x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Rabu, 13 Januari 2021 20:30 WIB

Tanam Holtikultura, Pertamina Menebarkan Semangat dan Harapan Bertahan di Tengah Kepungan Corona

Program tersebut terlaksana berkat kerja sama berbagai pihak, termasuk pendamping program pertanian. Awalnya masyarakat tidak mengolah lahan tidur itu karena kurangnya pemahaman tentang pertanian. Apalagi jika berkaitan dengan modal pertanian dan pasar yang harus dituju. Umumnya masyarakat bertani dengan cara sederhana dan memasarkannya dengan terbatas atau untuk dikonsumsi sendiri. Sekarang lahan tidur itu telah menghasilkan. Ketua Kelompok Tani Sangga Buana Desa Bandang Dajah, Jazi menuturkan, proses bertani yang dilakukan dulu sebelum mendapat bantuan daro PHE WMO sangat terbatas dan tradisional.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dengan segenap kekuatan yang ada, masyarakat di level bawah bertahan hidup. Apalagi di tengah kondisi yang sulit seperti pandemi Corona seperti saat ini. Mereka mendayagunakan apa saja yang dimilikinya. Teriring doa dan harapan, akan segera ada jalan keluar. Untungnya ada stimulus yang diberikan oleh pemerintah. Gelontoran bantuan itu digunakan untuk menyambung hidup. Saat pekerjaan sulit didapat dan perekonomian mengalami tekanan hebat.

Namun tentu saja, stimulus itu tidak cukup. Masyarakat harus berpikir keras untuk mendapatkan penghasilan lain. Sebab kebutuhan mereka tidak sekadar bertahan hidup. Dan kabar baiknya, ada banyak orang yang berupaya mencarikan jalan keluar dari situasi yang buntu itu. Pertamina contohnya, melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), telah berkontribusi dalam membangkitkan perekonomian masyarakat.

PHE WMO melakukan aksi kepedulian pada lingkungan sekitar. Sebuah hubungan dinamis antara perusahaan dan masyarakat. Hal itu dilakukan dengan cara menumbuhkan produktivitas warga setempat melalui sektor pertanian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya warga Desa Bandang Dajah Kecamatan Tanjung Bumi Bangkalan, Madura, memiliki aset tanah, tapi kondisinya tandus dan tidak produktif. Maklum saja, lahan tidur itu jenisnya tadah hujan. Hanya dalam musim penghujan saja lahan tersebut menghasilkan. Namun dengan bantuan PHE WMO, lahan tidur itu dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan berbagai tanaman holtikultura,

Tanaman yang dihasilkan di antaranya bunga kol varietas Liberti, semangka varietas Esteem, jagung varietas Madura, pakcoy varietas Nauly, bawang merah varietas Sumenep, cabe varietas Imola dan tomat varietas Servo. Tanaman tersebut merupakan upah dari jerih payah yang telah dilakukan secara bersama-sama.

“Melalui program pertanian di Bandang Dajah ini kami berharap bisa memunculkan kemandirian dan potensi peningkatan ekonomi melalui pertanian organik dan hemat biaya. Selain itu serta mengenalkan potensi pertanian yang ada di Desa Bandang Dajah,” kata Field Manager PHE WMOSapto Agus Sudarmanto, sebagaimana dikutip Warta Ekonomi, Senin 11 Januari 2021.

Program tersebut terlaksana berkat kerja sama berbagai pihak, termasuk pendamping program pertanian. Awalnya masyarakat tidak mengolah lahan tidur itu karena kurangnya pemahaman tentang pertanian. Apalagi jika berkaitan dengan modal pertanian dan pasar yang harus dituju. Umumnya masyarakat bertani dengan cara sederhana dan memasarkannya dengan terbatas atau untuk dikonsumsi sendiri.

Sekarang lahan tidur itu telah menghasilkan. Ketua Kelompok Tani Sangga Buana Desa Bandang Dajah, Jazi menuturkan, proses bertani yang dilakukan dulu sebelum mendapat bantuan daro PHE WMO sangat terbatas dan tradisional.

"Adanya hanya tanaman jagung dan kacang ijo. Itu pun setahun sekali, menunggu masa hujan turun," kenang Jazi.

Berkat Program Eco Edufarming, masyarakat telah mendapatkan harapan baru. Dengan luas lahan tidur dan tadah hujan mencapai 80 persen yang telah produktif, masyarakat baru saja merayakan panen raya 2021. Sekarang banyak orang yang sebelumnya menganggur telah mendapatkan penghasilan.

"Hasil panen beragam tanaman holtikultura itu dipasarkan ke pasar-pasar kecil di Bangkalan. Alhamdulillah, saya sendiri mendapatkan ilmu. Ini bermanfaat bagi masyarakat Bandang Dajah. Para pemuda yang menganggur bisa bergabung," katanya.

Bantuan yang diberikan Pertamina melalui anak usahanya itu telah membuat perubahan yang sangat besar. Setelah panen raya itu, hasil produksi pertanian masyarakat dusun Bandang Dajah mulai dilirik oleh Kelompok Bisnis Hortikultura Indonesia. Dan ke depan, ada rencana dusun itu akan menjadi sentra tanaman tertentu, sehingga memudahkan distribusinya melalui kelompok tersebut. Hal itu dilakukan dengan cara mengakses pasar yang lebih luas lagi.

Upaya untuk membantu sesama adalah kabar baik di tengah kemelut Corona, yang belum juga menunjukkan titik terang. Orang-orang saat ini masih berlomba untuk bertahan. Perputaran ekonomi masih lesu. Namun dengan adanya semangat dan harapan sebagaimana yang telah ditularkan oleh Pertamina dan anak usahanya, menunjukkan semuanya akan baik-baik saja. Sebab kebaikan akan bertumbuh dan melahirkan kebaikan-kebaikan lain sesudahnya.

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler