Sebuah bangsa yang besar tidak hanya ditentukan kemampuannya hari ini, bahkan yang paling penting adalah kesiapannya di masa mendatang. Beberapa negara maju mulai menghadapi masalah baru, mulai ancaman menurunnya generasi penerus karena sebagian orang memilih tidak menikah dan tidak ingin memiliki keturunan. Tradisi modern ini tentu berbahaya bagi suatu negara. Sebab tanpa adanya generasi penerus yang mumpuni, negara akan dipastikan akan kalah saing dengan negara lain.
Untuk itu berbagai langkah dilakukan oleh negara-negara yang menghadapi persoalan baru itu. Jepang misalnya, memberikan hadiah berupa uang tunai sebesar 84 juta rupiah bagi pasangan muda yang mau menikah. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan jumlah kelahiran anak di sana.
Pertumbuhan populasi di Indonesia masih berjalan dengan baik. Pemerintah tentu tidak perlu harus mengambil kebijakan seperti Jepang. Namun, populasi yang bertumbuh saja tidak cukup. Anak-anak muda itu harus dibekali dengan keterampilan dan kesiapan untuk menyambut persaingan global.
Dan tentu saja bukan hanya tugas pemerintah, perusahaan negara atau swasta juga bisa turut andil mempersiapkan generasi penerus yang andal dan berdaya saing tinggi. Pertamina misalnya, melalui Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan telah memberikan dukungan pelatihan dan sarana prasarana kepada remaja wirausaha interior dan perajin ukiran kayu. Kegiatan itu dilakukan di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, pada Selasa 29 Desember 2020.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Fuel Terminal (FT) Samarinda tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi para remaja untuk meningkatkan keterampilan dalam wirausaha interior dan membuat kerajinan ukiran. Skill semacam itu tentu harus dipelajari secara khusus. Pertamina menggandeng pihak terkait yang memang ahli di bidangnya untuk memberikan pembekalan pada mereka.
“Melalui program CSR yang menyasar ekonomi kreatif ini, Pertamina berharap dapat menggairahkan para perajin untuk selalu optimistis menghadapi tantangan menjadi kesempatan,” kata FT Manager Samarinda, Satriyo Hadi Wibowo sebagaimana dikutip dari laman resmi Pertamina pada Kamis, 31 Desember 2020.
Tidak hanya memberikan pelatihan, Pertamina juga memberikan peralatan, dengan tujuan, agar mereka yang telah terlatih itu bisa langsung mempraktikkannya. Pelatihan ini diharapan akan dapat membangkitkan produktivitas para pemuda untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Ardiansyah, salah satu peserta pelatihan itu mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah banyak memberikan bantuan dan perhatian kepada Karang Taruna Teluk Lerong Ulu. Ia berharap bantuan tidak akan berhenti di sana, sebab sebagaimana yang telah jamak diketahui, Pertamina juga seriang mengikutsertakan mitra binaannya untuk ikut pameran.
"Kami akan merawat dan menggunakan dengan sebaik-baiknya apa yang sudah diberikan Pertamina,” kata Ardiansyah.
Dalam skala kecil, keterampilan yang telah dimiliki Ardiansyah itu bisa digunakan di lingkungan sekitarnya. Ia bisa menjadi tukang ukir dan pengusaha interior yang tentu saja banyak dibutuhkan di sana. Dalam skala lebih besar, dengan daya kreativitasnya, Ardiansyah bisa memasarkan karyanya ke tingkat nasional, bahkan mancanegara.
Upaya baik seperti yang dilakukan oleh Pertamina adalah sebuah kabar yang menggembirakan. Dengan dukungan pemerintah dan kegiatan baik serupa dari perusahaan lainnya, akan membuat generasi penerus Indonesia memiliki skill dan daya saing tinggi. Sebuah harapan untuk masa depan yang lebih gemilang.
Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.
