x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 22 Januari 2021 06:25 WIB

Dua Mekanisme Bertransaksi Exchange Traded Funds (ETF)

ETF dipahami sebagai reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selain masih asing dengan yang namanya ETF (Exchange Traded Funds), tidak sedikit investor di pasar modal yang masih bingung dengan mekanisme bertransaksi untuk ETF ini.

Menarik bahwa kendati ETF ini jenisnya reksa dana, tetapi justru diperdagangkan selayak saham pada jam bursa. Oleh sebab itu, ETF menggabungkan dua karakteristik produk sekaligus, yakni reksa dana berbentuk terbuka (open ended fund) dan saham (common stock).

ETF menggabungkan dua unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli di jam bursa. Sebagai sebuah definisi maka ETF dipahami sebagai reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai produk yang investasi yang relatif baru, ETF ternyata mudah dinikmati. Berikut ini 2 mekanisme bertransaksi ETF.

1. Pasar Primer

Mekanisme bertransaksi ETF bisa dilakukan di Pasar Primer. Transaksi unit penyertaan ETF di Pasar Primer didesain dalam satuan creation unit (= 1000 lot = 100.000 unit). Satu unit kreasi setara dengan 100.000 unit penyertaan. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa transaksi ETF di Pasar Primer ini berlaku untuk transaksi yang nominalnya besar yang biasa dijalankan investor bermodal gede dan investor institusi. Transaksi di Pasar Primer ini dilakukan melalui Dealer Partisipan. Dealer Partisipan memasukkan order permintaan dan penawaran pada harga pasar sehingga investor tidak kesulitan untuk membeli atau menjual ETF pada Bursa Efek.

2. Pasar Sekunder

Transaksi ETF di Pasar Sekunder yakni dalam satuan Lot (1 Lot=100 unit). Transaksi ETF dengan nominal kecil (retail) ini dikhususkan untuk transaksi yang relatif lebih kecil. Dengan kata lain, investor membeli ETF tidak dari MI, tetapi dari investor lain yang memiliki ETF pada harga dan jumlah yang disepakati. So, jika tidak ada permintaan dan penawaran yang sesuai, tentu saja tidak akan terjadi transaksi. Namun tak perlu khawatir, saat ini transaksi ETF di retail sudah mulai ramai. Cara menikmati produk ETF secara retail ini pun cukup mudah semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler