operator telekomunikasi ke perguruan tinggi dalam bentuk pemberian tarif subsidi, pulsa, dan kuota internet atau kuota murah bagi mahasiswa. Sesuai data yang ada dari 613 responden di LLDikti masalah utama di dunia pendidikan tinggi tanah air saat suasana pandemi ini adalah 47 persen tentang bantuan kuota internet dan 21 persen mengenai biaya kuliah Sejalan hal itu, Kemendikbud memberikan otoritas luas kepada pimpinan perguruan tinggi dalam mengambil langkah terbaik yang ditentukan masing-masing kondisi perguruan tinggi.
Kelima, penguasaan teknologi media online. Teknologi atau media yang bisa digunakan dalam pembelajaran online diantaranya Model, Google meet, Zoom, group broadcasting, WhatsApp, email group, Jitsy, BBB, Classroom, Edmodo, dan sebagainya.
Penjelasan ringkasnya sebagai berikut:
Moodle
Moodle adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Moodle dapat digunakan secara bebas (open source) dan dapat diinstal di komputer dengan sistem operasi apapun. Sistem e-learning ini memiliki banyak sekali fitur yang memanjakan kebutuhan pengajaran lewat online.
Email Group
Lebih tepat disebut milis elektronik. Pengguna memungkinkan melakukan pertukaran informasi secara luas di email. Email group umumnya digunakan untuk membuat pengumuman dan membagikan informasi kepada sekelompok orang dengan minat yang sama.
Sosial Media
Sosial media pada umumnya memang digunakan untuk kepentingan hiburan sehingga agak riskan untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran online karena bisa mengurangi konsentrasi peserta akibat banyaknya fitur-fitur hiburan yang menyertai aplikasi tersebut. Beberapa sosial media yang umum dikenal adalah Group WhatsApp, Facebook, Twitter, BBM, dan sosial media regional lainnya seperti VK dan lain-lain.
Sosial media menyediakan layanan video streaming, sharing file, foto, dan video fitur chat pribadi dan ruang komentar. Belakangan sejumlah kegiatan akademik memanfaatkan sosial media sebagai media iklan kegiatan mereka seperti webinar dan simposium ilmiah lainnya.
Tele konferensi
Selain yang disebutkan di atas sejumlah layanan konferensi berbasis online bisa digunakan dalam pembelajaran daring, antara lain Streaming YouTube Live, Skype, Google Hangouts, Zoom, Jitsy meet, Google Meet Cisco Web Ex, Go To Meeting, Join.me, Ring Central, Click Meeting, Adobe Connect, High Five, Slack dan lain-lain.
Dari semua layanan di atas akademisi bisa memilih aplikasi sesuai kebutuhan dan kenyamanan penggunaan. Kadang akademisi menggunakan fitur Big Blue Button (BBB) di aplikasi Moodle untuk kuliah berbasis konferensi dan pembuatan tugas namun ada kalanya memilih aplikasi streaming lain jika hanya murni ceramah. Umumnya akademisi menggabungkan sejumlah aplikasi demi mempermudah kegiatan saat ini. Seperti kuliah online melalui aplikasi Zoom karena kadang BBB Moodle bermasalah secara masih mengandalkan operator lokal. Jadwal dan materi perkuliahan diumumkan dan peserta dikumpulkan lewat WhattsApp group, dan menitipkan tugas kuliah lewat Moodle. Bahkan dosen tak jarang menggunakan Google Drive sebagai tempat penyimpanan file referensi perkuliahan dalam Moodle. Software, aplikasi pintar (seperti konversi file), perangkat-perangkat keras seperti drawing tablet, pena layar sentuh, dan sebagainya saling mendukung dalam pelaksanaan kuliah daring.
Jadi tidak ada perkuliahan daring yang murni menggunakan satu jenis aplikasi dalam satu kegiatan. Ada kolaborasi satu sama lain yang diadopsi oleh pengguna sesuai kreatifitas personal bersangkutan demi memperlancar perkuliahan. Meski demikian dianjurkan akademisi tetap menggunakan Moodle karena memang aplikasi ini dibuat khusus untuk pembelajaran e-learning.
Kesimpulannya dibutuhkan solusi dari permasalahan tersebut antara lain:
- Intervensi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan untuk mengadakan internet service provider.
- Pengelola lembaga pendidikan menyiapkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran e-learning.
- Memperkaya keilmuan dalam bidang e-learning dengan penguasaan teknologi media online.
- Keikutsertaan operator telekomunikasi dalam bentuk pemberian tarif subsidi pulsa dan kuota internet bagi mahasiswa.
Dari semua layanan aplikasi pembelajaran daring pengguna diharapkan memakainya sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Namun disarankan untuk memadukan sejumlah aplikasi atau layanan karena masing-masing layanan secara kenyataan ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Sehingga dengan memakai sejumlah aplikasi dalam daring secara bersamaan akan bisa mempermudah kegiatan belajar mengajar.
Intinya kreativitas akademisilah yang menentukan kegiatan perkuliahan secara daring tetap berjalan lancar demi mencapai target perkuliahan yang diinginkan.
Seorang konsultan Kepemimpinan dan Pengajaran Inovatif, George Couros, berkata, "Teknologi tidak pernah bisa menggantikan pengajar yang hebat, tetapi teknologi di tangan pengajar yang hebat bersifat transformasional." Mari kita rangkul keadaan ini bukan sebagai masasalah untuk diratapi tapi untuk dinikmati manfaatnya.
Dosen Teknik Mesin Universitas Mataram
0 Pengikut
Menangkap Gas Metan dari Industri untuk Mengurangi Polusi Udara
Rabu, 10 Januari 2024 10:13 WIBBerpikirlah Layaknya Seperti Seorang Pemenang
Sabtu, 9 Desember 2023 20:39 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler