x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 18 Januari 2021 19:55 WIB

Kaum Milenial Ramai-ramai Investasi Saham; Sayang Banyak yang Ceroboh

Pasar saham Indonesia makin semarak dengan kehadiran investor-investor pemula dari kalangan milenial. Tidak sedikit investor pemula ini tergiur dengan potensi cuan hingga 30-40%. Mereka tidak sadar bahwa pada saat yang sama potensi kerugian hingga 30-40% itu juga berbanding lurus. Simak, media sosial juga tengah dihebohkan keluhan kalangan investor yang nekat membeli saham menggunakan duit panas. Tampalnya perlu edukasi kepada mereka bahwa pemilihan saham tertentu butuh analisis kuat secara fundamental dan teknikal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pasar saham Indonesia makin semarak dengan kehadiran investor-investor pemula dari kalangan milenial yang kini mendominasi pasar modal Indonesia. Kehadiran investor retail dari kalangan milenial ini di satu sisi menjadi berkah tersendiri bagi pasar modal Indonesia, tetapi di sisi lain mendatangkan keprihatinan tersendiri.

Jumlah investor yang tergolong masih sedikit otomatis menjadi naik berkat ketertarikan kalangan milenial. Kalangan milenial yang notabene masih memiliki modal investasi yang masih terbatas kebanyakan masuk kelas retail dengan modal seadanya.

Fakta modal yang terbatas senyatanya tidak demikian adanya. Akhir-akhir ini media sosial dihebohkan dengan viral keluhan kalangan investor yang nekat membeli saham menggunakan duit panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duit panas yang dimaksud adalah duit dari pinjaman online, nilep uang arisan hingga menggadaikan surat tanah dan BPKB mobil. Memprihatinkan dan bikin miris memang. Milenial dan investor pemula terlalu over pede dalam investasi saham dengan menggunakan duit panasnya.

Tidak jarang kelompok investor pemula yang melakukan keputusan ekstrem dengan menggunakan uang panas dalam investasi sahamnya ini hanya terbawa arus dalam investasinya yakni karena ajakan, bisikan hingga korban rekomendasi influencer yang mendadak ngomongin saham.

Memang investasi saham saat ini sudah sangat mudah secara online, semisal melalui aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas, namun di tengah kemudahan ini hendaknya investor pemula juga sadar bahwa dalam investasi saham itu ada potensi kerugian yang sama-sama besar. High return high risk. So, jangan percaya begitu saja pada influencer saham karbitan.

Influencer saham karbitan yang tiba-tiba tak hanya ngomongin saham, tetapi justru merekomendasikan saham tertentu memang memberikan dampak untuk penambahan jumlah investor baru, namun rekomendasi yang demikian tidak boleh minus edukasi.

Tidak sedikit investor yang pemula yang tergiur dengan potensi cuan investasi saham hingga 30-40%, namun tidak sadar bahwa pada saat yang sama potensi kerugian hingga 30-40% itu juga berbanding lurus.

Edukasi yang dimaksud tentu saja sisi kerugian yang berpotensi dialami oleh investor pemula. Pada dasarnya pemilihan saham tertentu untuk ditransaksikan butuh analisis yang kuat yakni secara fundamental dan teknikal.

Investor pemula yang gampang terpengaruh lantas dengan segala caranya berupaya mendapatkan modal besar supaya mendapatkan untung (cuan) besar dengan cepat. Langkah-langkah yang dilakukan seperti di atas tadi yakni pinjaman online, nilep uang arisan hingga gadai surat tanah dan BPKB mobil.

Langkah yang demikian tentu saja tidak tepat. Prinsip dalam investasi saham adalah menggunakan duit dingin, bukannya duit panas. Duit dingin adalah duit yang tidak akan dipergunakan dalam waktu dekat alias saat ini nganggur atau belum jelas penggunaannya untuk apa.

Dengan kata lain, duit dingin atau idle money (duit nganggur) adalah duit yang tidak dimaksudkan untuk keperluan tertentu atau mendesak. Artinya di luar dana kebutuhan sehari-hari, asuransi, dana darurat, uang pendidikan anak, uang cicilan rumah, dan lain sebagainya. Apalagi kalau duit itu jelas-jelas dari hasil utang. No Way!

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

1 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB