x

pengertian televisi, sejarah, fungsi dan perkembangannya

Iklan

Mega Wati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Januari 2021

Kamis, 7 Januari 2021 06:37 WIB

Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoax

Artikel ini menjelaskan tentang bagaimana cara kerja berita hoax dan bagaimana peran sebuah literasi media dalam menangkal informasi hoax tersebut

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat selain dampak dampak positif, ternyata juga dampak dampak negatif. Salah satu negatif dampak yang cukup meresahkan adalah kesalahan informasi palsu atau lebih dikenal dengan istilah hoaks.

Fenomena hoaks semakin merajalela di dunia maya dan dengan mudahnya penyebaran informasi melalui media sosial sehingga dapat menimbulkan beragam opini masyarakat. Berita penyebaran hoax juga mampu membawa pada kerancuan informasi dan kehebohan publik akan suatu informasi, bahkan dapat berakibat pada perpecahan suatu bangsa.

Apa yang dimaksud hoaks?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoax ditulis menjadi hoaks yang diartikan sebagai informasi bohong. Ejaan “hoaks” dengan “ks” dibelakang merupakan bentuk kata serapan dari bahasa asing, dalam hal ini "hoax". Kata hoaks dalam KBBI dikategorikan sebagai akjetiva dan nomina. Dalam laporannya, hoaks menggunakan kata yang diterangkan terlebih dahulu misalnya menjadi “berita hoaks”. Namun, hoaks juga bisa berdiri sebagai nomina dengan arti berita bohong.

Dengan demikian, hoaks merupakan informasi bohong dibuat sedemikian rupa seolah-olah benar adanya. Hoaksx biasanya dikemas dalam beberapa konten seperti: (1) narasi informasi atau berita yang berlebihan atau membesar-besarkan keadaan; (2) foto atau gambar rekayasa yang sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali dengan berita atau informasi yang dikabarkan; dan (3) video untuk menggambarkan secara lebih nyata tentang informasi atau berita yang disebar.

Lantas, dari mana asal usul tipuan?

Asal usul hoax terkait ada sejak ratusan tahun sebelumnya yakni 'hocus' dari mantra 'hocus pocus', frasa yang kerap disebut oleh pesulap, serupa istilah 'sim salabim'. Salah satu hoax yang pernah menggemparkan adalah ancaman asteroid yang menghantam bumi dan menyebabkan kiamat. Pada tahun 2015, NASA membantah rumor tersebut.

Kenapa hoaks diciptakan dan apa isi?

Hoaks biasanya sengaja dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dan mendapatkan keuntungan dari dampaknya. Informasi palsu akan lebih cepat viral jika dibawa dan semakin banyak pengunjung pada situs tersebut maka pemiliknya akan mengantongi tahap berupa uang. Pengunjung trafik yang besar juga akan meningkatkan kepopuleran situs tersebut. Dalam beberapa kasus, hoax juga digunakan sebagai media untuk adu domba, menyebar fitnah, mencemarkan nama baik, membuat kepanikan serta menjatuhkan orang atau golongan tertentu.

 

Apa dampak dan dampak hoaks?

Hoaks bisa menjadi pemicu prediksi keributan, keresahan, perselisihan, bahkan ujaran kebencian. Akhir-akhir ini, bertebarnya hoaks di tengah masyarakat kian populer dengan memanfaatkan kondisi pandemi global Covid-19 (corona virus disease 2019- red). Misalnya, hoax yang menghukum adalah minum alkohol bisa menyembuhkan orang yang terkena Covid-19.

Literasi Digital

Peran literasi digital sangat penting, karena dengan literasi digital yang mampu membuat kita berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi. Literasi digital juga mampu membantu dalam memecahkan masalah, berkomunikasi menjadi lebih lancar, dan juga mampu berkolaborasi dengan lebih banyak orang.

Literasi digital sendiri dapat diartikan sebagai kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.

Ada tiga pilar transformasi digital, yaitu transformasi digital pada masyarakat, dunia usaha, dan pemerintahan. Literasi digital sendiri hadir dalam menunjang pilar transformasi digital pada masyarakat, dimana infrastruktur dan regulasi menjadi payung untuk meningkatkan digital awareness, digital knowledge, hygienic behavior, dan digital skill,” Berikut ini adalah gambar kerangka digital literacy framework.


Sumber: aptika.kominfo.go.id
Gambar di atas menunjukan bahwa bentuk nyata peningkatan literasi digital dituangkan dalam berbagai program untuk membentuk talenta-talenta digital Indonesia. Tahap paling awal berupa Gerakan Nasional Literasi Digital yang bertujuan memberikan dasar-dasar literasi digital kepada seluruh lapisan masyarakat.

Ikuti tulisan menarik Mega Wati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB